TERBARU

Mencekam! Rudal Houthi Sasar Israel, Begini Nasibnya Kemudian

Mencekam! Rudal Houthi Sasar Israel, Begini Nasibnya Kemudian


Tel Aviv, Israel – Timur Tengah kembali dihadapkan pada ketegangan setelah sirene meraung di sejumlah wilayah Israel pada Jumat (1 Agustus 2025). Rupanya, sebuah rudal ditembakkan dari Yaman, memicu kekhawatiran akan meningkatnya konflik di kawasan.

Serangan dari Yaman: Rudal Mengarah ke Israel

Laporan awal menyebutkan, sirine peringatan terdengar jelas di beberapa kota Israel pada Jumat sore. Sumber keamanan mengonfirmasi bahwa rudal itu ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan akibat insiden ini.

"Beberapa saat lalu, sirene berbunyi di sejumlah wilayah. Investigasi awal menunjukkan bahwa rudal diluncurkan dari Yaman," ungkap pernyataan resmi dari militer Israel beberapa jam setelah kejadian. Detail mengenai jenis rudal atau target spesifiknya masih belum diungkapkan.

Spekulasi pun bermunculan. Beberapa analis keamanan menduga, serangan ini menjadi cara Houthi unjuk gigi, menunjukkan kemampuan mereka menjangkau Israel, meski akurasinya belum teruji.

Israel Klaim Sukses Tangkal Serangan

Militer Israel menyatakan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal Houthi sebelum mencapai wilayah Israel. Sistem pertahanan udara Israel, yang dikenal dengan keandalannya, diduga kuat menjadi kunci keberhasilan menggagalkan serangan ini.

"Rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara kami. Kami terus memantau situasi dan siap untuk merespons setiap ancaman," demikian pernyataan tegas dari militer Israel. Meskipun detail spesifik mengenai sistem yang digunakan tidak dirilis, Iron Dome diyakini menjadi salah satu komponen utamanya.

Efektivitas sistem pertahanan udara Israel dalam menangkis serangan rudal memang menuai pujian dalam beberapa tahun terakhir. Sistem ini dirancang untuk menangkal roket dan rudal jarak pendek, dan telah terbukti melindungi Israel dari berbagai ancaman.

Klaim Houthi: Bandara Ben Gurion Jadi Target Rudal Hipersonik

Tak lama setelah klaim pencegatan oleh Israel, Houthi angkat bicara dan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara militer mereka, Yahya Saree, dalam pernyataan video mengklaim bahwa serangan itu menargetkan Bandara Internasional Ben Gurion dengan rudal balistik hipersonik yang dinamai "Palestina 2".

"Kami meluncurkan rudal balistik hipersonik 'Palestina 2' ke Bandara Ben Gurion sebagai respons terhadap agresi Israel terhadap rakyat Palestina," tegas Saree.

Klaim penggunaan rudal hipersonik ini segera memicu diskusi di kalangan analis militer. Rudal hipersonik, yang melaju lebih dari lima kali kecepatan suara, sangat sulit untuk dicegat. Namun, klaim Houthi ini belum bisa dikonfirmasi secara independen.

Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv, merupakan infrastruktur vital bagi Israel. Serangan ke bandara ini bisa berimbas besar pada perekonomian dan stabilitas negara.

Apa yang Mendorong Serangan Houthi?

Serangan rudal ini adalah bagian dari serangkaian aksi Houthi sejak konflik Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023. Kelompok yang didukung Iran ini mengklaim serangan mereka bertujuan untuk mendukung perjuangan Palestina dan menekan Israel menghentikan operasinya di Gaza.

"Kami akan terus melakukan serangan terhadap Israel sampai agresi mereka terhadap rakyat Palestina dihentikan," kata Saree. Houthi juga mengklaim menjadi bagian dari "poros perlawanan" yang melibatkan berbagai kelompok bersenjata di Timur Tengah yang menentang kebijakan Israel dan Amerika Serikat.

Motivasi serangan ini juga dapat dilihat dalam konteks rivalitas regional antara Iran dan Israel. Houthi, sebagai sekutu Iran, sering digunakan sebagai alat untuk menekan Israel dan mengganggu stabilitas kawasan.

Respon Israel: Kecaman dan Ancaman Balasan

Menyusul serangan rudal, Israel mengecam keras tindakan Houthi dan menegaskan haknya untuk membela diri. Pemerintah Israel mengumumkan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga negara dan infrastruktur vital.

"Kami tidak akan mentolerir serangan terhadap wilayah kami. Houthi dan pihak-pihak yang mendukung mereka akan bertanggung jawab atas tindakan mereka," tegas Perdana Menteri Israel dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Israel dilaporkan telah melancarkan sejumlah serangan balasan ke Yaman dalam beberapa bulan terakhir, menargetkan fasilitas militer Houthi dan infrastruktur yang digunakan untuk meluncurkan serangan ke Israel. Namun, serangan balasan ini belum sepenuhnya menghentikan Houthi.

"Ini adalah langkah strategis untuk masa depan," ujar Menteri Pertanian Israel, Avi Dichter. "Kita harus mempertahankan kemampuan untuk merespons setiap ancaman dengan cepat dan efektif."

Situasi saat ini masih tegang dan sulit diprediksi. Serangan rudal Houthi menjadi pengingat akan kompleksitas konflik Timur Tengah dan potensi eskalasi yang berkelanjutan. Upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan terus berlanjut, tetapi prospek perdamaian yang langgeng masih jauh dari jangkauan. Israel diperkirakan akan meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pertahanannya di tengah meningkatnya ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment