Palestina, Pendidikan Tinggi Jadi Kekuatan Melawan Penjajahan?

Palestina terus berjuang meraih kemerdekaan, salah satunya dengan memprioritaskan pendidikan bagi warganya. Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia, Zuhair Al-Shun, dalam sebuah forum di Universitas Indonesia (UI), Depok, baru-baru ini menyampaikan pesan pentingnya pendidikan. Beliau menegaskan bahwa pendidikan adalah "senjata" utama dalam menghadapi pendudukan Israel. Pernyataan ini menggambarkan betapa vitalnya pendidikan bagi keberlangsungan perjuangan bangsa Palestina.
Pendidikan: Senjata Utama Palestina
Komitmen Tinggi pada Pendidikan
Di tengah konflik yang tak kunjung usai dan keterbatasan sumber daya, Palestina menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap pendidikan. Data UNESCO dan PBB mencatat tingkat pendidikan di Palestina mencapai 96%, angka yang sangat tinggi. Hal ini mencerminkan betapa warga Palestina menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama, bukan hanya untuk pengembangan diri, tetapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan. Tingginya partisipasi dalam pendidikan menunjukkan kesadaran bahwa pengetahuan adalah kekuatan.
Sumber Daya Manusia Unggul
Dubes Zuhair Al-Shun meyakini bahwa kekayaan utama Palestina terletak pada sumber daya manusianya, bukan sumber daya alam. "Negara kami kaya akan orang-orang kuat dan pintar," ungkapnya. Banyak warga Palestina memiliki keahlian mumpuni di berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga pembangunan. Kontribusi signifikan mereka di berbagai negara di seluruh dunia menjadi bukti kualitas pendidikan yang mereka terima. Keahlian dan pengetahuan ini diharapkan menjadi modal penting dalam membangun kembali Palestina di masa depan.
Hambatan di Tengah Konflik
Namun, potensi besar di bidang pendidikan ini menghadapi berbagai rintangan akibat konflik dan pendudukan. Akses ke pendidikan seringkali terganggu oleh pembatasan pergerakan, penutupan sekolah, dan kekerasan. "Atmosfer yang kita hadapi membuat mereka tidak mampu," kata Zuhair Al-Shun, menggambarkan bagaimana kondisi tersebut mempersulit proses belajar mengajar dan menghambat pengembangan potensi siswa. Kendati demikian, semangat untuk belajar dan meraih pendidikan tetap menyala di kalangan masyarakat Palestina.
Keyakinan akan Kemerdekaan
Perlawanan yang Tak Pernah Padam
Bangsa Palestina tidak menyerah dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Meski menghadapi kekuatan militer yang jauh lebih besar, mereka terus melakukan perlawanan dengan berbagai cara, termasuk melalui pendidikan. "Sampai sekarang, kami masih menghadapi tantangan. Tapi kami percaya pada Tuhan, Palestina akan bebas," tegas Zuhair Al-Shun. Keyakinan ini menjadi sumber kekuatan bagi warga Palestina untuk terus berjuang dan berharap akan masa depan yang lebih baik. Pendidikan menjadi salah satu fondasi utama dalam perlawanan ini, membekali generasi penerus dengan pengetahuan dan keterampilan untuk membangun negara yang mandiri.
Harapan pada Dukungan Internasional
Dalam perjuangannya, Palestina sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat internasional, termasuk Indonesia. Dukungan ini dapat berupa bantuan kemanusiaan, dukungan politik, dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Zuhair Al-Shun mengharapkan masyarakat internasional terus memberikan dukungan kepada Palestina hingga mencapai kemerdekaan. "Saya butuh seluruh masyarakat Indonesia untuk memahami pesanku. Kami percaya Palestina akan tetap aman, tanah ini akan tetap aman," ujarnya. Dukungan internasional sangat penting untuk meringankan beban rakyat Palestina dan mempercepat proses menuju kemerdekaan.
Kerja Sama Pendidikan dengan Indonesia
UI Jalin Kerja Sama dengan Palestina
Sebagai wujud dukungan konkret, Universitas Indonesia (UI) menjalin kerja sama dengan Palestina melalui penandatanganan nota kesepahaman pada Rabu, 1 Oktober 2025. Kerja sama ini mencakup pendidikan, pengabdian masyarakat, dan beasiswa bagi mahasiswa Palestina. Rektor UI, Heri Hermansyah, menyatakan komitmen untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asal Palestina yang menempuh pendidikan di UI, dengan harapan "mereka bisa kembali ke Palestina dan membangun negara dari berbagai bidang." Kerja sama ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sumber daya manusia Palestina.
Peningkatan Jumlah Mahasiswa Palestina di UI
Fokus utama dari kerja sama antara UI dan Palestina adalah memberikan kesempatan lebih luas bagi warga Palestina untuk memperoleh pendidikan berkualitas dan mengembangkan potensi mereka. Dengan tersedianya SDM berkualitas, Palestina diharapkan mampu membangun kembali negaranya setelah merdeka. Kehadiran mahasiswa Palestina di UI juga akan memperkaya lingkungan akademik dan memberikan perspektif yang berharga bagi mahasiswa Indonesia.
Dukungan Signifikan dari Indonesia
Zuhair Al-Shun menganggap kerja sama dengan UI sebagai dukungan besar dari Indonesia untuk pendidikan masyarakat Palestina. "Ini juga merupakan salah satu poin keberhasilan dan dukungan yang lebih besar dari otoritas Indonesia untuk rakyat Palestina," pungkasnya. Dukungan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk membantu Palestina dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Diharapkan, kerja sama ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas di masa depan, memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua negara.
Pendidikan di Palestina bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, tetapi juga tentang membangun identitas, memperkuat persatuan, dan melawan penjajahan. Dengan dukungan dari masyarakat internasional, termasuk Indonesia, Palestina diharapkan dapat terus mengembangkan sistem pendidikannya dan mempersiapkan generasi muda untuk membangun negara yang merdeka dan sejahtera. Masa depan Palestina sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang diterima oleh generasi mudanya saat ini.