Film tentang tragedi anak Palestina di Venice Film Festival tuai kecaman, kenapa ya?

Film dokumenter "The Voice of Hind Rajab," yang mengisahkan pilunya nasib seorang anak Palestina bernama Hind Rajab di Gaza, menuai kecaman pedas. Usai penayangannya di Venice Film Festival, film ini tak hanya memicu reaksi keras, tapi juga gelombang intimidasi yang menyasar sutradara dan pihak-pihak yang terlibat, termasuk ancaman yang membuat miris.
Kisah di Balik "The Voice of Hind Rajab"
Tragedi Hind Rajab: Kisah yang Memilukan
"The Voice of Hind Rajab" membawa kita pada kisah tragis Hind Rajab, seorang gadis kecil Palestina yang meregang nyawa di Gaza tahun lalu. Hind terjebak dalam mobil bersama keluarganya di tengah konflik yang berkecamuk. Setelah selamat dari serangan awal, Hind sempat menghubungi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) untuk meminta bantuan. Ironisnya, tim penyelamat yang dikirim justru ikut menjadi korban, dan Hind ditemukan tewas bersama para paramedis.
Reaksi Dunia Atas Kematian Hind
Kematian Hind Rajab memicu amarah dan kecaman dari berbagai belahan dunia. Kesedihan mendalam dan simbolisme tragedi ini menyentuh hati banyak orang, memicu aksi solidaritas dan seruan untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di wilayah konflik. Sebagai bentuk penghormatan, mahasiswa Universitas Columbia bahkan mengganti nama Hamilton Hall menjadi Hind's Hall. Rapper Macklemore pun ikut bersuara dengan merilis lagu berjudul sama, sebagai wujud protes dan kepedulian terhadap situasi yang terjadi.
Intimidasi Bertubi Usai Penayangan di Venice
Sutradara dan Produser Jadi Sasaran Empuk
Usai pemutaran perdana "The Voice of Hind Rajab" di Venice Film Festival, sutradara Kaouther Ben Hania dan timnya menjadi sasaran utama pesan-pesan intimidatif. Bahkan, nama-nama besar Hollywood yang terlibat dalam produksi, termasuk produser ternama sekelas Brad Pitt dan Joaquin Phoenix, tak luput dari serangan.
Bentuk Intimidasi yang Mengerikan
Ben Hania mengungkapkan bahwa ia dan timnya menerima ribuan pesan bernada ancaman dan kebencian. "Produser saya, termasuk nama-nama ternama Amerika, Brad Pitt dan Joaquin Phoenix, dibanjiri ribuan pesan yang mengintimidasi," ungkap Ben Hania kepada kantor berita AFP, Minggu (7/9/2025). Ia menambahkan bahwa pesan-pesan tersebut dikirim berulang kali dan terasa sangat mengintimidasi. Gelombang pesan kebencian ini mulai membanjiri sejak malam usai film diputar di Venesia, dan terus berlanjut hingga hari berikutnya (Kamis, 4/9).
Suara Sang Sutradara: Kaouther Ben Hania
Motivasi di Balik Layar
Ben Hania mengatakan bahwa ia tergerak untuk membuat film ini setelah mendengar kabar tragis kematian Hind Rajab pada Januari 2024. Ia merasakan campuran emosi yang kuat: kemarahan, keputusasaan, dan pertanyaan tentang apa yang bisa ia lakukan untuk membantu. "Saya merasakan banyak kemarahan, banyak keputusasaan, tetapi juga perasaan 'Apa yang bisa saya lakukan?'" ujar Ben Hania.
Film Ini Bukan untuk Menyenangkan Penonton
Ben Hania menegaskan bahwa tujuan pembuatan film ini bukanlah untuk memberikan rasa nyaman kepada penonton. Ia berharap film ini dapat membangkitkan kesadaran dan memicu diskusi tentang tragedi yang menimpa Hind Rajab dan dampaknya terhadap masyarakat. "Bagaimanapun juga saya tidak membuat film ini untuk membuat orang-orang merasa nyaman di tempat duduk mereka," tegasnya.
Rencana Penayangan Selanjutnya
Jadwal Rilis dan Distribusi Film
Meski sudah diputar di Venice Film Festival, "The Voice of Hind Rajab" baru akan resmi dirilis di Tunisia pada akhir bulan ini. Saat ini, belum ada distributor yang memastikan penayangan film ini di Amerika Serikat. Kendati demikian, Tunisia telah secara resmi mendaftarkan film ini sebagai wakilnya dalam ajang Academy Awards 2026.
Menuju Festival Film Internasional
Selain itu, "The Voice of Hind Rajab" dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam sejumlah festival film internasional lainnya, termasuk festival di Toronto, London, San Sebastian, hingga Busan. Ben Hania meyakini bahwa partisipasi dalam festival-festival ini sangat penting bagi masa depan filmnya, karena dapat memperluas jangkauan penonton dan meningkatkan kesadaran tentang isu yang diangkat dalam film.