TERBARU

Setelah Prancis, Giliran Portugal? Pengakuan Palestina Semakin Dekat

Setelah Prancis, Giliran Portugal? Pengakuan Palestina Semakin Dekat


Gelombang pengakuan terhadap Palestina kian terasa. Setelah Prancis, kini giliran Portugal yang mengumumkan rencana serupa, mengikuti langkah beberapa negara Eropa lainnya. Keputusan ini menambah tekanan bagi Israel dan membuka jalan bagi pengakuan yang lebih luas di kancah internasional.

Portugal Mantap Akui Palestina

Pengumuman Resmi dari Lisbon

Kabar baik datang dari Lisbon. Kementerian Luar Negeri Portugal secara resmi mengumumkan bahwa negara tersebut akan mengakui Negara Palestina. Pengumuman penting ini disampaikan melalui pernyataan resmi yang dipublikasikan di situs web kementerian pada Sabtu, 20 September 2025.

"Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa Portugal akan mengakui Negara Palestina," demikian bunyi pernyataan tersebut, menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Portugal terhadap isu Palestina.

Pengakuan resmi dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 21 September, sehari sebelum konferensi tingkat tinggi tentang kenegaraan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).

Konsultasi Intensif Sebelum Keputusan

Langkah penting ini diambil setelah Perdana Menteri Portugal, Luis Montenegro, berkonsultasi secara intensif dengan Presiden Republik dan anggota parlemen. Tujuannya adalah memastikan dukungan yang kuat dan luas dari berbagai elemen pemerintahan.

Pembicaraan ini juga membahas implikasi politik, ekonomi, dan diplomatik dari pengakuan tersebut. Proses konsultasi komprehensif ini mencerminkan komitmen pemerintah Portugal untuk mengambil keputusan yang matang dan partisipatif.

Perdebatan Panjang di Parlemen Akhirnya Berbuah

Keputusan Portugal ini merupakan kulminasi dari perdebatan panjang dan intens di parlemen. Menurut laporan surat kabar Portugal, Correio da Manha, isu pengakuan negara Palestina telah menjadi topik hangat selama hampir 15 tahun.

Proposal awal diajukan oleh partai politik Blok Kiri pada tahun 2011. Selama bertahun-tahun, berbagai pandangan telah disampaikan, mencerminkan kompleksitas isu Palestina di kalangan masyarakat Portugal. Kini, keputusan untuk mengakui Palestina menandai titik balik dalam sejarah panjang perdebatan ini.

Reaksi Internasional dan Latar Belakang Konflik yang Memilukan

Pengumuman Menyusul Penyelidikan PBB

Pengumuman Portugal ini muncul setelah penyelidikan penting oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai konflik Israel-Gaza. Walaupun isi penyelidikan tidak secara spesifik menjadi alasan utama pengakuan, waktu pengumuman tersebut memunculkan spekulasi bahwa temuan PBB turut mempengaruhi keputusan Portugal.

Pengakuan ini memperkuat seruan internasional untuk solusi damai dan adil bagi konflik Israel-Palestina. "Pengakuan ini adalah langkah penting menuju perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut," ujar analis politik Timur Tengah, Ahmad Khalil.

Dampak Kemanusiaan Konflik Israel-Gaza

Konflik Israel-Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat besar. Data terbaru menunjukkan, setidaknya 65.141 orang dilaporkan tewas dan 165.925 orang mengalami luka-luka sejak serangan Israel dimulai di Gaza pada Oktober 2023. Ribuan lainnya diperkirakan masih terkubur di bawah reruntuhan.

Angka-angka ini menyoroti urgensi untuk mengakhiri kekerasan dan mencari solusi politik yang berkelanjutan. Kondisi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza terus menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional.

Daftar Negara yang Berencana Mengakui Palestina Bertambah

Portugal bukan satu-satunya negara yang berencana untuk mengakui Palestina. Seorang penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan, beberapa negara lain, termasuk Andorra, Australia, Belgia, Luksemburg, Malta, dan San Marino, juga berencana untuk mengakui Negara Palestina. Rencana ini diharapkan diumumkan secara resmi pada pertemuan tingkat tinggi di New York.

Selain itu, Kanada dan Inggris juga telah mengindikasikan niat serupa. Hingga April tahun ini, sekitar 147 negara, mewakili 75 persen anggota PBB, telah mengakui negara Palestina. Gelombang pengakuan ini menunjukkan dukungan internasional yang semakin kuat terhadap hak-hak rakyat Palestina.

Kecaman dari Israel dan Amerika Serikat

Respon Keras dari Washington

Keputusan sejumlah negara untuk mengakui Palestina telah memicu reaksi keras dari Israel dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, secara terbuka mengecam pengumuman Prancis sebagai "keputusan sembrono" yang dianggapnya "hanya mendukung propaganda Hamas".

Pernyataan ini mencerminkan pandangan kuat dari pemerintahan AS terhadap setiap upaya untuk mengakui Palestina secara sepihak, tanpa adanya kesepakatan damai komprehensif dengan Israel.

Pemerintah Israel juga menyuarakan kekecewaannya terhadap keputusan Portugal dan negara-negara lain, serta menegaskan bahwa pengakuan Palestina tidak akan membawa perdamaian ke wilayah tersebut.

Namun, negara-negara yang mengakui Palestina berpendapat bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap solusi dua negara dan upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Pengakuan Portugal terhadap Palestina menandai babak baru dalam dinamika politik internasional terkait isu Palestina. Langkah ini berpotensi mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejak Portugal, meskipun akan menghadapi tantangan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Dampak jangka panjang dari keputusan ini terhadap proses perdamaian Israel-Palestina masih belum dapat dipastikan, namun yang jelas adalah bahwa isu Palestina tetap menjadi perhatian utama di forum internasional. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat membuka jalan bagi dialog yang konstruktif dan solusi yang adil bagi semua pihak.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment