TERBARU

Gaza Tak Sendirian, Kapal Perang Eropa Siaga Kawal Bantuan Kemanusiaan

Gaza Tak Sendirian, Kapal Perang Eropa Siaga Kawal Bantuan Kemanusiaan


Kabar baik datang dari Eropa! Di tengah kesulitan yang dihadapi warga Gaza, bantuan kemanusiaan terus berdatangan. Kali ini, Spanyol dan Italia mengambil langkah nyata dengan menyiagakan kapal perang untuk mengawal armada bantuan agar selamat sampai tujuan. Armada internasional ini, yang membawa pasokan vital untuk warga Gaza, menghadapi tantangan berat, termasuk ancaman serangan di perairan internasional.

Solidaritas untuk Gaza: Perlindungan dari Eropa

Misi kemanusiaan ke Gaza bukanlah hal baru, namun krisis yang terus berlanjut membuat urgensinya semakin meningkat. Warga sipil sangat membutuhkan akses ke makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Berbagai organisasi internasional dan kelompok masyarakat sipil telah berjuang mengirimkan bantuan, kerap kali terhambat birokrasi, pembatasan akses, dan risiko keamanan.

Salah satu inisiatif penting adalah upaya pengiriman bantuan oleh Armada Global Sumud Flotilla (GSF), yang terdiri dari sekitar 50 kapal sipil dari berbagai negara. Armada ini membawa sukarelawan, aktivis, dan pasokan penting untuk meringankan penderitaan warga Gaza. Sayangnya, perjalanan mereka tidak selalu mulus.

Spanyol dan Italia Turun Tangan

Menanggapi situasi yang memprihatinkan ini, Spanyol dan Italia memutuskan untuk mengirimkan kapal perang untuk mengawal armada bantuan internasional. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, pada Rabu (24/9) waktu setempat, saat berada di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, mengumumkan bahwa negaranya akan bergabung dengan Italia dalam upaya melindungi kapal-kapal sipil yang membawa bantuan ke Gaza. Langkah ini diambil setelah armada bantuan diserang oleh drone di perairan lepas pantai Yunani.

"Pemerintah Spanyol bersikeras bahwa hukum internasional harus dihormati dan hak warga negara kami harus dihormati untuk berlayar melalui Mediterania dalam kondisi aman," tegas Sanchez. Ia menambahkan bahwa Spanyol akan mengirimkan kapal angkatan laut dari Cartagena dengan sumber daya yang diperlukan untuk membantu armada dan melakukan operasi penyelamatan jika dibutuhkan. Armada dijadwalkan berangkat pada Kamis (25/9/2025).

Kehadiran kapal perang Spanyol dan Italia diharapkan dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap potensi serangan atau gangguan selama perjalanan armada bantuan.

Komitmen pada Hukum Internasional

Keputusan Spanyol dan Italia ini mencerminkan solidaritas internasional yang kuat terhadap rakyat Gaza dan komitmen untuk menegakkan hukum internasional. Tindakan ini juga mengirimkan pesan jelas bahwa masyarakat internasional tidak akan tinggal diam ketika upaya kemanusiaan dihalangi atau diserang. Hukum internasional menjamin hak bagi warga sipil untuk menerima bantuan kemanusiaan, terutama dalam situasi konflik atau krisis.

Serangan Drone Terhadap Armada Bantuan

Armada Global Sumud Flotilla (GSF) menjadi sorotan setelah mengalami serangan drone di perairan internasional, sekitar 56 kilometer dari Pulau Gavdos, Yunani. Serangan ini memicu kecaman internasional dan tuntutan untuk penyelidikan. Meskipun tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan yang dilaporkan, insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius.

Marikaiti Stasinou, juru bicara March to Gaza Greece, mengungkapkan bahwa armada tersebut diserang oleh 12 drone. Identitas pelaku serangan masih belum jelas.

Kesaksian Greta Thunberg

Aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg, termasuk di antara para sukarelawan dalam armada bantuan. Ia menuturkan pengalamannya selama perjalanan. Thunberg mengatakan bahwa drone-drone terbang di atas kapal mereka setiap malam.

"Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kami. Dan tidak ada risiko yang dapat kami ambil yang bisa mendekati risiko yang dihadapi warga Palestina setiap hari," ujar Thunberg dalam panggilan video dari kapal tersebut.

Respons Israel

Israel telah berulang kali mengkritik armada bantuan, menyebutnya sebagai provokasi dan upaya untuk melanggar blokade laut di Gaza. Pemerintah Israel belum memberikan komentar langsung terkait serangan drone terhadap armada tersebut.

Situasi ini menciptakan dilema kompleks. Mencari solusi yang memungkinkan penyaluran bantuan yang aman dan efisien, sambil mengatasi kekhawatiran keamanan, menjadi tantangan yang berkelanjutan. Sementara itu, upaya diplomatik terus dilakukan untuk menemukan solusi jangka panjang bagi konflik Israel-Palestina dan meningkatkan kondisi kemanusiaan di Gaza.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment