TERBARU

Gaza Membara, Kapan Dunia Akhiri Jeritan Anak-Anak di Sana?

Gaza Membara, Kapan Dunia Akhiri Jeritan Anak-Anak di Sana?


Jeritan anak-anak di Gaza, wilayah yang seharusnya menjadi tempat mereka bermain dan tumbuh, terus menggema di tengah konflik yang tak berkesudahan. Sampai kapan dunia akan membuka mata terhadap tragedi ini?

PBB Khawatirkan Retorika Genosida di Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini menyampaikan kekhawatiran mendalam terkait meningkatnya eskalasi konflik di Jalur Gaza. Lebih spesifik lagi, PBB menyoroti penggunaan narasi yang berpotensi mengarah pada genosida.

Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, secara terbuka mengungkapkan kegelisahannya atas retorika yang dilontarkan oleh sejumlah pejabat Israel. Menurut Turk, retorika tersebut secara gamblang mengarah pada dehumanisasi dan bahkan potensi genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya penggunaan bahasa yang merendahkan dan mendehumanisasi warga Palestina. Retorika semacam ini, terutama jika datang dari pejabat tinggi, berpotensi mendorong tindakan yang lebih kejam," tegas Turk dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin, 8 September 2025.

Seruan Volker Turk untuk Tindakan Internasional

Volker Turk menyerukan komunitas internasional untuk segera mengambil langkah nyata dan menghentikan apa yang ia sebut sebagai "pembantaian" di Gaza. Ia mendesak negara-negara anggota PBB untuk menekan pihak-pihak yang terlibat konflik agar segera menghentikan kekerasan dan mematuhi hukum humaniter internasional.

"Dunia tidak bisa lagi tinggal diam. Kita memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk melindungi warga sipil dan mencegah terjadinya kejahatan yang lebih mengerikan," ujar Turk. Ia menambahkan, kegagalan untuk bertindak akan menjadi noda dalam sejarah kemanusiaan.

Gaza: Kuburan bagi Warga Sipil?

Pernyataan keras Volker Turk bukan tanpa dasar. Situasi di Gaza semakin memprihatinkan, ditandai dengan laporan jatuhnya korban sipil yang terus meningkat. Serangan udara dan darat yang dilancarkan oleh militer Israel telah menghancurkan infrastruktur dan rumah-rumah penduduk. Kondisi ini, menurut Turk, telah mengubah Gaza menjadi "kuburan" bagi warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan.

"Setiap hari, kita menerima laporan tentang kematian dan luka-luka warga sipil. Rumah sakit dan sekolah dihancurkan, dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti air dan makanan semakin sulit. Gaza telah menjadi neraka bagi jutaan orang," ungkap Turk dengan nada prihatin. Ia juga mengecam "pembunuhan massal warga sipil Palestina di Gaza oleh Israel dan penderitaan tak terlukiskan serta kehancuran total yang ditimbulkannya".

Kegagalan Komunitas Internasional dan Tuntutan Tindakan Nyata

Kritik Volker Turk tidak hanya ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat konflik, tetapi juga kepada komunitas internasional yang dinilai gagal menjalankan tugasnya untuk melindungi warga sipil dan mencegah kejahatan kemanusiaan. Ia mempertanyakan efektivitas sanksi dan resolusi PBB yang selama ini diterapkan, dan menyerukan pendekatan yang lebih tegas dan terkoordinasi.

"Komunitas internasional telah gagal dalam menjalankan tugasnya. Kita telah mengecewakan rakyat Gaza. Di mana langkah-langkah tegas untuk mencegah genosida?" tanya Turk dengan nada retoris. Ia mendesak negara-negara anggota PBB untuk berbuat lebih banyak dan menunjukkan komitmen nyata untuk melindungi warga sipil dan menegakkan hukum humaniter internasional.

Penghentian Aliran Senjata ke Israel

Salah satu tuntutan utama Volker Turk adalah penghentian aliran senjata ke Israel. Ia berpendapat bahwa pasokan senjata yang terus berlanjut telah memperpanjang konflik dan memungkinkan Israel untuk terus melakukan serangan yang melanggar hukum perang.

"Negara-negara yang memasok senjata ke Israel memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa senjata tersebut tidak digunakan untuk melakukan kejahatan perang. Jika tidak, mereka harus menghentikan pasokan senjata tersebut," tegas Turk. Ia juga menambahkan bahwa penghentian aliran senjata akan memberikan tekanan yang lebih besar kepada Israel untuk menghentikan kekerasan dan memulai negosiasi damai.

Mencegah Kejahatan Kemanusiaan

Lebih lanjut, Turk menekankan pentingnya mencegah terjadinya kejahatan kemanusiaan di Gaza. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan warga sipil. Ia juga mendesak agar dilakukan investigasi independen terhadap dugaan pelanggaran hukum perang dan kejahatan kemanusiaan yang terjadi selama konflik.

"Kita perlu bertindak sekarang untuk mencegah terjadinya kejahatan yang lebih mengerikan. Semua pihak harus menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil. Siapa pun yang melakukan pelanggaran harus bertanggung jawab atas tindakannya," pungkas Turk.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment