Prabowo ke PBB, Soroti Nasib Palestina dan Serangan Qatar

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato di hadapan para pemimpin dunia dalam Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat. Agenda penting ini akan menjadi panggung bagi Prabowo untuk menyuarakan isu-isu mendesak, termasuk nasib rakyat Palestina dan dugaan serangan terhadap Qatar.
Agenda Utama Prabowo di SMU PBB
Menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, pidato Presiden Prabowo akan menyoroti berbagai dinamika global yang tengah terjadi. "Ada beberapa prioritas yang akan disampaikan Bapak Presiden," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/9/2025). Tri menambahkan, detail pidato akan diumumkan lebih lanjut, namun isu-isu seperti serangan terhadap Qatar dan situasi di Palestina dipastikan menjadi perhatian utama.
Tri juga menegaskan komitmen Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. "Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga perdamaian dunia, sesuai dengan amanat konstitusi," katanya. SMU PBB, lanjutnya, merupakan forum ideal bagi Indonesia untuk menyampaikan pandangan dan solusi.
Visi Asta Cita: Landasan Kebijakan Luar Negeri Indonesia
Tak hanya isu global, Presiden Prabowo juga akan memanfaatkan forum SMU PBB untuk memaparkan visi Asta Cita sebagai landasan kebijakan luar negeri Indonesia. Visi ini, menurut Tri, mencakup peningkatan kerja sama multilateral, pembangunan berkelanjutan, dan penegakan hukum internasional.
"Kesempatan ini sangat baik untuk terus mendorong pelaksanaan program-program dan visi Asta Cita Bapak Presiden," jelas Tri. Kebijakan luar negeri Indonesia akan berorientasi pada kepentingan nasional, sekaligus aktif berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia.
Tri menambahkan bahwa Visi Asta Cita menekankan peran aktif Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global. Indonesia akan terus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan semua negara, berpegang pada prinsip politik luar negeri bebas aktif.
Rangkaian Pertemuan di SMU PBB
Sidang Majelis Umum PBB ke-80 akan diramaikan dengan lebih dari 140 pertemuan. Presiden Prabowo telah memilih sejumlah pertemuan penting untuk dihadiri secara langsung. "Presiden telah menentukan pertemuan-pertemuan mana saja yang akan dihadirinya langsung," kata Tri. Namun, jika Presiden berhalangan hadir, pejabat tinggi lainnya akan mewakili.
Detail agenda pertemuan Presiden masih bersifat dinamis dan akan diumumkan menjelang kehadirannya di New York. "Kami akan terus memberikan update mengenai agenda Bapak Presiden dalam rangkaian kegiatan tersebut. Nantikan informasi selanjutnya," jelasnya. Agenda bilateral dengan kepala negara lain juga kemungkinan akan diagendakan di sela-sela sidang umum.
Sidang Umum PBB ke-80: Ajang Diplomasi Multilateral
Sidang Umum PBB ke-80 secara resmi dibuka pada 9 September 2025. Debat Umum Tingkat Tinggi, yang menjadi ajang bagi para pemimpin dunia untuk menyampaikan pandangan dan kebijakan masing-masing negara, akan diselenggarakan pada 23 September 2025.
Sidang Majelis Umum PBB merupakan forum multilateral terbesar di dunia. Di sini, seluruh negara anggota PBB berkumpul untuk membahas isu-isu penting dan mencari solusi bersama. Forum ini menjadi platform penting bagi Indonesia untuk menyampaikan pandangan, memperjuangkan kepentingan nasional, dan berkontribusi aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Kembalinya Indonesia di Panggung Internasional
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 menandai kembalinya representasi Indonesia di level kepala negara dalam forum tersebut setelah absen selama satu dekade. Presiden ke-7 RI Joko Widodo tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB secara langsung selama masa jabatannya. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk lebih aktif berperan dalam forum internasional dan berkontribusi dalam mencari solusi bagi permasalahan global.
Partisipasi aktif Indonesia dalam forum-forum internasional seperti Sidang Majelis Umum PBB sangat penting untuk memperkuat posisi dan pengaruh Indonesia di dunia. Dengan menyampaikan pandangan, memperjuangkan kepentingan nasional, dan menjalin kerja sama dengan negara lain, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia.
Para analis politik menilai kehadiran Prabowo di PBB sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia akan lebih proaktif dalam diplomasi internasional. "Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya di kawasan Asia Tenggara dan berkontribusi dalam menyelesaikan konflik-konflik global," ujar Dr. Arya Wiraraja, pengamat politik internasional dari Universitas Padjadjaran. "Dengan menyampaikan pandangan yang konstruktif dan menawarkan solusi yang realistis, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia," pungkasnya. Diharapkan, pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 akan memberikan kontribusi positif bagi upaya penyelesaian berbagai permasalahan global yang dihadapi saat ini.