Mengapa Sikap HAMAS Ini Banjir Dukungan dari Berbagai Negara?

Gelombang Dukungan Global Mengalir ke HAMAS: Apa Penyebabnya?
Jakarta - Konflik yang berkecamuk di Gaza terus memantik reaksi dari berbagai penjuru dunia. Meski kerap dicap sebagai organisasi teroris, HAMAS belakangan ini justru menuai dukungan dari sejumlah negara. Apa yang menyebabkan pergeseran ini? Beberapa faktor kunci menjadi sorotan, mulai dari konsistensi HAMAS dalam membela Palestina, sinyal keterbukaan terhadap proposal perdamaian, hingga sikap Israel yang dianggap kontradiktif.
Konsistensi HAMAS dalam Membela Palestina: Daya Tarik di Tengah Ketidakpastian
Sebagai gerakan perlawanan Palestina, HAMAS sejak lama dikenal dengan keteguhannya membela hak-hak rakyat Palestina. Konsistensi inilah yang menjadi daya tarik tersendiri, terutama di tengah situasi politik dan keamanan yang serba tak pasti di wilayah tersebut. Penolakan tegas terhadap pendudukan dan perjuangan gigih demi kemerdekaan Palestina dinilai merepresentasikan aspirasi banyak warga Palestina yang merasa suaranya tak didengar.
"Ini adalah langkah strategis untuk masa depan," ungkap seorang pengamat politik Timur Tengah. "HAMAS dipandang sebagai pembela sejati kepentingan Palestina, walau dengan cara yang kontroversial."
Keterbukaan HAMAS terhadap Proposal Perdamaian Mendapatkan Apresiasi Internasional
HAMAS baru-baru ini mengejutkan banyak pihak dengan menyatakan kesediaannya mempertimbangkan proposal perdamaian yang diajukan berbagai pihak, termasuk yang diinisiasi oleh Amerika Serikat. Keterbukaan ini sontak memicu apresiasi dari komunitas internasional.
# Dukungan Solid dari Negara Arab dan Islam
Negara-negara Arab dan Islam secara konsisten menyalurkan dukungan politik dan kemanusiaan untuk Palestina. Keterbukaan HAMAS terhadap proposal perdamaian disambut hangat, dengan harapan konflik dan penderitaan warga Gaza dapat segera diakhiri. Pertemuan para Menteri Luar Negeri dari negara-negara seperti Qatar, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Arab Saudi, dan Mesir di Doha, Qatar, pada Minggu (5/10/2025), menjadi penegasan atas dukungan tersebut.
# Respon Positif dari Sekjen PBB dan Beberapa Negara Eropa
Sinyal positif dari HAMAS juga disambut baik oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah negara Eropa. Mereka menyerukan agar semua pihak memanfaatkan momentum ini untuk mencapai solusi damai yang berkelanjutan.
Kontradiksi Sikap Israel Memperburuk Citra di Mata Dunia
Di sisi lain, sikap Israel yang dinilai kontradiktif terhadap seruan perdamaian justru memperburuk citranya di mata dunia. Penolakan terhadap beberapa inisiatif perdamaian dan berlanjutnya tindakan militer di Gaza menuai kecaman luas.
# Penolakan Seruan Perdamaian dan Dampaknya pada Warga Sipil Gaza
Israel dinilai kurang responsif terhadap seruan penghentian serangan militer ke Gaza. Akibatnya, warga sipil terus menjadi korban dan situasi kemanusiaan di wilayah tersebut kian memburuk.
# Tindakan Israel Memicu Protes Internasional
Operasi militer Israel di Gaza dan tindakan represif terhadap aktivis kemanusiaan telah memicu gelombang protes internasional. Demonstrasi besar-besaran di berbagai negara mengecam tindakan Israel dan menuntut diakhirinya pendudukan.
"Tindakan Israel semakin mengasingkan mereka dari komunitas internasional," ujar seorang analis politik. "Mereka kehilangan simpati publik."
Harapan pada Peran Amerika Serikat dan Negara Arab-Islam
Kini, harapan besar tertumpu pada peran Amerika Serikat dan negara-negara Arab-Islam untuk menekan Israel agar bersedia melakukan negosiasi damai yang konstruktif. Langkah-langkah diplomatik yang lebih intensif diperlukan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi perdamaian.
Kesimpulan: Pergeseran Persepsi dan Asa untuk Perdamaian
Pergeseran persepsi terhadap HAMAS dan sikap kontradiktif Israel telah menciptakan dinamika baru dalam konflik Israel-Palestina. Walaupun tantangan masih besar, adanya keterbukaan terhadap dialog dan negosiasi memberikan harapan baru bagi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Penting bagi semua pihak untuk memanfaatkan momentum ini dan bekerja sama untuk mencapai solusi yang adil dan komprehensif bagi kedua bangsa.