TERBARU

Nongkrong Asyik di Bandung Sambil Selami Sejarah Palestina, Mau?

Nongkrong Asyik di Bandung Sambil Selami Sejarah Palestina, Mau?


Ingin nongkrong sambil menambah wawasan tentang sejarah dan perjuangan Palestina? Di Bandung, ada kafe unik yang menawarkan lebih dari sekadar kopi: Seven October Coffee. Mari kita simak lebih lanjut!

Seven October Coffee: Lebih Dari Sekadar Tempat Ngopi

Di tengah ramainya Bandung, Seven October Coffee hadir sebagai oase edukasi. Berlokasi di Jalan Logam Nomor 39, Kecamatan Bandung Kidul, kafe ini mengajak pengunjung untuk memahami sejarah dan budaya Palestina melalui dialog dan informasi yang disajikan. Bukan sekadar tempat bersantai, Seven October Coffee menjadi ruang belajar yang inspiratif.

Siapa di Balik Seven October Coffee?

Kafe ini didirikan dengan visi mulia: mengedukasi masyarakat tentang realita di Palestina secara komprehensif. Haitham, atau akrab disapa Abu Jad, seorang pria Palestina yang kini menjadi WNI, bersama istrinya, Noni, mendirikan kafe ini untuk berbagi perspektif mendalam tentang sejarah dan perjuangan rakyat Palestina.

Lokasi Strategis dan Suasana yang Bikin Betah

Seven October Coffee punya lokasi yang mudah dijangkau dengan area parkir yang luas. Pengunjung bisa memilih bersantai di area outdoor yang rindang atau di dalam ruangan ber-AC yang nyaman. Ada juga ruang pertemuan di lantai dua, lengkap dengan infokus, cocok untuk acara kantor atau komunitas. Keluarga yang membawa anak-anak pun tak perlu khawatir, karena tersedia area bermain yang aman dan menyenangkan.

Atmosfer Palestina: Edukasi dalam Setiap Sudut

Begitu masuk, nuansa Palestina langsung terasa. Peta wilayah Palestina, bendera, buku-buku tentang tokoh dan perjuangan Palestina, hingga mural perlawanan menghiasi dinding. Dekorasi ini bukan sekadar hiasan, tapi sarana edukasi yang memicu rasa ingin tahu dan membuka diskusi.

Menu yang Pas di Lidah Indonesia

Meski bertema Palestina, Seven October Coffee tetap menyajikan menu yang familiar bagi lidah Indonesia. "Kami ingin jadi basecamp-nya orang Arab, tapi target utama kami adalah orang Indonesia," ujar Noni. Pilihan menunya beragam, dari hidangan Nusantara, Western, hingga Italia.

Dari Nusantara, Western, hingga Sentuhan Italia

Pengunjung bisa menikmati nasi goreng, pasta, burger, dan berbagai jenis kopi. Ke depannya, kafe ini berencana menambahkan lebih banyak menu khas Timur Tengah, seiring meningkatnya permintaan. Saat ini, salah satu hidangan khas Palestina yang sudah tersedia adalah Rusuh Thalib.

Rusuh Thalib: Manisnya Palestina dalam Semangkuk Nasi Susu

Rusuh Thalib adalah dessert tradisional Palestina yang terbuat dari nasi, susu, dan gula. Biasanya, hidangan ini dibuat oleh para ibu untuk menyambut anak-anak yang pulang sekolah. Rasanya yang manis dan dingin sangat cocok dinikmati di cuaca sejuk Bandung.

Kenapa Namanya Seven October Coffee?

Nama "Seven October Coffee" menyimpan makna mendalam terkait perjuangan rakyat Palestina. Awalnya, mereka tak ingin terlalu menonjolkan tema Palestina, namun Abu Jad punya visi menjadikan kafe ini sebagai pusat edukasi.

Belajar tentang Palestina: Lebih dari Sekadar Agama

"Kami ingin mengedukasi semua orang, warga Indonesia khususnya, apapun agamanya, apapun rasnya," tegas Noni. Kafe ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tentang Palestina, tanpa memandang latar belakang. Seven October Coffee ingin meluruskan anggapan bahwa Palestina hanya identik dengan Muslim.

7 Oktober: Momentum "Membangunkan Dunia"

Nama "Seven October" merujuk pada tanggal 7 Oktober 2023, momentum penting dalam perjuangan Palestina. Tanggal ini sering dikaitkan dengan narasi negatif dari pihak Israel, yang mengklaim serangan kelompok militan Palestina sebagai agresi tanpa alasan.

Namun, menurut Noni, serangan tersebut adalah upaya untuk "membangunkan dunia" dan mengingatkan bahwa penjajahan Israel terhadap Palestina telah berlangsung selama 77 tahun sejak 1948. "Mereka menyerang duluan itu untuk membangunkan dunia sebenarnya. Bahwa mereka ngasih tahu bahwa mereka masih dijajah dan penjajahan itu kan tidak sesuai Undang-undang kita, penjajahan memang harus dihapuskan, di seluruh dunia, di bagian manapun," jelasnya.

Kafe sebagai Dukungan untuk Palestina

Seven October Coffee adalah wujud dukungan terhadap perlawanan rakyat Palestina. Kafe ini menjadi wadah menyebarkan informasi akurat tentang konflik Palestina-Israel dan menggalang dukungan untuk kemerdekaan Palestina.

"Tentunya memang itu goal kami semua. Sebenarnya kalau misalkan mau detail, mereka klaim itu sebagai tanah suci mereka. Tapi memang di ideologi orang Palestina itu penjajahan tidak boleh ada," ujar Noni.

Bukan Hanya Muslim, Kristen pun Jadi Korban

Noni menekankan bahwa konflik di Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan sekadar agama. Umat Kristen di Palestina juga menjadi korban kekerasan dan diskriminasi oleh Israel. "Alhamdulillah beberapa hari ini sudah ada teman-teman kita dari Kristiani. Mereka datang benar-benar untuk nanya gimana sebenarnya sih?" katanya.

Ia mencontohkan penyerangan Rumah Sakit Al-Ma'madani, rumah sakit Kristen di Gaza, yang menewaskan ratusan orang. "Ada yang viral juga waktu itu di Palestina namanya Rumah Sakit Al-Ma'madani, itu rumah sakit Kristen dan dia belakangnya itu gereja. Itu dihancurin sama Zionis, 500 orang meninggal dalam satu waktu dan mereka itu campur muslim sama kristen," ungkapnya.

Seven October Coffee: Belajar Sejarah Palestina untuk Semua Orang

Seven October Coffee lebih dari sekadar kafe. Tempat ini adalah ruang edukasi yang terbuka bagi semua, tanpa memandang latar belakang. Dengan suasana nyaman dan informatif, kafe ini mengajak pengunjung belajar tentang sejarah Palestina, memahami perjuangan rakyatnya, dan berkontribusi pada perdamaian. Di tengah informasi yang sering bias, Seven October Coffee hadir sebagai sumber informasi terpercaya, mendorong dialog dan pemahaman tentang isu Palestina. Bukan hanya tempat ngopi, tapi juga tempat memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran tentang isu global yang penting. Kunjungan pada 12 Oktober 2025 memberikan gambaran jelas mengenai hal tersebut.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment