Gerindra Bersuara, Prabowo Solid Dukung Palestina, Baliho Israel Jadi Sorotan

Baliho yang menampilkan foto Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah tokoh dunia, termasuk pemimpin Israel, memicu perbincangan hangat. Menanggapi hal tersebut, Partai Gerindra menegaskan kembali dukungan penuh Prabowo terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Partai berlambang Garuda ini meminta semua pihak untuk tidak salah mengartikan kemunculan foto tersebut.
Gerindra Tegaskan Dukungan Solid Prabowo untuk Palestina
Pernyataan Resmi Partai
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Kawendra Lukistian, pada Selasa (29/9/2025), menegaskan bahwa posisi Prabowo Subianto terkait Palestina tidak berubah sedikit pun. "Presiden Prabowo sikapnya jelas, kemerdekaan dan kedaulatan Palestina adalah kunci utama perdamaian abadi," ujarnya. Penegasan ini merupakan respons atas berbagai interpretasi yang muncul terkait foto Prabowo yang terpampang di baliho yang dipasang oleh kelompok bernama Abraham Shield Israel.
Kawendra menekankan bahwa dukungan Prabowo terhadap Palestina adalah prinsip yang tak tergoyahkan. Menurutnya, selama hak-hak rakyat Palestina untuk memiliki negara yang berdaulat dan merdeka belum terwujud, tidak ada alasan untuk meragukan atau berspekulasi mengenai posisi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Kunci Perdamaian di Timur Tengah
Lebih lanjut, Kawendra menjelaskan bahwa Prabowo Subianto meyakini penyelesaian konflik Israel-Palestina harus berlandaskan pada solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan. Prabowo percaya, solusi ini adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di kawasan tersebut. "Selama kedaulatan dan kemerdekaan penuh negara Palestina belum terwujud secara nyata, maka tidak perlu ada tafsir lain," tegas Kawendra. Ia mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh upaya-upaya yang mencoba memutarbalikkan fakta atau menimbulkan keraguan terkait komitmen Prabowo terhadap perjuangan bangsa Palestina.
Sorotan pada Baliho Abraham Shield Israel
Kampanye Papan Reklame yang Kontroversial
Baliho yang menjadi perdebatan ini diunggah oleh akun X @AbrahamShield25. Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa Koalisi Israel untuk Keamanan Regional meluncurkan kampanye papan reklame baru. Kampanye ini bertujuan mendesak pemerintah untuk mendukung inisiatif Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump, dalam mengakhiri perang di Gaza dan memperluas Perjanjian Abraham. Baliho tersebut menampilkan foto sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, beberapa pemimpin Arab moderat, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, serta Ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, dengan tulisan "Yes to Trump's Plan - GET IT DONE."
Kehadiran foto Prabowo di baliho tersebut memicu pertanyaan dan spekulasi di tengah masyarakat. Beberapa pihak khawatir hal ini dapat diartikan sebagai dukungan Indonesia terhadap inisiatif kelompok pro-Israel tersebut. Namun, Partai Gerindra dengan cepat memberikan klarifikasi untuk meluruskan persepsi yang keliru ini.
Reaksi Publik dan Klarifikasi yang Diharapkan
Kemunculan baliho tersebut memicu beragam reaksi dari warganet. Sebagian menyuarakan kekecewaan dan mempertanyakan alasan kemunculan foto Prabowo di baliho yang seolah mendukung normalisasi hubungan dengan Israel. Sementara yang lain berpendapat bahwa hal ini mungkin merupakan upaya pihak tertentu untuk memanfaatkan popularitas Prabowo dan mencitrakan Indonesia sebagai negara yang mendukung inisiatif mereka.
Menanggapi hal ini, Gerindra mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap berpegang pada fakta bahwa Prabowo Subianto secara konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Partai ini juga meminta media untuk memberitakan informasi secara akurat dan berimbang, serta tidak terjebak dalam narasi yang sengaja dibangun untuk merusak citra Prabowo dan Indonesia.
Penjelasan Kementerian Luar Negeri
Posisi Tegas Indonesia Tak Berubah
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Yvonne Mewengkang, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengakui dan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, kecuali Israel terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. "Posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," tegasnya, seperti yang dilansir kantor berita Antara.
Pernyataan Kemlu ini sejalan dengan posisi yang telah lama dipegang Indonesia, yaitu mendukung perjuangan bangsa Palestina meraih kemerdekaan dan kedaulatan. Indonesia juga aktif dalam berbagai forum internasional untuk menyuarakan dukungan bagi Palestina dan mengutuk tindakan-tindakan Israel yang melanggar hukum internasional.
Posisi Indonesia ini didasarkan pada prinsip dasar politik luar negeri yang bebas aktif, yang menempatkan kepentingan nasional dan kontribusi terhadap perdamaian dunia sebagai prioritas utama. Kendati demikian, Indonesia tetap membuka diri untuk berdialog dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina, dengan tujuan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak. Ke depannya, pemerintah Indonesia diharapkan terus berperan aktif dalam upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, serta memberikan dukungan moral dan material kepada rakyat Palestina. Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi dan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Pemerintah juga perlu terus mengkomunikasikan posisi Indonesia secara jelas dan tegas kepada masyarakat internasional, agar tidak ada kesalahpahaman atau distorsi informasi terkait sikap Indonesia terhadap isu Palestina.