TERBARU

Wah, Ternyata Hamas Belum Mau Tanda Tangan Damai? Ada Apa Nih?

Wah, Ternyata Hamas Belum Mau Tanda Tangan Damai? Ada Apa Nih?


Kabar kurang menggembirakan datang dari upaya perdamaian antara Hamas dan Israel. Setelah sempat menghangat dengan adanya kesepakatan awal, muncul pernyataan bahwa Hamas enggan meneken perjanjian damai resmi. Apa yang terjadi?

Hamas Enggan Tanda Tangani Perjanjian Damai, Ada Apa?

Upaya perdamaian antara Hamas dan Israel kembali menemui jalan terjal. Setelah sempat diumumkan adanya kesepakatan awal yang diharapkan menjadi secercah harapan, Hamas justru menyatakan keengganannya untuk menandatangani perjanjian damai resmi di Mesir. Keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar soal masa depan hubungan kedua belah pihak dan stabilitas kawasan.

Penolakan ini menjadi pukulan telak bagi harapan perdamaian abadi. Mengapa Hamas tiba-tiba menarik diri dari proses yang seolah sudah dekat dengan kata sepakat? Apa yang mendasari perubahan sikap ini? Para analis politik dan pengamat Timur Tengah kini berusaha mencari jawabannya.

Pengakuan Pejabat Hamas: Peran Mediator dan Pertimbangan Tersendiri

Hossam Badran, seorang pejabat senior Hamas, memberikan sedikit gambaran mengenai alasan di balik keputusan kelompoknya. Dalam wawancara yang dikutip AFP pada Sabtu (11/10/2025), Badran mengungkapkan bahwa selama perundingan gencatan senjata di Mesir, Hamas lebih banyak berperan melalui mediator Qatar dan Mesir.

"Hamas menghargai upaya mediasi yang telah dilakukan Qatar dan Mesir," ujarnya. "Kami merasa peran mereka sangat krusial dalam mencapai kesepakatan awal ini. Namun, kami memiliki pertimbangan tersendiri terkait penandatanganan resmi."

Sayangnya, Badran tak merinci pertimbangan apa yang membuat Hamas enggan meneken perjanjian damai resmi tersebut. Hal ini tentu memicu spekulasi mengenai poin-poin dalam perjanjian yang mungkin tak sesuai harapan atau kepentingan Hamas. Beberapa analis menduga Hamas perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan faksi internal sebelum mengambil keputusan final. Ada pula yang beranggapan Hamas memiliki tuntutan tambahan yang belum terpenuhi dalam kesepakatan.

Ancaman Jika Perjanjian Damai Berantakan

Di tengah ketidakpastian ini, Hossam Badran juga menyampaikan pernyataan keras. Ia menegaskan Hamas siap kembali berperang jika perjanjian damai gagal dan permusuhan dengan Israel kembali berkobar di Jalur Gaza.

"Kami berharap tidak akan kembali berperang," tegas Badran. "Namun, rakyat Palestina dan pasukan perlawanan kami niscaya akan menghadapi dan menggunakan semua kemampuan mereka untuk menangkal agresi ini jika pertempuran ini dipaksakan kepada kami."

Pernyataan ini tentu menimbulkan kekhawatiran mendalam. Ancaman untuk kembali berperang mengindikasikan bahwa Hamas tak ragu menggunakan kekuatan militer jika merasa kepentingannya tak terpenuhi. Hal ini meningkatkan risiko eskalasi konflik yang lebih besar dan berdarah di wilayah tersebut.

Kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah Jadi Tanda Tanya

Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump dijadwalkan mengunjungi Israel dan Mesir usai gencatan senjata antara Hamas dan Israel disepakati. Rencananya, Trump akan berpidato di parlemen Israel, Knesset, dan menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian gencatan senjata di Mesir.

"Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan Amerika Serikat terhadap upaya perdamaian di kawasan," ujar sumber yang dekat dengan tim transisi Trump, seperti dilansir The Washington Times pada Jumat (10/10/2025). "Trump memiliki komitmen kuat untuk menciptakan stabilitas di Timur Tengah." Trump sendiri mengonfirmasi rencana kunjungannya saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada hari yang sama, dan menyebut akan kembali ke Washington DC pada Selasa (14/10) malam.

Namun, dengan penolakan Hamas untuk menandatangani perjanjian damai resmi, rencana kunjungan Trump ini menjadi tidak pasti. Belum jelas apakah Trump akan tetap melanjutkan kunjungannya atau menundanya.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment