Natal Nasional 2025, Harapan Maruarar untuk Perayaan yang Menyentuh Hati Rakyat
Perayaan Natal Nasional 2025 diharapkan menjadi momen yang tak hanya semarak, tetapi juga menyentuh hati. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, yang didapuk sebagai Ketua Panitia Natal Nasional 2025, memimpin rapat persiapan di Jakarta. Arahan utama yang disampaikan adalah perayaan tahun ini harus sederhana dan mengutamakan kegiatan sosial.
Arahan Presiden Prabowo: Utamakan Kesederhanaan dan Kepedulian
Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan pesan khusus agar Natal Nasional 2025 difokuskan pada kesederhanaan dan kepedulian sosial. Maruarar Sirait, atau akrab disapa Ara, menyampaikan bahwa Presiden menekankan pentingnya menghindari kemewahan dan memperbanyak kegiatan yang membawa manfaat bagi masyarakat.
"Presiden berpesan kepada kami, jangan bermewah-mewah. Perbanyak bantuan sosial dan dukung misi perdamaian Palestina lewat doa bersama," ungkap Ara kepada media, Senin (17/11/2025). Semangat gotong royong dan kebersamaan yang selalu didorong Presiden Prabowo menjadi landasan perayaan ini.
Sebagai bentuk solidaritas, panitia berencana mengundang Duta Besar Palestina untuk Indonesia. Langkah ini diharapkan menjadi simbol dukungan moral dan doa bagi perdamaian di Palestina. Kesederhanaan, menurut Ara, bukan hanya soal lokasi dan acara, tetapi juga semangat kebersamaan dan partisipasi masyarakat luas.
Fokus Gotong Royong dan Libatkan Masyarakat Kecil
Panitia Natal Nasional 2025 bertekad melibatkan masyarakat kecil dan pelaku UMKM dalam perayaan. Semangat gotong royong akan diusung dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, terang Ara.
"Kita ingin yang kecil dan muda juga merasakan manfaat dari Natal Nasional ini," imbuhnya. Panitia merencanakan pelibatan UMKM dari berbagai daerah, termasuk penjual kopi, makanan ringan, dan produk lokal, tanpa bergantung pada jasa katering besar. Harapannya, Natal Nasional dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi para pelaku UMKM.
Lokasi perayaan pun menjadi perhatian. Ara mengindikasikan bahwa kemungkinan perayaan tidak akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), melainkan di tempat yang lebih sederhana seperti Tennis Indoor Senayan yang berkapasitas sekitar 5.000 orang. "Saya memahami kalau sederhana itu bukan di GBK. Kita cari tempat yang lebih kecil seperti Tennis Indoor berkapasitas 5.000 orang," jelasnya.
Prioritaskan Undangan untuk Kalangan yang Membutuhkan
Sebagai wujud kepedulian, panitia Natal Nasional 2025 akan memprioritaskan undangan bagi mereka yang membutuhkan. Sebanyak 500 anak yatim piatu, 500 guru agama Kristen dan Katolik, koster gereja, serta penyandang disabilitas akan diundang untuk turut serta.
"Total 3.000 undangan khusus ini akan kami prioritaskan. Sisanya, sekitar 2.000 tamu lainnya adalah undangan umum," papar Ara. Langkah ini mencerminkan komitmen untuk menjadikan Natal Nasional sebagai momen kebersamaan dan berbagi dengan sesama.
Kehadiran para guru agama, koster gereja, dan penyandang disabilitas diharapkan dapat memberikan semangat dan inspirasi. Panitia juga berjanji memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kenyamanan seluruh tamu undangan.
Tampilkan Talenta Daerah, Bukan Artis Ibu Kota
Panitia Natal Nasional 2025 memiliki visi untuk menampilkan talenta-talenta daerah dalam perayaan. Ara menegaskan bahwa pengisi acara tidak akan berasal dari kalangan artis ibu kota, melainkan anak-anak berbakat dari berbagai daerah, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita ingin memberikan ruang bagi anak-anak berbakat daerah untuk tampil di panggung nasional," ujar Ara. Hal ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda di daerah untuk terus mengembangkan bakat dan potensi mereka.
Penampilan talenta daerah juga akan memperkaya perayaan Natal Nasional dengan seni dan budaya yang unik dari berbagai wilayah Indonesia.
Pembiayaan Mandiri, Bukan dari APBN atau BUMN
Panitia Natal Nasional 2025 menekankan bahwa pembiayaan perayaan tidak akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ara menjelaskan bahwa seluruh pembiayaan akan dilakukan secara mandiri melalui gotong royong berbagai pihak.
"Seluruh pembiayaan Natal Nasional 2025 tidak akan bersumber dari APBN maupun BUMN, melainkan hasil gotong royong berbagai pihak," tegasnya. Langkah ini menunjukkan komitmen panitia untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
Panitia akan menggandeng pihak swasta, organisasi masyarakat, dan individu yang peduli terhadap perayaan Natal Nasional. Tujuannya, perayaan dapat terlaksana dengan baik tanpa membebani anggaran negara.
Anggaran Bantuan Sosial Lebih Besar dari Perayaan
Ara mengakhiri rapat panitia dengan menegaskan bahwa anggaran untuk bantuan sosial harus lebih besar dari anggaran perayaan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo tentang kesederhanaan dan kepedulian nyata bagi sesama.
"Anggaran untuk bantuan sosial harus lebih besar daripada anggaran perayaan," tegasnya. Panitia akan mengalokasikan sebagian besar anggaran untuk kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas, seperti bantuan kepada anak yatim piatu, keluarga kurang mampu, dan korban bencana alam.
Dengan demikian, Natal Nasional 2025 diharapkan menjadi momen sukacita dan momen berbagi. "Semoga di tengah kesibukan, kita semua bisa memprioritaskan acara Natal ini. Sederhana tapi berdampak bagi rakyat kecil," pungkas Ara. Panitia terus berkoordinasi dan mempersiapkan perayaan agar berjalan lancar dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.