TERBARU

Netanyahu Meradang, Ada Apa dengan PM Australia Ini?

Netanyahu Meradang, Ada Apa dengan PM Australia Ini?


Hubungan Israel dan Australia memanas: PM Netanyahu Kecam Albanese dengan Kata-Kata Pedas

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan kritikan tajam kepada PM Australia, Anthony Albanese. Netanyahu menyebut Albanese sebagai "politikus lemah" dan menuduhnya telah mengkhianati Israel. Pernyataan keras ini muncul di tengah ketegangan diplomatik yang meningkat antara kedua negara terkait rencana Australia untuk mengakui negara Palestina.

Pemicu Kemarahan Israel: Rencana Pengakuan Palestina

Kemarahan Netanyahu dipicu oleh pengumuman Albanese terkait rencana Australia untuk mengakui negara Palestina di forum internasional. Melalui akun media sosial resmi kantor Perdana Menteri Israel, Netanyahu mengecam Albanese sebagai figur yang akan tercatat dalam sejarah karena "mengkhianati Israel dan menelantarkan orang-orang Yahudi di Australia," seperti dilansir AFP, Selasa (19/8/2025).

Sumber-sumber diplomatik di Tel Aviv mengungkapkan bahwa Netanyahu merasa sangat kecewa dengan Albanese, yang sebelumnya dianggap sebagai sekutu dekat.

Australia Akan Mengakui Palestina di PBB September Mendatang

Albanese mengumumkan bahwa Australia berencana mengakui negara Palestina di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September mendatang. Langkah ini menyusul negara-negara lain seperti Prancis, Inggris, dan Kanada.

Albanese menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada komitmen yang diterima dari Otoritas Palestina, termasuk jaminan bahwa Hamas tidak akan memiliki peran dalam pembentukan negara Palestina.

"Australia akan mengakui negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 pada bulan September, untuk berkontribusi pada momentum internasional menuju solusi dua negara, gencatan senjata di Gaza, dan pembebasan para sandera," tegas Albanese dalam konferensi pers di Canberra, 11 Agustus lalu.

Cekcok Diplomatik Soal Visa Memperkeruh Suasana

Ketegangan antara Israel dan Australia diperparah dengan pembatalan visa anggota parlemen Israel, Simcha Rothman, yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Netanyahu.

Pada Senin (18/8), pemerintah Australia mencabut visa Rothman, yang dijadwalkan berbicara di berbagai acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Australia (AJA). Tel Aviv membalas dengan mencabut visa perwakilan Australia untuk Otoritas Palestina.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan, "Saya juga menginstruksikan Kedutaan Besar Israel di Canberra untuk memeriksa dengan saksama setiap permohonan visa resmi Australia untuk masuk ke Israel." Saar menambahkan bahwa tindakan ini diambil sebagai respons terhadap rencana Australia mengakui "negara Palestina" dan penolakan Australia untuk memberikan visa kepada sejumlah tokoh Israel.

Australia Mengkritik Balasan Israel yang Tidak Dapat Dibenarkan

Menanggapi pencabutan visa diplomat Australia oleh Israel, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, melontarkan kritikan tajam. Pada Selasa (19/8), Wong menyebut tindakan Israel sebagai "reaksi yang tidak dapat dibenarkan."

"Ketika dialog dan diplomasi semakin dibutuhkan, pemerintahan Netanyahu mengisolasi Israel dan melemahkan upaya internasional menuju perdamaian dan solusi dua negara," kritik Wong. Ia menegaskan bahwa Australia tetap berkomitmen untuk mencari solusi damai bagi konflik Israel-Palestina. "Ini adalah reaksi yang tidak dapat dibenarkan, menyusul keputusan Australia untuk mengakui Palestina," tegas Wong.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment