Kabar Global Hari Ini yang Bikin Kamu Harus Tahu

Inilah rangkuman berita internasional terkini yang sayang untuk dilewatkan, mulai dari perkembangan di Gaza hingga komentar terbaru dari Donald Trump dan operasi militer AS di Venezuela.
Gaza: Antara Gencatan Senjata dan Tuntutan Perlucutan Senjata
Hamas Serahkan Jenazah Sandera, Israel Ingatkan soal Bantuan
Situasi di Jalur Gaza masih menjadi perhatian utama. Kelompok Hamas dilaporkan telah menyerahkan sejumlah jenazah sandera yang sebelumnya tewas di wilayah tersebut. Penyerahan ini dilakukan setelah Israel memberikan peringatan keras akan adanya pemangkasan bantuan kemanusiaan jika kewajiban penyerahan sandera tidak dipenuhi selama masa gencatan senjata.
Hingga saat ini, delapan jenazah telah diserahkan, dan dijadwalkan empat jenazah lainnya akan diserahkan menyusul. Kesepakatan gencatan senjata yang dimulai sejak Jumat, 10 Oktober lalu, mewajibkan Hamas untuk menyerahkan total 48 sandera yang diyakini berada di Gaza, terdiri dari 20 yang masih hidup dan 28 yang telah meninggal dunia.
Pada Senin, 13 Oktober, Hamas menyerahkan 20 sandera yang masih hidup kepada Israel melalui mediasi Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Sebagai gantinya, Israel membebaskan 1.968 tahanan dan narapidana Palestina. Proses pertukaran ini berjalan lambat, menimbulkan kekhawatiran akan potensi pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.
Netanyahu Tegaskan Pentingnya Perlucutan Senjata Hamas
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi seruan Presiden AS Donald Trump terkait perlucutan senjata Hamas pasca-gencatan senjata. Netanyahu menekankan bahwa perlucutan senjata Hamas adalah bagian integral dari rencana perdamaian di Gaza.
Dalam wawancara dengan CBS News pada Kamis, 15 Oktober, Netanyahu menyatakan, "Syarat-syarat dalam rencana perdamaian 20 poinnya sangat jelas. Bukan hanya kita harus mengeluarkan para sandera tanpa menggunakan militer, tetapi kita selanjutnya akan melakukan demiliterisasi dan perlucutan senjata." Ia menambahkan, "Pertama, Hamas harus menyerahkan senjatanya, dan kedua, Anda harus memastikan tidak ada pabrik senjata di dalam Gaza, tidak ada penyelundupan senjata ke Gaza. Itulah demiliterisasi."
Netanyahu juga menekankan perlunya pengawasan internasional untuk memastikan tidak ada lagi pembuatan atau penyelundupan senjata ke Gaza.
Trump Ancam Tindakan Jika Hamas Menolak Lucuti Senjata
Presiden AS Donald Trump meyakini Hamas akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata dengan melucuti persenjataan mereka. Namun, ia menegaskan bahwa AS siap mengambil tindakan tegas, termasuk opsi kekerasan, jika Hamas menolak melakukannya.
"Mereka (Hamas - red) akan melucuti senjata, karena mereka mengatakan akan melucuti senjata," kata Trump pada Rabu, 15 Oktober. "Jika mereka tidak melucuti senjata, kita yang akan melucuti senjata mereka," tegasnya pada Selasa, 14 Oktober waktu setempat.
Pernyataan ini mengisyaratkan kesiapan AS untuk menggunakan kekuatan militer jika diperlukan. Gedung Putih belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai bentuk tindakan yang akan diambil.
Sorotan dari Donald Trump
Trump Kecewa dengan Fotonya di Sampul Majalah TIME
Donald Trump kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan karena kebijakan atau pernyataan kontroversial, melainkan karena fotonya di sampul majalah TIME edisi terbaru. Meskipun mengapresiasi artikel tentang upaya perdamaiannya di Timur Tengah, Trump mengkritik foto tersebut dan menyebutnya "terburuk sepanjang masa".
Melalui Truth Social pada Selasa, 14 Oktober, Trump menulis, "Majalah Time menulis artikel yang relatif bagus tentang saya, tetapi fotonya mungkin yang Terburuk Sepanjang Masa." Ia merasa rambutnya "dihilangkan" dalam foto tersebut dan menyebutnya "sangat aneh".
Keluhan Trump ini memicu berbagai reaksi di media sosial, dari dukungan hingga ejekan.
Aksi Militer AS di Venezuela
AS Kembali Serang Kapal Narkoba di Lepas Pantai Venezuela, Beberapa Orang Tewas
Pemerintahan Donald Trump kembali mengumumkan operasi militer yang menyasar sebuah kapal yang diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba di lepas pantai Venezuela. Serangan ini dilaporkan menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.
Dalam postingannya di Truth Social pada Selasa, 14 Oktober, Trump menyatakan, "Di bawah wewenang tetap saya sebagai panglima tertinggi, pagi ini, Menteri Perang, memerintahkan serangan kinetik mematikan terhadap sebuah kapal yang berafiliasi dengan Organisasi Teroris yang Ditetapkan (DTO) yang melakukan penyelundupan narkotika di wilayah tanggung jawab USSOUTHCOM -- tepat di lepas pantai Venezuela." Trump tidak menyebutkan nama organisasi teroris yang dimaksud.
Operasi ini berpotensi memperburuk hubungan AS-Venezuela yang sudah tegang. Pemerintah Venezuela belum memberikan komentar resmi.