TERBARU

Aston Villa Dihantui Isu di Balik Layar, Apa yang Terjadi di Luar Stadion?

Aston Villa Dihantui Isu di Balik Layar, Apa yang Terjadi di Luar Stadion?


Sorotan tertuju pada Aston Villa, bukan hanya soal performa tim yang tak selalu mulus, tapi juga riuh di luar lapangan. Larangan bagi suporter Maccabi Tel Aviv memicu demonstrasi yang mempertemukan kubu pro dan kontra, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan toleransi di seputar pertandingan.

Mengapa Suporter Maccabi Tel Aviv Dilarang Masuk?

Kepolisian West Midlands (WMP) mengambil langkah tegas melarang suporter Maccabi Tel Aviv hadir di laga Liga Europa kontra Aston Villa, Jumat (7/11/2025) dini hari WIB. Villa sukses memenangkan pertandingan 2-0. Keputusan ini didasari kekhawatiran potensi kerusuhan dan bentrokan dengan kelompok pro-Palestina yang punya basis kuat di Birmingham.

"Keputusan ini diambil setelah pertimbangan masak dan koordinasi dengan pihak terkait," jelas juru bicara WMP sehari sebelum laga. "Prioritas utama kami adalah keamanan dan ketertiban."

Pengalaman buruk saat laga Ajax Amsterdam vs Maccabi Tel Aviv, yang diwarnai kerusuhan dan penangkapan massal, jadi pelajaran berharga. Kondisi demografis Birmingham, dengan sekitar 30% populasi Muslim, juga jadi pertimbangan. Dikhawatirkan, kehadiran suporter Israel bisa memicu reaksi keras dan demonstrasi yang berujung kekerasan.

Villa Park Memanas: Protes Pro-Palestina vs. Pro-Israel

Meski suporter Maccabi dilarang, tensi di luar Villa Park tetap tinggi. Aksi unjuk rasa kelompok pro-Palestina dan pro-Israel mewarnai suasana sebelum pertandingan. Kelompok pro-Palestina mengecam tindakan Israel di Gaza, menyerukan penghentian "genosida". Sementara pendukung Israel memprotes larangan suporter Maccabi, menilai itu diskriminasi dan antisemitisme. Kedua kelompok berdiri berdekatan di luar stadion, hanya dipisahkan barikade polisi.

Sempat Ricuh, Belasan Orang Ditangkap

Ketegangan antara kedua kelompok sempat memuncak menjadi keributan kecil. Aksi saling dorong dan lempar dilaporkan terjadi, tapi berhasil diredam polisi. "Situasinya sangat tegang. Teriakan saling bersahutan. Untung polisi cepat bertindak," ujar seorang saksi mata.

WMP mengamankan 11 orang berusia 17-67 tahun akibat keributan tersebut. Menurut keterangan polisi, mereka ditangkap karena pelanggaran ketertiban umum, termasuk lima tindakan rasial, salah satunya ditujukan ke petugas.

Apa Alasan Kekhawatiran Polisi West Midlands?

WMP punya alasan kuat melarang suporter dan meningkatkan pengamanan. Selain potensi bentrokan antar suporter dan demonstran, keamanan secara keseluruhan jadi pertimbangan. "Kami bekerja sama dengan intelijen dan pihak keamanan lain untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil langkah pencegahan," kata sumber WMP yang tak mau disebutkan namanya.

Kekhawatiran WMP juga didasarkan pada meningkatnya aktivitas kelompok ekstrem kanan di Inggris. Kelompok ini sering memanfaatkan pertandingan sepak bola untuk menyebarkan propaganda dan memprovokasi kerusuhan. Di luar Villa Park, sekelompok suporter Aston Villa terdengar menyanyikan dukungan untuk Tommy Robinson, tokoh sayap kanan kontroversial.

Reaksi dan Perdebatan Soal Pelarangan

Keputusan WMP melarang suporter Maccabi memicu reaksi beragam dan perdebatan sengit. Beberapa pejabat publik menyayangkan pelarangan tersebut, menilai itu preseden buruk dan diskriminasi terhadap suporter. Mereka berpendapat, pelarangan justru bisa memperburuk situasi dan memicu sentimen negatif terhadap komunitas Yahudi.

Di sisi lain, ada yang mendukung keputusan WMP, berpendapat keamanan publik harus jadi prioritas utama. Pelarangan dianggap sebagai langkah preventif mencegah kerusuhan dan kekerasan. "Keamanan masyarakat adalah yang utama. Jika ada potensi ancaman, polisi harus bertindak tegas," kata seorang anggota parlemen dari Birmingham.

Kekhawatiran Akan Bentrokan Tetap Ada

Terlepas dari pelarangan dan pengamanan, kekhawatiran bentrokan tetap menghantui. Pengalaman buruk di Amsterdam jadi pelajaran berharga bagi WMP. Sejarah konflik Israel-Palestina, serta polarisasi politik di Inggris, memperburuk situasi.

Pakar keamanan sepak bola, Dr. Sarah Jones dari Universitas Birmingham, menjelaskan, "Pertandingan sepak bola sering jadi ajang kelompok dengan pandangan politik berbeda mengekspresikan diri. Ketika isu sensitif seperti konflik Israel-Palestina terlibat, potensi bentrokan meningkat. Polisi harus punya strategi komprehensif mengelola risiko ini."

Situasi di sekitar Villa Park jadi pengingat bahwa sepak bola, yang seharusnya mempersatukan, terkadang justru memicu konflik. Semua pihak terkait, termasuk klub, polisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, perlu bekerja sama menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. Dialog dan mediasi antara kelompok berbeda pandangan perlu ditingkatkan untuk mencegah eskalasi konflik dan kekerasan. Keamanan dan toleransi harus jadi prioritas utama agar sepak bola tetap jadi olahraga yang bisa dinikmati semua kalangan.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment