TERBARU

Akibat Terlalu Nafsu dengan Dunia

Akibat Terlalu Nafsu dengan Dunia
Akibat Terlalu Nafsu dengan Dunia



Muqodimah

وَابْتَغِ فِيْمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ ۝٧٧

Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." Qs. Al Qashash ayat 77)

Qumedia - Hakikat dunia adalah negeri yang sementara, bukan negeri keabadian. Jika kita memanfaatkan dunia dan menyibukkannya dengan ketaatan kepada Allah Ta'ala, maka kita akan memetik hasilnya di akhirat kelak. Adapun jika kita menyibukkannya dengan syahwat, maka kita akan merugi, baik di dunia, apalagi di akhirat.

اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ ۝٢٦

"Allah meluaskan rizki dan menyempitkannya bagi siapa yang dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)." (QS. Ar-Ra'du [13]: 26)

Sehubungan dengan ini Rasulallah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 

سَيَأْتِي عَلَى أُمَّتِي زَمَانٌ يُحِبُّونَ الْخَمْسَ وَيَنْسَوْنَ أَخَمْسَ : يُحِبُّونَ الدُّنْيَاوَ يَنْسَوْنَ الْآخِرَةَ وَيُحِبُّونَ الحَيَاةَ وَيُنْسَوْنَ الْمَوْتَ وَيُحِبُّونَ الْقُصُوْرَ وَيَنْسَوْنَ القُبُورَ وَيُحِبُّونَ الْمَالَ وَيَنْسَوْنَ الحِسَابَ وَيُحِبُّوْنَ الْخَلْقَ وَيَنْسَوْنَ الْخَالِقَ

"Akan datang suatu masa, dimana ummatku lebih mencintai kepada 5 perkara dan melupakan 5 perkara lainnya, yaitu: lebih mencintai dunia dan melupakan akhirat, lebih mencintai hidup dan melupakan mati, lebih mencintai gedung-gedung mewah dan lupa kubur, mencintai harta benda dan lupa hisab, dan mereka lebih mencintai kepada sesama makhluk dan melupakan sang khalik, Allah Subhanahu wa ta'ala." (H.R Tirmidzi).”

Lima Perkara yang Meneyebabkan Mereka Lupa terhadap Lima Perkara yang Lain

Hadits di atas menunjukan prediksi (ramalan) nabi Muhammad saw, terhadap sifat yang akan di hadapi umat Islam terhadap lima perkara yang meneyebabkan mereka lupa terhadap lima perkara yang lain:

1. Mencintai Dunia dan Melupakan Akhirat

يٰقَوْمِ إِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ ۝٣٩

"Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS. Al-Mu'min : 39)

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ ۝١٥ أُو۟لٰئِكَ الَّذِيْنَ لَيْسَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوْا فِيْهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۝١٦

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS. Huud: 15-16)

"Akan datang suatu masa umat lain akan memperebutkan kamu ibarat orang-orang lapar memperebutkan makanan dalam hidangan.” Sahabat bertanya, "Apakah lantaran pada waktu itu jumlah kami hanya sedikit Ya Rasulullah?". Dijawab oleh beliau, "Bukan, bahkan sesungguhnya jumlah kamu pada waktu itu banyak, tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung-apung di atas laut, dan dalam jiwamu tertanam kelemahan jiwa." Sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud kelemahan jiwa, Ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati!". (HR. Abu Daud).

2. Mencintai Hidup dan Melupakan Kematian

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ۝٣٤

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang, sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (Q.S Al A'raf : 34).

Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?" Beliau bersabda, "Yang paling baik akhlaknya." “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?", ia kembali bertanya. Beliau bersabda, "Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas." (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

3. Mencintai Bangunan yang Mewah dan Melupakan Kubur

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُوْلِهِ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهِ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ۝٢٤

"Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri- isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. At-Taubah : 24)

Sayyidina Utsman bin Affan apabila melewati kuburan lalu berhenti sebentar kemudian menangis. Ketika ditanya mengapa beliau menangis berliau menjawab: "saya pernah mendengarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Kuburan itu merupakan tempat permulaan dari tempat-tempat di akhirat dan Kuburan tempat terakhir dari tempat-tempat di dunia."

4. Mencintai Harta dan Melupakan Hisab

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَأْبِ

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa- apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Ali Imron : 14)

Umar bin Khattab telah berpesan dalam khutbahnya, "Buatlah perhitungan atas dirimu sebelum engkau diperhitungkan (dihisab) oleh Allah."

5. Mencintai Makhluk dan Melupakan Khaliq

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللَّهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ۝٣١

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Ali-Imran : 31).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim).

Semoga gerak langkah tindak dan ucap kita dalam hidup dan kehidupan ada dalam Ridho, Rohmat dan Magfirroh Alloh SWT. Amiin YRA, wallohu'alam bissawab, Wassalamu'alaikum Wr. WbQumedia

Penulis: Suhendar | Editor: Rifqi Fauzan Sholeh
Reference:
Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment