Kisah Inspiratif di Balik 3 Peraih Nobel Kimia Tahun Ini

Kabar gembira datang dari dunia kimia! Tiga ilmuwan visioner dianugerahi Penghargaan Nobel Kimia tahun ini atas karya inovatif mereka dalam mengembangkan kerangka logam-organik (MOF). Penemuan ini membuka cakrawala baru dalam berbagai aplikasi, mulai dari memerangi perubahan iklim hingga merevolusi penyimpanan energi.
Peraih Nobel Kimia 2025: Profil Singkat
Tahun ini, penghargaan Nobel Kimia menjadi milik tiga ilmuwan yang dedikasi dan inovasinya telah mengubah wajah kimia modern.
Susumu Kitagawa: Sang Profesor dari Kyoto
Lahir di Kyoto, Jepang, pada tahun 1951, Susumu Kitagawa meraih gelar PhD dari Universitas Kyoto pada tahun 1979. Kini, ia kembali ke almamaternya sebagai profesor, menginspirasi generasi penerus ilmuwan. Kontribusi krusialnya adalah mengungkap kemampuan MOF untuk menyerap dan melepaskan gas, membuka jalan bagi pemanfaatan yang fleksibel.
Richard Robson: Pionir dari Negeri Ratu Elizabeth
Richard Robson, lahir di Glusburn, Inggris, pada tahun 1937, meraih gelar PhD dari Universitas Oxford pada tahun 1962. Saat ini, ia adalah profesor di Universitas Melbourne, Australia. Penelitian awalnya pada tahun 1989 meletakkan fondasi penting bagi pengembangan MOF. Eksperimennya dengan menggabungkan ion tembaga dan molekul berlengan empat menghasilkan kristal berongga yang tertata rapi, meskipun belum stabil, membuktikan potensi besar konstruksi molekuler.
Omar M. Yaghi: Kisah Inspiratif dari Seorang Pengungsi
Omar M. Yaghi, lahir di Amman, Yordania, pada tahun 1965, meraih gelar PhD dari University of Illinois Urbana-Champaign, AS, pada tahun 1990. Kini, ia mengajar di University of California, Berkeley, AS. Latar belakang Yaghi sebagai pengungsi Palestina menginspirasi banyak orang. Perjuangannya meraih pendidikan tinggi adalah bukti ketekunan. Kontribusinya yang monumental adalah menciptakan MOF yang sangat stabil dan menunjukkan bahwa strukturnya dapat dimodifikasi untuk menghasilkan sifat-sifat baru yang diinginkan. Seorang kolega dekatnya berkomentar, "Ini bukti bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, segalanya mungkin."
Apa Itu Kerangka Logam-Organik (MOF) dan Mengapa Begitu Penting?
Penghargaan Nobel tahun ini mengakui terobosan dalam pengembangan arsitektur molekuler baru: kerangka logam-organik (MOF). Bayangkan ion logam sebagai penghubung yang terhubung dengan molekul organik berbasis karbon. Kombinasi ini menghasilkan kristal dengan rongga-rongga yang sangat besar. Heiner Linke, Ketua Komite Nobel untuk Kimia, menyatakan, "Penemuan ini benar-benar mengubah cara kita memandang material."
Robson membuka jalan dengan penemuannya bahwa ion tembaga dan molekul berlengan empat dapat membentuk kristal berongga yang teratur. Kitagawa kemudian menemukan bahwa gas dapat bergerak masuk dan keluar dari struktur ini, sementara Yaghi menciptakan MOF yang sangat stabil dan dapat disesuaikan.
Ketiganya, secara terpisah, membuat serangkaian penemuan revolusioner yang saling melengkapi. Temuan Kitagawa menunjukkan fleksibilitas MOF, sementara Yaghi membuktikan bahwa MOF dapat dimodifikasi dengan desain yang cermat untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Kolaborasi tidak langsung ini telah melahirkan puluhan ribu jenis MOF yang berbeda.
Aplikasi MOF: Solusi untuk Tantangan Global
MOF adalah material berpori yang menjanjikan untuk berbagai aplikasi. Dengan mengubah blok pembangun MOF, ilmuwan dapat menangkap dan menyimpan zat-zat tertentu. MOF juga dapat digunakan untuk memfasilitasi reaksi kimia atau menghantarkan listrik.
Beberapa aplikasi penting MOF meliputi:
* Penangkapan Karbon Dioksida: MOF dapat digunakan untuk menangkap karbon dioksida dari emisi industri dan atmosfer, membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Seorang peneliti di bidang penangkapan karbon mengatakan, "Ini adalah langkah penting menuju keberlanjutan lingkungan." * Penyimpanan Energi: MOF dapat digunakan untuk menyimpan hidrogen dan gas alam, yang berpotensi menjadi bahan bakar bersih masa depan. * Pemanenan Air dari Udara: MOF dapat menyerap air dari udara kering, menyediakan sumber air minum di daerah-daerah yang mengalami kelangkaan air. * Penguraian Jejak Obat-obatan di Lingkungan: MOF dapat membersihkan air dan tanah dari kontaminan berbahaya.
Penemuan MOF telah memicu inovasi di bidang kimia dan material. Ilmuwan terus mengembangkan MOF baru dengan sifat-sifat yang ditingkatkan untuk mengatasi tantangan global.
Heiner Linke menambahkan, "MOF memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi manusia. Kami berharap penelitian ini akan menginspirasi generasi ilmuwan masa depan untuk terus berinovasi dan memecahkan masalah-masalah kompleks." Pengembangan MOF diperkirakan akan terus berkembang, dengan fokus pada peningkatan efisiensi, stabilitas, dan keberlanjutan material ini. Inovasi ini diharapkan memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan lingkungan dan energi global.
Para pemenang Hadiah Nobel 2025 ini akan menerima dana sebesar 11 juta Krona Swedia yang dibagi rata atau sekitar Rp 19,4 miliar. (kurs 1 Krona Swedia=Rp 1.763,84).