Ketika Balapan Sepeda Berubah Jadi Aksi Solidaritas, Kisah di Spanyol

Ajang balap sepeda La Vuelta a Espana 2025 di Spanyol mendadak jadi ajang unjuk rasa. Dukungan untuk Palestina merembet ke dunia olahraga, mengubah lintasan balap menjadi panggung kepedulian global.
Etape La Vuelta 2025 Terhenti Akibat Aksi Protes
Etape ke-11 La Vuelta a Espana 2025, yang digelar di Bilbao, Spanyol, pada Rabu (3/9/2025), terpaksa dihentikan. Puluhan demonstran pro-Palestina memadati area dekat garis finis, menyuarakan aspirasi terkait konflik di Gaza. Aksi ini membuat finis etape dibatalkan dan menarik perhatian dunia.
- Aksi Protes
Insiden bermula ketika puluhan demonstran berkumpul di dekat garis finis etape ke-11 yang rencananya akan berlangsung di Bilbao. Sambil membawa bendera Palestina dan spanduk berisi dukungan untuk Palestina, mereka berusaha menerobos pagar pembatas jalan, mengganggu jalannya balapan.
"Situasi saat itu benar-benar tak terkendali," kata seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya. "Para demonstran sangat bersemangat menyampaikan aspirasi mereka, tetapi sayangnya mengganggu jalannya balapan."
Panitia penyelenggara akhirnya memutuskan untuk menghentikan etape ke-11 sebelum garis finis demi keselamatan para pebalap dan mencegah insiden yang lebih serius.
Kenapa Aksi Ini Terjadi?
Kehadiran tim asal Israel, Israel-Premier Tech, di La Vuelta a Espana 2025 menjadi pemicu aksi demonstrasi. Para demonstran mengecam tindakan Israel terhadap warga Gaza, terutama sejak konflik antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023. Mereka menilai partisipasi tim Israel dalam ajang olahraga internasional sebagai bentuk legitimasi terhadap tindakan Israel di wilayah Palestina.
"Kami tidak ingin tim yang mewakili negara yang melakukan kekerasan terhadap rakyat Palestina diikutsertakan dalam ajang ini," tegas seorang koordinator aksi. "Kehadiran mereka di sini adalah tamparan bagi para korban konflik di Gaza."
Reaksi Federasi Sepeda Internasional (UCI)
Federasi Sepeda Internasional (UCI) merespons aksi protes ini dengan mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam tindakan para demonstran. UCI menekankan bahwa olahraga harus netral dari kepentingan politik dan menjunjung tinggi semangat persatuan dan perdamaian.
Pernyataan Resmi UCI: Olahraga Harus Netral
Dalam pernyataan resminya, UCI menegaskan, "Organisasi ini menegaskan kembali pentingnya netralitas politik organisasi olahraga dalam Gerakan Olimpiade, serta peran olahraga sebagai pemersatu dan pembawa perdamaian. Acara olahraga internasional besar mewujudkan semangat persatuan dan dialog yang melampaui perbedaan dan perpecahan."
UCI juga menambahkan bahwa olahraga, khususnya balap sepeda, memiliki peran penting dalam menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan mengatasi hambatan di antara mereka. Karena itu, olahraga tidak boleh digunakan sebagai alat hukuman atau pembenaran terhadap tindakan politik tertentu.
UCI Beri Dukungan untuk Tim dan Pebalap
Lebih lanjut, UCI menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada tim Israel-Premier Tech dan para pebalap yang terdampak aksi protes. UCI menegaskan bahwa para pebalap berhak menjalankan profesi dan mengejar hasrat mereka dalam kondisi aman dan tenteram.
"UCI menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada tim dan staf mereka, serta kepada para pebalap, yang harus mampu menjalankan profesi mereka dan mengejar hasrat mereka dalam kondisi optimal yang aman dan tenteram," demikian bunyi pernyataan UCI.
Aksi protes di La Vuelta a Espana 2025 ini memicu perdebatan tentang batasan antara kebebasan berekspresi dan gangguan terhadap kegiatan olahraga. Beberapa pihak mendukung aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, sementara yang lain mengkritiknya karena dianggap mengganggu jalannya kompetisi dan mencederai semangat olahraga.
Dr. Aminah Al-Ghifari, seorang pengamat politik Timur Tengah, menjelaskan bahwa aksi protes di La Vuelta adalah cerminan meluasnya dukungan terhadap perjuangan Palestina di berbagai belahan dunia. "Solidaritas semacam ini penting untuk terus mengingatkan masyarakat internasional tentang pentingnya penyelesaian yang adil dan berkelanjutan bagi konflik Palestina-Israel," ujarnya.
Namun, aksi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi meningkatnya politisasi olahraga. Beberapa pihak khawatir aksi serupa dapat terjadi di ajang-ajang olahraga internasional lainnya, yang dapat mengganggu jalannya kompetisi dan mencoreng citra olahraga sebagai pemersatu bangsa.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa olahraga tidak bisa sepenuhnya terlepas dari konteks sosial dan politik yang lebih luas. Aksi solidaritas di La Vuelta a Espana 2025 menunjukkan bahwa arena olahraga dapat menjadi panggung untuk menyuarakan aspirasi dan kepedulian terhadap isu-isu global.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari tim Israel-Premier Tech terkait dampak insiden ini. Namun, diperkirakan mental para pebalap dan staf tim akan terpengaruh, karena mungkin merasa tertekan dan tidak nyaman selama kompetisi.
Ke depan, penyelenggara ajang olahraga internasional diharapkan dapat mengambil langkah antisipasi yang lebih baik untuk mencegah aksi protes serupa. Koordinasi yang lebih erat antara panitia, aparat keamanan, dan perwakilan komunitas diperlukan untuk memastikan kegiatan olahraga dapat berlangsung dengan aman dan damai, tanpa mengganggu hak-hak berekspresi warga negara.
La Vuelta a Espana 2025 saat ini terus berlanjut dengan pengamanan yang diperketat di setiap etape. Para pebalap tetap fokus pada kompetisi, sementara panitia berupaya memulihkan citra ajang tersebut sebagai pesta olahraga yang menjunjung tinggi semangat persatuan dan perdamaian.