TERBARU

Top 5 Headline Dunia yang Bikin Kamu Tercengang Hari Ini

Top 5 Headline Dunia yang Bikin Kamu Tercengang Hari Ini


Inilah rangkuman berita internasional paling mengejutkan hari ini, dari kecaman pedas terhadap Israel hingga pengerahan Garda Nasional bersenjata di Washington DC.

Anwar Ibrahim Geram Kecam Israel: "Manusia Macam Apa Ini!"

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam keras pemerintah Israel atas krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Kemarahannya dipicu laporan yang menyebutkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza justru ditahan di perbatasan.

"Bantuan sudah dikirim, macam-macam bantuan, tapi Zionis biarkan membusuk di perbatasan," ujar Anwar dengan nada tinggi. "Manusia macam apa yang melakukan ini? Ini binatang! Orang sekarat kelaparan, sementara makanan, obat-obatan dijauhkan," tegasnya, dikutip dari The Star Malaysia, Senin (25/8/2025).

Komentar pedas Anwar Ibrahim menambah panjang daftar kecaman internasional terhadap Israel, meningkatkan tekanan diplomatik.

Garda Nasional AS Bersenjata Lengkap Patroli Atas Perintah Trump

Lebih dari 2.200 anggota Garda Nasional dikerahkan ke Washington DC atas perintah Presiden Donald Trump, dengan alasan memerangi kejahatan. Kini, mereka dipersenjatai lengkap dan mulai berpatroli di ibu kota AS.

"Mulai larut malam tanggal 24 Agustus 2025, anggota pasukan JTF-DC mulai membawa senjata yang dikeluarkan dari dinas mereka," demikian pernyataan resmi dari Satuan Tugas Gabungan-DC.

Meski demikian, senjata api hanya boleh digunakan sebagai "upaya terakhir" jika ada ancaman kematian atau cedera serius. Pejabat pertahanan AS menjelaskan senjata yang digunakan sebelumnya disimpan di gudang senjata. Pengerahan ini menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya militerisasi dan potensi konflik sipil.

Buldoser Israel Tumbangkan Ratusan Pohon di Tepi Barat, Ada Apa?

Operasi buldoser militer Israel di desa al-Mughayyir, Tepi Barat, menebang ratusan pohon, memicu amarah warga Palestina dan organisasi HAM. Penebangan di bawah pengawasan ketat militer ini menyasar pohon zaitun, yang penting secara ekonomi dan budaya bagi warga Tepi Barat.

Perkebunan zaitun sering menjadi titik konflik antara petani lokal dan pemukim Israel, dengan insiden kekerasan dan perusakan properti. Pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi, namun banyak yang menduga tindakan ini bertujuan memperluas pemukiman atau menghukum warga Palestina. Penebangan ini memperburuk ketegangan dan sentimen anti-Israel.

Netanyahu: Siapa Serang Kami, Kami Akan Serang Dia!

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman keras terhadap siapa pun yang berencana menyerang Israel, menyusul serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman. Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan regional.

Serangan Udara Israel ke Yaman

Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengklaim serangan udara Israel telah "menghancurkan istana presiden Houthi di Yaman," meskipun klaim ini belum diverifikasi. Netanyahu menegaskan Angkatan Udara Israel (IAF) telah menggempur istana tersebut sebagai bagian dari strategi pertahanan.

"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerangnya," tegas Netanyahu dari pusat komando Angkatan Udara Israel di Tel Aviv. "Siapa pun yang berencana menyerang kami – kami akan menyerangnya. Saya pikir seluruh kawasan sedang mempelajari kekuatan dan tekad Israel," tambahnya, mengisyaratkan kesiapan Israel untuk mengambil tindakan militer terhadap setiap ancaman.

Rudal Israel Hantam RS Gaza, 15 Orang Tewas, Termasuk 3 Jurnalis

Serangan rudal Israel menghantam Rumah Sakit Nasser di Jalur Gaza selatan, menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk tiga jurnalis. Serangan ini memicu kecaman internasional dan seruan untuk penyelidikan independen.

Salah satu jurnalis yang tewas, Hussam al-Masri, adalah juru kamera yang bekerja untuk Reuters. Pejabat kesehatan Gaza melaporkan al-Masri tewas saat meliput situasi di sekitar rumah sakit.

Serangan terhadap rumah sakit ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional, yang melarang serangan terhadap fasilitas medis dan personel yang dilindungi. Insiden ini meningkatkan tekanan pada Israel untuk menghentikan operasi militer yang menyebabkan jatuhnya korban sipil.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment