Top 5 Headline Dunia yang Bikin Kamu Tercengang Hari Ini

Inilah Lima Headline Global yang Paling Banyak Dibicarakan Hari Ini

Kabar dari berbagai belahan dunia terus bergulir, dari dinamika politik yang memanas hingga kebijakan ekonomi yang mengejutkan. Berikut lima berita utama yang menjadi sorotan global dalam 24 jam terakhir.

Putin Restui Rencana Perdamaian Gaza Ala Trump, Tapi...

Presiden Rusia, Vladimir Putin, membuka pintu dukungan bagi rencana perdamaian Jalur Gaza yang diajukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Syaratnya? Rencana itu harus berujung pada terbentuknya negara Palestina yang hidup berdampingan damai dengan Israel.

Putin bahkan menyampaikan pandangan optimisnya, meski dengan nada hati-hati, terhadap proposal 20 poin yang diusung Trump untuk mengakhiri konflik Israel-Hamas. Dalam forum diskusi pakar Rusia di Sochi, Kamis (2/10) waktu setempat, Putin tak segan memuji usulan itu sebagai "secercah harapan di tengah kegelapan."

Israel Gelontorkan Dana Fantastis untuk Influencer

Di tengah konflik yang terus berkecamuk di Gaza, muncul laporan bahwa pemerintah Israel menggunakan jasa sejumlah influencer media sosial untuk membentuk opini publik. Kabarnya, bayaran yang diterima setiap influencer mencapai US$ 7.000, atau sekitar Rp 116,2 juta, per unggahan yang mendukung narasi pro-Israel.

Langkah ini diduga diambil seiring dengan meningkatnya kritik global terhadap operasi militer Israel di Gaza, bahkan tuduhan genosida semakin santer terdengar. Operasi influencer ini menjadi bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendominasi ruang informasi, termasuk melalui manipulasi algoritma, rekayasa konten berbasis AI, dan kemitraan media yang dilakukan secara diam-diam.

"Kita melihat adanya pergeseran narasi global yang signifikan. Operasi informasi ini adalah upaya untuk mengendalikan kerusakan," ungkap seorang analis politik Timur Tengah yang menolak disebutkan namanya.

Jalan Baru di Tepi Barat Dibangun di Bawah Pengawalan Ketat Tentara Israel

Pemandangan yang memicu kekhawatiran terlihat di Tepi Barat. Sejumlah buldoser yang dikerahkan pemerintah Israel membangun jalan baru di wilayah tersebut, di bawah pengawalan ketat tentara Israel bersenjata lengkap.

Ashraf Samara, warga desa Beit Ur al-Fauqa, menuturkan bahwa ia menyaksikan buldoser menggali tanah di sekitar desanya, dikelilingi tentara bersenjata. Rute jalan baru itu tampaknya akan menghubungkan permukiman Yahudi, memecah wilayah di sekitar desa, dan menciptakan hambatan baru bagi pergerakan warga Palestina. "Ini pelanggaran nyata terhadap hak-hak kami," ujarnya dengan nada getir.

Putin Beri Peringatan Keras ke AS Soal Rudal Tomahawk ke Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin, melayangkan peringatan keras kepada Amerika Serikat terkait potensi pengiriman rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina. Menurut Putin, langkah tersebut akan memicu eskalasi yang signifikan dalam konflik, termasuk dalam hubungan Moskow-Washington.

"Ini akan menandai peningkatan eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk dalam hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat," tegas Putin, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pasokan rudal jarak jauh ke Ukraina melalui sekutu-sekutu Eropa. Peringatan ini muncul di tengah kekhawatiran Rusia atas peningkatan bantuan militer Barat ke Ukraina.

Kapal Terakhir Global Flotilla Dicegat Israel Sebelum Mencapai Gaza

Upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza kembali terhadang. Kapal terakhir dari misi Global Sumud Flotilla, kapal bernama Marinette, dicegat oleh pasukan Israel saat berada sekitar 42,5 mil laut (78,71 kilometer) dari garis pantai Gaza.

Menurut pernyataan penyelenggara Global Sumud Flotilla, pencegatan terjadi pada pukul 10.29 pagi waktu setempat. "Marinette, kapal terakhir dari Global Sumud Flotilla, telah diintersepsi sekitar 42,5 mil laut dari Gaza," demikian pengumuman melalui Telegram. Insiden ini kembali menyoroti blokade maritim Israel terhadap Gaza dan upaya internasional untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Nasib para aktivis dan awak kapal Marinette saat ini belum diketahui. Kondisi di Jalur Gaza tetap memprihatinkan, dengan jutaan penduduk menghadapi krisis kemanusiaan akibat konflik yang berkepanjangan.