Palestina Merdeka, Sikap Tegas Megawati yang Bikin Merinding
Megawati Soekarnoputri kembali menegaskan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk kemerdekaan Palestina. Ketua Umum PDIP ini meyakini, sikap tersebut sejalan dengan prinsip yang dianutnya serta warisan pemikiran sang ayah, Sukarno, presiden pertama Republik Indonesia. Penegasan ini disampaikan dalam sebuah forum internasional yang menyoroti peran strategis Indonesia dalam kancah diplomasi global.
Seruan Lantang Megawati untuk Kemerdekaan Palestina
Dalam forum internasional yang digelar di Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu, 31 Oktober 2025, Megawati Soekarnoputri dengan tegas menyerukan kemerdekaan bagi Palestina. Menurutnya, kemerdekaan Palestina adalah hak yang tak bisa dinegosiasikan. Pernyataan ini memperkuat posisinya yang selama ini dikenal konsisten sebagai seorang negarawan dan juga sebagai Presiden ke-5 RI.
"Kemerdekaan Palestina bukan bahan perundingan. Ini adalah hak yang harus dipenuhi," ujar Megawati dalam pidatonya sebagai keynote speaker. Ia menekankan pentingnya solusi dua negara (two-state solution) sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di kawasan tersebut.
Tak hanya itu, Megawati juga menyoroti perlunya persatuan di antara berbagai faksi di Palestina. Ia mengajak semua pihak untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu demi mencapai tujuan bersama: negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Dukungan internasional, menurutnya, sangat krusial. Ia menyerukan negara-negara di dunia untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan serta tekanan politik kepada pihak-pihak yang menghambat proses perdamaian.
"Tanpa persatuan di dalam dan dukungan kuat dari luar, perjuangan Palestina akan semakin berat," imbuhnya.
Warisan Pemikiran Sukarno: Palestina di Mata Megawati
Megawati mengungkapkan bahwa pandangannya mengenai Palestina sangat dipengaruhi oleh pemikiran Sukarno, sosok yang dikenal sebagai tokoh anti-imperialisme dan pembela kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah. Menurut Megawati, Sukarno adalah seorang visioner yang telah melihat jauh ke depan terkait konflik Palestina.
"Bung Karno sangat futuristik. Beliau sudah memikirkan isu Palestina jauh sebelum banyak orang menyadarinya," ungkap Megawati. Ia melanjutkan, Sukarno percaya bahwa kemerdekaan Palestina adalah kunci utama untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Sukarno, kata Megawati, selalu menekankan pentingnya solidaritas antar bangsa Asia-Afrika dalam mendukung perjuangan Palestina. Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung, yang diprakarsai Sukarno, menjadi momen penting dalam menggalang dukungan internasional untuk kemerdekaan Palestina. Semangat KAA, menurut Megawati, tetap relevan hingga kini dalam upaya mencapai perdamaian di Palestina.
"Semangat Bandung harus terus hidup dalam perjuangan kita untuk kemerdekaan Palestina," tegasnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri RI, Indonesia secara konsisten memberikan dukungan politik, diplomatik, dan kemanusiaan kepada Palestina. Bentuk dukungan tersebut meliputi bantuan keuangan, pelatihan kapasitas, dan advokasi di forum-forum internasional. Indonesia juga aktif dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan gerakan non-blok untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
Seminar Internasional di Blitar: Peringatan 70 Tahun KAA
Seminar internasional yang dihadiri Megawati merupakan bagian dari rangkaian peringatan ke-70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Acara bertema 'Bung Karno in a Global History: Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian-African Conference' ini bertujuan untuk mengenang dan merefleksikan peran penting Sukarno dalam sejarah global, khususnya dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
"Seminar ini adalah kesempatan untuk belajar dari sejarah dan mengaplikasikan nilai-nilai KAA dalam menghadapi tantangan global saat ini," ujar salah seorang panitia penyelenggara.
Selain Megawati, seminar tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dalam dan luar negeri, termasuk akademisi, diplomat, dan aktivis. Para peserta membahas berbagai isu penting terkait sejarah KAA, termasuk perjuangan melawan kolonialisme, pembangunan ekonomi, dan kerja sama internasional.
Sebelumnya, para delegasi dari berbagai negara di Asia dan Afrika melakukan ziarah ke makam Sukarno di Blitar. Mereka berdoa dan menaburkan bunga sebagai bentuk penghormatan kepada sang proklamator. Setelah itu, mereka mengunjungi Perpustakaan Bung Karno untuk melihat koleksi buku dan artefak yang berkaitan dengan kehidupan dan perjuangan Sukarno.
"Kunjungan ini sangat menginspirasi. Kami belajar banyak tentang sejarah perjuangan Indonesia dan kontribusi Bung Karno bagi dunia," kata salah seorang delegasi dari Afrika Selatan.
Sikap tegas Megawati terhadap kemerdekaan Palestina, yang diilhami oleh pemikiran Sukarno, kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina. Di tengah dinamika geopolitik global yang kompleks, konsistensi dukungan ini menjadi pesan penting bagi dunia bahwa Indonesia tetap teguh pada prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan. Diharapkan, seruan Megawati dapat membangkitkan kesadaran kolektif dan mendorong tindakan nyata untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.