Gaza di Ambang Kelaparan, Dunia, Ulurkan Tangan!
Gaza, wilayah yang telah lama bergulat dengan konflik, kini menghadapi ancaman kelaparan yang nyata. Situasi ini, yang membutuhkan perhatian mendesak dari seluruh dunia, menuntut uluran tangan kemanusiaan berupa bantuan pangan dan medis untuk mencegah tragedi yang lebih dahsyat. Laporan terbaru dari berbagai organisasi kemanusiaan menggambarkan kondisi genting di mana ribuan nyawa terancam akibat kekurangan makanan dan buruknya sanitasi.
PBB Menyerukan Bantuan Skala Besar untuk Gaza
Badan-badan bantuan utama PBB telah menyampaikan seruan mendesak kepada masyarakat internasional untuk segera mengirimkan bantuan pangan ke Gaza. Seruan ini muncul di tengah kekhawatiran serius akan kelaparan massal yang mengintai wilayah tersebut.
"Kita harus membanjiri Gaza dengan bantuan pangan berskala besar, segera dan tanpa hambatan, dan terus mengalirkannya setiap hari untuk mencegah kelaparan massal," tegas Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), Cindy McCain, dalam pernyataan bersama UNICEF dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Selasa (29/7/2025). Tindakan nyata dan berkelanjutan menjadi kunci untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh warga Gaza.
Jalur Gaza di Ambang Kelaparan: Situasi Mengerikan Terjadi
Skenario terburuk kelaparan saat ini tengah berlangsung di Jalur Gaza. Konflik bersenjata yang berkepanjangan, pengungsian massal, dan pembatasan akses terhadap makanan serta kebutuhan pokok lainnya telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam. Situasi ini diperburuk oleh kerusakan infrastruktur yang menghambat distribusi bantuan dan memperparah kondisi sanitasi. Peringatan ini dikeluarkan oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC), sebuah inisiatif yang didukung PBB.
"Konflik dan pengungsian telah meningkat, dan akses terhadap makanan serta barang dan jasa penting lainnya telah anjlok ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata IPC.
Kematian Akibat Kelaparan Meningkat
Semakin banyak bukti mengindikasikan bahwa kelaparan, malnutrisi, dan penyakit yang meluas menjadi penyebab utama peningkatan kematian di Jalur Gaza. Anak-anak, wanita hamil, dan lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak buruk dari krisis pangan ini. IPC juga mengatakan bahwa peringatan tersebut dimaksudkan untuk menarik perhatian dunia.
Data Malnutrisi Mengkhawatirkan di Gaza
Data terbaru menunjukkan peningkatan dramatis dalam kasus malnutrisi di kalangan anak-anak di Gaza. Lebih dari 20.000 anak telah dirawat karena malnutrisi akut antara bulan April dan pertengahan Juli 2025, termasuk lebih dari 3.000 anak yang menderita malnutrisi parah. Kondisi ini memerlukan intervensi medis segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, bahkan kematian.
"Data terbaru menunjukkan bahwa ambang batas kelaparan telah tercapai untuk konsumsi pangan di sebagian besar Jalur Gaza dan untuk malnutrisi akut di Kota Gaza," demikian bunyi peringatan dari IPC.
Tindakan Segera Sangat Dibutuhkan untuk Selamatkan Gaza
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya menyerukan tindakan segera untuk mengakhiri permusuhan dan memungkinkan respons kemanusiaan yang luas serta tanpa hambatan di Jalur Gaza. Akses yang aman dan tak terbatas bagi pekerja kemanusiaan sangat penting untuk memastikan bantuan dapat mencapai mereka yang paling membutuhkan.
Kondisi Ketahanan Pangan di Gaza Memburuk
Seluruh penduduk Gaza mengalami tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi dan berisiko mengalami kelaparan. Ketergantungan pada bantuan pangan telah meningkat secara signifikan, dan banyak keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. Pada bulan Mei 2025, IPC melaporkan bahwa seluruh penduduk daerah kantong tersebut mengalami tingkat ketahanan pangan akut yang tinggi dan berada dalam risiko tinggi kelaparan, jenis krisis kelaparan yang paling parah.