TERBARU

Gaza di Ambang Krisis, Peringatan PBB Datang Terlalu Lambat?

Gaza di Ambang Krisis, Peringatan PBB Datang Terlalu Lambat?


Gaza berada di ambang jurang kelaparan. Peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai bencana kelaparan yang melanda Gaza menuai reaksi keras. Banyak pihak menilai, alarm yang dibunyikan PBB ini terasa begitu terlambat. Kondisi ini kian memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah sangat mengkhawatirkan akibat konflik yang tak kunjung usai. Pengumuman ini memicu perdebatan sengit, menyoroti efektivitas respons internasional dan tudingan adanya penghambatan bantuan yang mengakibatkan malapetaka bagi warga sipil.

Jerit Nestapa Kelaparan di Gaza

Krisis pangan di Gaza telah mencapai titik terendah. Ratusan ribu jiwa berjuang keras hanya untuk mendapatkan sesuap nasi. Laporan PBB menggarisbawahi bahwa kelaparan telah mencengkeram Gaza, mengancam nyawa warga sipil, terutama kaum perempuan dan anak-anak.

Berebut Nasi di Tengah Derita

Pemandangan pilu terlihat di tengah krisis kelaparan yang mencengkeram. Warga Palestina dilaporkan saling berebut makanan di dapur-dapur umum, hanya untuk mendapatkan sedikit beras yang bisa mengenyangkan perut mereka yang lapar. Video dan foto yang beredar menunjukkan kerumunan orang, termasuk anak-anak kecil, saling berdesakan demi mendapatkan jatah makanan dari tong-tong masak. Gambaran ini memperlihatkan betapa putus asa dan mengerikannya kondisi yang dihadapi warga Gaza.

"Kami sudah kehilangan rumah, tidak ada makanan, tidak ada penghasilan... Kami terpaksa bergantung pada dapur amal, tapi itu pun tak cukup untuk mengenyangkan lapar kami," ungkap Yousef Hamad, 58 tahun, seorang pengungsi dari Beit Hanoun, menggambarkan keputusasaan yang mendalam.

Jeritan Korban: Peringatan PBB Terlambat!

Di tengah krisis yang semakin dalam, banyak warga Gaza merasa bahwa peringatan PBB ini datang terlalu lambat. Umm Mohammad, seorang ibu berusia 34 tahun di Deir el-Balah, mengungkapkan kepedihannya. "Anak-anak sudah lemas, sering pusing, bahkan tak sanggup bangun karena kekurangan makanan dan air," tuturnya, menggambarkan betapa dahsyatnya dampak kelaparan terhadap anak-anak Gaza. Pengakuan ini mencerminkan kekecewaan dan frustrasi yang dirasakan banyak warga yang merasa diabaikan dan tidak mendapatkan bantuan yang memadai.

Pernyataan Resmi PBB

PBB secara resmi menyatakan kelaparan di Gaza setelah melakukan penilaian mendalam terhadap situasi pangan di wilayah tersebut. Pengumuman ini didasarkan pada data dan analisis yang menunjukkan bahwa tingkat kelaparan telah melampaui batas kritis.

Akar Masalah Kelaparan Menurut PBB

PBB menuding "penghambatan sistematis" terhadap bantuan kemanusiaan oleh Israel selama lebih dari 22 bulan konflik sebagai penyebab utama kelaparan di Gaza. Organisasi internasional ini menekankan bahwa pembatasan akses terhadap bantuan, termasuk makanan, obat-obatan, dan pasokan penting lainnya, telah memperburuk situasi kemanusiaan dan menyebabkan kelaparan yang meluas.

Wilayah yang Tercekik Kelaparan

Inisiatif Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) yang berbasis di Roma, sebuah badan yang didukung PBB, melaporkan bahwa kelaparan memengaruhi sekitar 500.000 orang di Kegubernuran Gaza. Wilayah ini mencakup sekitar seperlima wilayah Palestina, termasuk Kota Gaza, pusat populasi utama yang paling terpukul oleh konflik dan pembatasan.

Israel Menampik Laporan Kelaparan

Pemerintah Israel dengan tegas membantah laporan PBB tentang kelaparan di Gaza. Tel Aviv bersikeras menyatakan bahwa tidak ada kelaparan di wilayah tersebut dan mengklaim bahwa temuan PBB didasarkan pada "kebohongan Hamas".

Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan yang menolak laporan IPC dan menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan telah diizinkan masuk ke Gaza dalam jumlah yang memadai. Israel juga menuduh Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, bertanggung jawab atas kesulitan ekonomi dan kemanusiaan di wilayah tersebut.

"Tidak ada kelaparan di Gaza," tegas Kementerian Luar Negeri Israel dalam tanggapannya, menolak temuan PBB dan menekankan bahwa situasi di wilayah tersebut tidak separah yang digambarkan. Pernyataan ini dilansir AFP pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Namun, laporan dari berbagai organisasi kemanusiaan terus mengindikasikan situasi yang sangat memprihatinkan. Akses terbatas bagi organisasi bantuan dan hambatan dalam pendistribusian bantuan menjadi faktor krusial yang perlu segera diatasi. Sementara kedua belah pihak saling menyalahkan, krisis kemanusiaan terus memburuk, dan dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang, terutama bagi generasi muda di Gaza.

Situasi di Gaza terus menjadi perhatian dunia. Upaya diplomatik dan kemanusiaan yang lebih besar diperlukan untuk mengatasi akar masalah kelaparan dan memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang membutuhkan. PBB dan organisasi internasional lainnya terus menyerukan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan dan gencatan senjata yang berkelanjutan untuk memungkinkan pemulihan dan pembangunan kembali Gaza. Pada Minggu, 24 Agustus 2025, AFP melaporkan mengenai warga Palestina yang berebut beras di dapur umum di Kota Gaza.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment