TERBARU

Dunia, Ayo Akui Palestina! Inisiatif Prancis dan Negara Barat Lainnya

Dunia, Ayo Akui Palestina! Inisiatif Prancis dan Negara Barat Lainnya


Sorotan dunia kini tertuju pada isu pengakuan negara Palestina. Prancis dan sejumlah negara Barat lainnya semakin gencar melakukan diplomasi, dengan tujuan mewujudkan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Langkah ini dipandang krusial demi stabilitas kawasan dan perdamaian abadi.

Diplomasi Intensif Prancis Gaungkan Pengakuan Palestina

Prancis memimpin upaya diplomatik yang semakin intensif untuk mendorong pengakuan global terhadap negara Palestina. Lobi bilateral dan berbagai forum internasional menjadi ajang Prancis menyuarakan dukungannya.

Seruan Bersama dari 15 Negara

Momentum dukungan itu terlihat nyata dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan para menteri luar negeri dari 15 negara, termasuk Prancis, pada Selasa (29/7) lalu. Pernyataan ini muncul setelah konferensi di New York yang bertujuan menghidupkan kembali solusi dua negara. Konferensi tersebut dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, sebuah sinyal dukungan lintas-regional untuk inisiatif ini.

"Di New York, bersama 14 negara lainnya, Prancis menyerukan secara kolektif: kami nyatakan keinginan kami untuk mengakui Negara Palestina dan mengundang mereka yang belum melakukannya untuk bergabung," tegas Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, melalui media sosialnya. Pernyataan ini menegaskan peran Prancis sebagai motor penggerak pengakuan Palestina.

Negara Mana Saja yang Mendukung?

Pernyataan bersama itu juga menegaskan "komitmen teguh mereka terhadap visi solusi dua negara" dari 15 negara penandatangan, termasuk Spanyol, Norwegia, dan Finlandia. Sembilan negara di antaranya, yang belum mengakui Palestina, menyatakan "kesediaan atau pertimbangan positif dari negara mereka" untuk melakukan pengakuan. Australia, Kanada, dan Selandia Baru termasuk dalam daftar ini, memberikan harapan meluasnya dukungan global untuk Palestina.

September, Waktu Pengakuan Palestina oleh Prancis?

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sebelumnya mengumumkan rencana pengakuan resmi negara Palestina oleh Prancis pada bulan September mendatang. Meski langkah ini menuai penolakan dari Israel dan Amerika Serikat, Macron menunjukkan tekad untuk mengambil langkah konkret dalam mewujudkan solusi dua negara.

Menurut seorang diplomat Prancis yang enggan disebut namanya, "Pengakuan ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan perdamaian yang adil dan berkelanjutan." Prancis berharap momentum ini akan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejak mereka.

Inggris Beri Sinyal Positif, dengan Syarat untuk Israel

Inggris juga menunjukkan sinyal positif terkait pengakuan negara Palestina, meskipun dengan pendekatan berbeda. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengumumkan bahwa Inggris juga akan secara resmi mengakui negara Palestina pada bulan September, tetapi dengan syarat yang diajukan kepada Israel.

Syarat Gencatan Senjata untuk Israel

Syarat yang diajukan Inggris adalah Israel harus mengambil "langkah substantif", termasuk menyetujui gencatan senjata di Gaza. Pernyataan Starmer ini mencerminkan kekhawatiran Inggris terhadap situasi kemanusiaan di Gaza dan perlunya Israel untuk menunjukkan komitmen terhadap perdamaian.

"Tujuan kami tetap sama: Israel yang aman, berdampingan dengan negara Palestina yang layak dan berdaulat," ujar Starmer dalam pernyataannya dari Downing Street. Ia menambahkan bahwa pemerintah Inggris sebenarnya sudah lama berniat mengakui negara Palestina "sebagai kontribusi terhadap proses perdamaian demi memberikan dampak maksimal bagi solusi dua negara," yang menurutnya "kini sedang terancam."

Momentum Pengakuan Palestina Menguat

Jika Inggris dan Prancis merealisasikan niatnya, kedua sekutu Eropa ini berpotensi menjadi negara G7 pertama yang mengakui negara Palestina. Hal ini dapat memberikan tekanan lebih besar pada negara-negara lain untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka dan mendukung solusi dua negara.

Seorang analis politik Timur Tengah menilai, "Ini adalah momentum yang sangat penting. Pengakuan dari negara-negara seperti Prancis dan Inggris dapat memberikan legitimasi yang lebih besar kepada negara Palestina dan mendorong proses perdamaian."

Namun, jalan menuju perdamaian masih panjang dan berliku. Penolakan dari Israel dan Amerika Serikat terhadap pengakuan Palestina menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, inisiatif yang dipimpin Prancis dan didukung Inggris serta negara-negara lain, memberikan harapan baru bagi terwujudnya solusi dua negara dan perdamaian abadi di Timur Tengah.

Data PBB menunjukkan bahwa lebih dari 130 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina. Dukungan internasional yang terus meningkat, ditambah tekanan diplomatik yang semakin intensif, dapat menjadi faktor penentu dalam mewujudkan cita-cita Palestina untuk memiliki negara yang berdaulat dan diakui secara internasional.

Komunitas internasional akan terus memantau perkembangan ini. Langkah selanjutnya dari Prancis dan Inggris, serta respons dari negara-negara lain, akan menentukan arah proses perdamaian Israel-Palestina dalam beberapa bulan mendatang. Dunia berharap inisiatif ini membawa perubahan positif dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment