TERBARU

Polri Siap Turun Tangan di Gaza, Jaga Perdamaian Sambil Perkuat Polisi Palestina

Polri Siap Turun Tangan di Gaza, Jaga Perdamaian Sambil Perkuat Polisi Palestina


Komitmen Polri terhadap perdamaian dunia tak perlu diragukan lagi. Melalui partisipasinya dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), institusi kepolisian Indonesia ini semakin mengukuhkan diri di kancah global. Dengan pengakuan internasional yang telah diraih, Polri kini siap mengambil peran krusial di Gaza. Misi ini tidak hanya bertujuan untuk stabilisasi internasional, tetapi juga untuk memperkuat kapasitas kepolisian Palestina, sekaligus menegaskan profesionalisme Polri di mata dunia. Langkah strategis ini mencerminkan visi Polri dalam memposisikan diri sebagai kekuatan kepolisian yang relevan dan berkontribusi nyata di panggung internasional, sebagaimana diungkap dalam rilis akhir tahun institusi tersebut.

Kontribusi Polri dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB

Posisi Polri sebagai Kontributor Pasukan Perdamaian Dunia

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah semakin mengukuhkan diri sebagai pemain penting dalam menjaga perdamaian global. Sepanjang tahun 2025, Korps Bhayangkara ini aktif terlibat dalam berbagai misi penjaga perdamaian PBB, bahkan menduduki peringkat kelima dunia sebagai kontributor personel kepolisian terbesar.

Pencapaian luar biasa ini bukan sekadar statistik, melainkan bukti nyata dedikasi dan kualitas personel Polri yang diakui secara internasional. "Saat ini Polri berada di peringkat 5 dunia sebagai kontributor pasukan perdamaian PBB," ungkap Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Komjen Pol. Fadil Imran, saat menyampaikan Rilis Akhir Tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa (30/12/2025) lalu. Peringkat ini tak lepas dari kapasitas Polri yang mampu memenuhi standar ketat internasional, mulai dari proses seleksi, pelatihan, hingga pelaksanaan tugas di lapangan. Lebih jauh, kontribusi ini secara signifikan turut memperkuat diplomasi Indonesia di kancah global, menegaskan peran aktif negara dalam menjaga stabilitas dan keamanan dunia.

Rencana Keterlibatan Polri di Gaza

Misi di International Stabilization Force Gaza

Tak berhenti di situ, jejak langkah Polri di pentas internasional segera bertambah. Indonesia, melalui Polri, kini tengah serius menjajaki keterlibatan dalam misi perdamaian di Gaza sebagai bagian dari International Stabilization Force. Misi ini krusial untuk menciptakan dan menjaga stabilitas di wilayah konflik tersebut, sekaligus menjadi penegasan komitmen Indonesia dalam isu kemanusiaan dan perdamaian global. Mengingat kompleksitas situasi di Gaza yang menuntut kehadiran pasukan stabilisasi dengan keahlian spesifik, Polri dinilai sangat relevan dengan rekam jejaknya dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Komjen Pol. Fadil Imran menegaskan, penjajakan ini merupakan bukti konkret bahwa standar profesionalisme Polri telah diakui oleh dunia.

Dukungan Pemolisian dan Peningkatan Kapasitas Polisi Palestina

Dalam misi Gaza yang digagas, peran Polri tak hanya sebatas stabilisasi umum. Mereka akan lebih jauh berfokus pada dukungan pemolisian serta peningkatan kapasitas bagi kepolisian Palestina. Pendekatan ini merupakan jantung strategi perdamaian yang berkelanjutan, dengan prioritas utama pada penguatan institusi lokal. Polri akan berbagi pengalaman dan keahlian di berbagai sektor, mulai dari manajemen kepolisian, investigasi, hingga penanganan konflik. Harapannya, program ini mampu membantu kepolisian Palestina membangun kembali infrastruktur dan sumber daya manusianya. Langkah krusial ini dirancang agar setelah misi internasional rampung, kepolisian Palestina dapat mandiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya. "Ini membuktikan bahwa profesionalisme sudah diakui standar internasional," tegas Komjen Fadil, sekaligus menggarisbawahi validasi atas kualitas personel Korps Bhayangkara.

Pengakuan Internasional dan Penguatan Diplomasi Kepolisian

Pembukaan Perwakilan Baru di Berbagai Negara

Di samping misi perdamaian, Polri juga aktif menggalakkan diplomasi kepolisiannya di kancah global. Upaya ini terlihat dari rencana pembukaan perwakilan baru di sejumlah negara, yang akan menambah daftar 19 kantor perwakilan kepolisian yang sudah aktif di berbagai belahan dunia. Langkah strategis ini bertujuan memperluas jangkauan kerja sama penegakan hukum lintas batas serta menjaga kepentingan keamanan nasional di luar negeri. Penambahan kantor-kantor ini diharapkan dapat mengoptimalkan koordinasi dalam memerangi kejahatan transnasional dan memperlancar pertukaran informasi serta intelijen. Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri menjadi garda terdepan dalam menjaga jaringan kerja sama internasional ini.

Keberhasilan dalam Penanganan Kejahatan Transnasional

Diplomasi kepolisian yang kuat ini bukan isapan jempol belaka, melainkan telah membuahkan hasil konkret dalam menumpas kejahatan transnasional. Sebagai contoh, Divhubinter Polri sukses memulangkan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penipuan daring (online scam) dari luar negeri. "Melalui Divhubinter, Polri juga telah berhasil memulangkan 810 WNI korban TPPO dan online scam dari luar negeri," papar Komjen Fadil Imran. Jumlah 810 WNI ini menegaskan efektivitas kerja sama internasional dan jaringan diplomasi kepolisian Polri dalam melindungi warganya di berbagai belahan dunia. Penanganan kasus lintas batas yang rumit seperti TPPO dan penipuan daring memang membutuhkan koordinasi antarnegara yang solid, dan di sinilah peran vital perwakilan Polri di luar negeri. Ini bukan hanya menyelamatkan korban, tetapi juga mengirimkan pesan tegas mengenai komitmen Indonesia dalam memberantas kejahatan terorganisir.

Peningkatan Kapasitas Personel dan Kerja Sama Global

Investasi dalam Pendidikan dan Pelatihan di Luar Negeri

Melihat terus berkembangnya tantangan kejahatan modern, Polri serius berinvestasi dalam memperkuat kapasitas personelnya. Strategi utamanya adalah mengirim personel untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar negeri. Hingga Desember 2025, sebanyak 1.100 personel Polri telah diberangkatkan untuk menjalani beragam program peningkatan keahlian di institusi kepolisian dan lembaga pendidikan ternama di berbagai negara. Program ini mencakup spesialisasi seperti penanganan kejahatan siber, terorisme, hingga kejahatan keuangan. Tujuannya jelas: membekali personel dengan pengetahuan dan keterampilan mutakhir agar siap menghadapi berbagai bentuk kejahatan modern yang semakin canggih dan lintas batas. Investasi besar ini adalah refleksi komitmen Polri untuk tidak hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga dalam kualitas dan kapabilitas.

Penguatan Posisi Polri melalui Perjanjian Internasional

Posisi Polri di panggung global juga semakin kokoh berkat jalinan kerja sama formal dengan berbagai negara. Saat ini, terdapat 45 perjanjian internasional aktif yang menjadi fondasi kerja sama Polri dalam beragam aspek penegakan hukum dan keamanan. Perjanjian-perjanjian ini meliputi ekstradisi, bantuan hukum timbal balik, pertukaran informasi intelijen, hingga kerja sama dalam pelatihan dan pengembangan kapasitas. "Serta terdapat 45 perjanjian internasional aktif yang memperkuat posisi Polri dalam kerja sama global," pungkas Komjen Fadil. Kerangka kerja hukum yang kuat ini memungkinkan Polri bertindak lebih efektif dalam memberantas kejahatan transnasional, seperti narkotika, terorisme, dan kejahatan siber. Ini membuktikan bahwa Polri tidak hanya fokus pada misi perdamaian, tetapi juga aktif membangun arsitektur keamanan global melalui kemitraan strategis dengan institusi kepolisian dan penegak hukum di seluruh dunia, menegaskan perannya sebagai mitra yang andal dan profesional di mata internasional.
Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment