Kisah Abou Ali, Lebih dari Sekadar Gol, Mimpi Palestina di Lapangan MLS

Columbus, AS - Ada yang istimewa di Lower.com Field, markas Columbus Crew. Bukan hanya karena gol-gol yang diciptakan Wessam Abou Ali, striker yang sedang naik daun, tetapi juga kehadiran pemain berdarah Palestina ini di Major League Soccer (MLS) menghadirkan nuansa baru. Bendera Palestina kini kerap terlihat di antara para suporter, menjadi simbol harapan dan identitas.
Abou Ali: Dari Eropa ke Panggung MLS
Wessam Abou Ali, pemain berusia 26 tahun kelahiran Denmark dengan darah Palestina, langsung mencuri perhatian sejak bergabung dengan Columbus Crew pada Juli 2025. Setelah sempat membela timnas junior Denmark, ia memilih untuk mewakili Palestina di kancah internasional.
Sebelum hijrah ke MLS, Abou Ali telah mengukir prestasi gemilang bersama klub raksasa Mesir, Al Ahly. Ia berhasil meraih dua gelar Liga Mesir dan satu Liga Champions Afrika antara tahun 2023 hingga 2025. Penampilan apiknya mencapai puncak saat Piala Dunia Antarklub 2025, dengan hat-tricknya ke gawang Porto yang membuatnya dikenal di dunia sepak bola.
"Bergabung dengan Columbus Crew adalah tantangan baru yang sangat saya nantikan. Saya ingin memberikan yang terbaik bagi tim dan para suporter," ungkap Abou Ali saat diperkenalkan kepada media.
Abou Ali menandatangani kontrak dengan Crew hingga akhir 2027, dengan opsi perpanjangan satu tahun. Kedatangannya memicu antusiasme di kalangan penggemar, yang kemudian mengajukan permintaan resmi kepada klub agar bendera Palestina dapat berkibar di Lower.com Field.
Isu Bendera di MLS: Sebuah Perjalanan Panjang
Pengibaran bendera Palestina di stadion MLS sempat menjadi isu sensitif, diwarnai kebijakan yang berubah-ubah sebelum kedatangan Abou Ali.
Awal Mula Larangan Bendera
Menurut berbagai sumber, MLS awalnya tidak melarang pengibaran bendera apapun. Namun, perubahan terjadi sejak Oktober 2023, ketika liga memberlakukan larangan terhadap semua bendera, termasuk bendera Israel dan Palestina. Langkah ini diduga dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Ketidakkonsistenan dalam Penerapan Aturan
Meskipun ada larangan, implementasinya seringkali tidak konsisten. Pada Maret 2025, misalnya, suporter Columbus Crew terlihat membawa sekitar selusin bendera Ukraina sebagai bentuk dukungan kepada pemain mereka, Yevhen Cheberko. Meski terlihat jelas, petugas stadion tidak menyita bendera-bendera tersebut.
Situasi serupa terjadi di Philadelphia Union, di mana suporter diizinkan mengibarkan bendera Israel (bersama bendera negara lain) sebagai dukungan kepada pemain mereka, Tai Baribo, setelah mengajukan permintaan resmi. Perbedaan perlakuan ini menimbulkan pertanyaan dan kekecewaan di antara pendukung Crew.
Perjuangan Suporter Columbus Crew untuk Bendera Palestina
Terinspirasi oleh kasus Philadelphia Union, suporter Columbus Crew gencar melakukan pendekatan kepada klub dan MLS untuk mendapatkan izin mengibarkan bendera Palestina.
Permintaan Resmi Pengibaran Bendera
Kelompok suporter Crew secara resmi mengajukan permintaan agar bendera Palestina dapat dikibarkan di setiap pertandingan kandang. Tujuannya adalah untuk memberikan dukungan kepada Abou Ali dan sebagai simbol solidaritas dengan rakyat Palestina.
"Kami ingin menunjukkan kepada Abou Ali bahwa ia diterima dan didukung di Columbus. Bendera Palestina adalah representasi penting bagi dirinya dan bagi banyak anggota komunitas kami," kata Sarah Miller, salah satu koordinator suporter Crew.
Kesepakatan Akhirnya Tercapai
Setelah negosiasi yang cukup panjang, kesepakatan akhirnya tercapai antara suporter, klub, dan MLS. Awalnya, suporter menginginkan tidak ada batasan jumlah bendera yang boleh dikibarkan. Namun, disepakati bahwa hanya satu bendera per negara yang diizinkan, dan pemasangannya akan dilakukan oleh pihak klub.
Dampak dan Makna Simbolis Bendera Palestina
Pengibaran bendera Palestina di Lower.com Field memiliki dampak yang signifikan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Lebih dari Sekadar Dukungan Sepak Bola
Bagi Abou Ali, kehadiran bendera Palestina di stadion memberikan motivasi ekstra untuk memberikan yang terbaik bagi tim. "Melihat bendera Palestina berkibar membuat saya merasa bangga dan termotivasi. Saya ingin membalas dukungan ini dengan penampilan terbaik di lapangan," ujarnya.
Lebih dari itu, pengibaran bendera Palestina memiliki makna simbolis yang mendalam bagi komunitas Palestina dan para pendukungnya di seluruh dunia. Ini adalah pengakuan atas identitas mereka dan simbol harapan di tengah konflik yang berkepanjangan.
Bendera Negara Lain Juga Akan Berkibar
Sebagai bagian dari kesepakatan, Columbus Crew juga akan mengibarkan bendera negara-negara lain yang mewakili para pemain dalam tim. Bendera-bendera tersebut meliputi Aljazair, Argentina, Kanada, Tanjung Verde, Denmark, Finlandia, Prancis, Ghana, Guatemala, Hungaria, Liberia, Nigeria, Ukraina, Uruguay, dan Amerika Serikat.
"Kami ingin menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua pemain dan suporter kami. Pengibaran bendera negara-negara asal pemain adalah cara kami merayakan keberagaman dan persatuan," kata juru bicara Columbus Crew.
Masa Depan Isu Bendera di MLS
Keputusan MLS untuk mengizinkan pengibaran bendera Palestina di Lower.com Field berpotensi membuka jalan bagi perubahan kebijakan yang lebih luas di seluruh liga. Meskipun pelarangan bendera masih berlaku di stadion lain, kasus Columbus Crew menunjukkan bahwa dialog dan negosiasi dapat menghasilkan solusi yang mengakomodasi kepentingan semua pihak.
"Kami berharap kasus Columbus Crew dapat menjadi preseden bagi klub-klub lain di MLS. Penting bagi liga untuk memiliki kebijakan yang jelas dan konsisten terkait pengibaran bendera, serta mempertimbangkan dampak simbolis dari keputusan tersebut bagi para pemain dan suporter," kata David Stern, pengamat sepak bola MLS.
Isu bendera di MLS kemungkinan akan terus menjadi perdebatan. Namun, dengan pendekatan yang bijaksana dan inklusif, liga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi semua pihak, sambil tetap menghormati nilai-nilai keberagaman dan persatuan.