TERBARU

Pengakuan Palestina, Kenapa Dunia Bergerak Maju, Sementara AS Menahan?

Pengakuan Palestina, Kenapa Dunia Bergerak Maju, Sementara AS Menahan?


Momentum pengakuan negara Palestina oleh sejumlah negara mulai menguat di tengah konflik yang belum mereda. Langkah ini dipandang sebagai angin segar untuk menghidupkan kembali solusi dua negara, namun tak pelak memicu penolakan keras dari Israel dan Amerika Serikat. Apa yang mendasari pergeseran pandangan internasional ini, dan mengapa AS tetap pada posisinya?

Gelombang Pengakuan Palestina Semakin Kencang

Deklarasi Bersama Negara-Negara Barat: Sinyal Kuat Dukungan

Gaung pengakuan Palestina kian terasa setelah para Menteri Luar Negeri dari 15 negara, mayoritas negara-negara Barat, menyatakan kesiapan mereka mengakui negara Palestina. Deklarasi ini terungkap dalam konferensi internasional yang digelar di New York pada Juli lalu, dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi. Langkah ini dilihat sebagai upaya signifikan untuk menghidupkan kembali konsep solusi dua negara, sebuah formula yang dianggap sebagai jalan tengah menuju perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

"Bersama 14 negara lainnya di New York, Prancis menyampaikan seruan kolektif: kami menyatakan keinginan untuk mengakui Negara Palestina dan mengundang negara-negara lain yang belum melakukannya untuk bergabung dengan kami," ungkap Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, melalui akun media sosialnya.

Dalam pernyataan bersama tersebut, negara-negara seperti Spanyol, Norwegia, dan Finlandia menegaskan komitmen kuat mereka terhadap visi solusi dua negara. Lebih jauh lagi, sembilan negara penandatangan yang belum mengakui negara Palestina, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru, menyatakan kesediaan atau tengah mempertimbangkan secara positif langkah tersebut.

Belgia Mantap Mengikuti Jejak Negara Lain

Dukungan terus berdatangan ketika Belgia menyatakan niatnya untuk mengakui Palestina. "Palestina akan diakui oleh Belgia di sidang PBB! Dan sanksi tegas sedang dijatuhkan terhadap pemerintah Israel," cuit Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot, di media sosial. Pengumuman ini memperkuat indikasi adanya perubahan signifikan dalam pandangan negara-negara Eropa terhadap isu Palestina.

Jerman Ambil Sikap Berbeda

Namun, tidak semua negara Eropa sejalan. Jerman, misalnya, menyatakan belum memiliki niat untuk memberikan pengakuan dalam waktu dekat. Pemerintah di Berlin beralasan bahwa pengakuan sepihak dikhawatirkan dapat mengganggu proses perdamaian yang sedang diupayakan, dan memilih untuk fokus pada upaya mediasi dan dialog antara kedua belah pihak.

AS Tegas Menolak Negara Palestina

Kritik Pedas Menlu AS Marco Rubio

Amerika Serikat dengan tegas menolak pengakuan negara Palestina secara resmi. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, secara terbuka mengkritik Prancis dan negara-negara lain yang berencana mengakui Palestina. Ia menegaskan bahwa AS tidak akan mengakui negara Palestina.

"Apa yang Anda lihat dengan Tepi Barat dan aneksasinya, itu bukanlah hal yang final, itu adalah sesuatu yang sedang dibahas di antara beberapa elemen politik Israel. Saya tidak akan memberikan pendapat tentang itu hari ini," kata Rubio kepada wartawan.

Argumen AS: Proses Pembentukan Negara Harus Libatkan Negosiasi

Rubio menekankan bahwa pembentukan negara Palestina tidak bisa hanya bergantung pada pengakuan negara-negara lain. Ia berpendapat bahwa proses pembentukan negara harus melibatkan negosiasi langsung dan kesepakatan antara Israel dan Palestina. "Kami memberi tahu semua negara ini sebelum mereka keluar dan mereka melakukan ini, tidak akan ada negara Palestina, karena bukan seperti itu cara terbentuknya negara Palestina, karena mereka mengadakan konferensi pers di suatu tempat," ujar Rubio.

Tuduhan terhadap Otoritas Palestina: Berdampak pada Hamas

Rubio juga menuduh bahwa dorongan untuk mengangkat Otoritas Palestina, yang berbasis di Tepi Barat, justru membuat Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, semakin berani. Menurutnya, dukungan internasional yang diberikan kepada Otoritas Palestina secara tidak langsung memperkuat posisi Hamas.

"Begitu, hari itu, Prancis mengumumkan hal yang mereka lakukan, hari itu juga, Hamas meninggalkan meja perundingan," imbuhnya, mengindikasikan bahwa pengakuan Palestina dapat menghambat upaya perdamaian.

Reaksi Israel: Kecaman Keras dari Netanyahu

Kritik Tajam terhadap Macron

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menentang keras rencana sejumlah negara untuk mengakui Palestina. Ia menilai bahwa pengakuan sepihak terhadap Palestina justru akan memperburuk situasi dan menghambat upaya mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Netanyahu secara khusus menyoroti sikap Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan menyebut pengakuan itu sebagai bentuk provokasi.

"Seruan Anda untuk negara Palestina justru mengobarkan api antisemitisme ini. Ini bukan diplomasi, melainkan upaya peredaan," tulis Netanyahu dalam suratnya.

Kecaman terhadap PM Belgia: Dinilai Lemah

Kecaman juga dilontarkan Netanyahu kepada Perdana Menteri Belgia. Ia menyebut sikap Belgia yang berniat mengakui Palestina sebagai bentuk kelemahan politik.

"Perdana Menteri Belgia adalah seorang pemimpin lemah yang berusaha memenuhi tuntutan terorisme Islam dengan mengorbankan Israel. Dia ingin memberi makan buaya teroris sebelum mereka melahap Belgia," kata Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantornya. Pernyataan ini menunjukkan betapa kerasnya penolakan Israel terhadap upaya internasional untuk mengakui Palestina.

Pergeseran dukungan internasional terhadap pengakuan Palestina menandakan perubahan dinamika politik di tingkat global. Meskipun Amerika Serikat dan Israel tetap teguh pada penolakan mereka, tekanan internasional untuk mencari solusi dua negara terus meningkat. Masa depan Palestina dan proses perdamaian di Timur Tengah akan sangat bergantung pada bagaimana dinamika ini berkembang dalam beberapa tahun mendatang. Pengakuan dari lebih banyak negara dapat memberikan momentum bagi Otoritas Palestina dan memaksa Israel untuk kembali ke meja perundingan. Namun, tanpa dukungan dari kekuatan besar seperti Amerika Serikat, upaya ini mungkin akan menghadapi tantangan yang signifikan.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment