Prabowo Mejeng di Billboard Israel? Kok Bisa, Ternyata...

Sebuah billboard bergambar Presiden Prabowo Subianto mendadak viral di Israel, memicu kehebohan dan perdebatan sengit di media sosial. Bagaimana mungkin foto seorang pemimpin Indonesia bisa terpampang di sana? Penyelidikan lebih lanjut mengungkap fakta mengejutkan: gambar tersebut ternyata hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI), bukan dukungan resmi dari pemerintah Indonesia.
Heboh Billboard Prabowo di Israel: Apa yang Terjadi?
Kemunculan billboard tersebut langsung memicu reaksi keras dari warganet Indonesia, terutama mengingat posisi Indonesia yang selama ini dikenal teguh mendukung kemerdekaan Palestina. Pertanyaan demi pertanyaan pun bermunculan, mempertanyakan dasar dan alasan di balik terpampangnya foto Prabowo Subianto di jalanan Israel.
Abraham Shield: Dalang di Balik Billboard Kontroversial
Billboard yang menjadi buah bibir itu ternyata milik sebuah organisasi bernama Abraham Shield. Menurut penelusuran, organisasi ini mengklaim diri hadir sebagai respons atas peristiwa 7 Oktober. Tujuan mereka adalah membangun koalisi demi keamanan regional serta melindungi negara Israel. Di akun Instagram mereka, @abraham.shield.plan, terpampang foto billboard tersebut dengan tulisan yang cukup provokatif: "Mr President, Israel stands by your plan. Seal the deal," di samping gambar Presiden (saat itu) Donald Trump di tengah, dan Prabowo Subianto di ujung kanan.
Reaksi Keras Netizen Indonesia: Dukungan untuk Palestina Tak Surut
Tak ayal, unggahan tersebut langsung memicu gelombang pro dan kontra di berbagai platform media sosial. Banyak warganet Indonesia yang mengecam keras narasi yang dibangun, terutama dengan adanya foto Prabowo di sana. Kecaman ini mencerminkan kuatnya sentimen publik yang mendukung perjuangan Palestina dan menolak normalisasi hubungan dengan Israel tanpa solusi adil bagi rakyat Palestina. "Indonesia always support Palestine! Palestine will be free," tulis seorang netizen dengan nada geram.
Fakta "AI Generated": Mata Elang Netizen Ungkap Kebenaran
Di tengah riuhnya perdebatan, sejumlah warganet dengan jeli menemukan petunjuk penting yang mengubah arah diskusi. Sebuah tulisan kecil berbunyi "AI Generated" terlihat jelas di pojok kiri bawah billboard tersebut.
Spekulasi dan Pertanyaan: Apa Motif Sebenarnya?
Penemuan ini memicu spekulasi bahwa Abraham Shield dengan sengaja menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan gambar tersebut. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar tentang motif sebenarnya di balik pemasangan billboard kontroversial ini. Apakah ini merupakan upaya provokasi, disinformasi, atau sekadar strategi pemasaran yang sengaja memicu kontroversi?
Klarifikasi Netizen: Meredakan Ketegangan, Tak Hilangkan Kecurigaan
"Udah confirm di X itu posternya real, cuma dibuat AI," ungkap seorang netizen di platform X, sedikit meredakan tensi yang sempat memanas. Meskipun demikian, kecurigaan belum sepenuhnya hilang. Sebagian warganet tetap mempertanyakan mengapa organisasi tersebut menggunakan foto Prabowo Subianto dalam materi promosi mereka. "Mending dihapus aja bang threadnya daripda mengundang bias, udh jelas itu ada tulisan A.I," saran seorang pengguna media sosial.
Pernyataan Tegas Pemerintah Indonesia: Komitmen pada Palestina Tak Goyah
Menanggapi ramainya pemberitaan ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengeluarkan pernyataan tegas.
Kemlu: Tak Ada Normalisasi Tanpa Pengakuan Negara Palestina
Kemlu menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengakui dan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, kecuali jika Israel terlebih dahulu mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Pernyataan ini menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk normalisasi yang mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.
Posisi Indonesia Jelas: Dukung Kemerdekaan Palestina
Juru bicara Kemlu, Yvonne Mewengkang, menegaskan bahwa posisi Indonesia sudah sangat jelas. "Tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," ujarnya, mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Sugino, Selasa (30/9/2025). Yvonne menambahkan bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Kasus billboard Prabowo di Israel ini menjadi pengingat betapa kompleksnya geopolitik di Timur Tengah, serta pentingnya verifikasi informasi di era digital. Penggunaan teknologi AI dalam menciptakan gambar yang berpotensi memicu kontroversi menuntut kehati-hatian dan sikap kritis dari masyarakat. Insiden ini juga menegaskan kembali posisi teguh Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak normalisasi dengan Israel tanpa adanya pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina. Diharapkan pemerintah Indonesia akan lebih aktif mengkomunikasikan posisi resmi negara terkait isu-isu sensitif dan mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan di masa depan.