Usai Gencatan Senjata, Israel Kembalikan Puluhan Jenazah Warga Palestina

Israel melanjutkan proses pengembalian jenazah warga Palestina ke pihak berwenang di Gaza, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi secara internasional. Langkah ini menjadi salah satu elemen penting dalam upaya mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama.
Proses Pengembalian Bertahap
Pengembalian jenazah dilakukan secara bertahap melalui perbatasan. Tim medis dari kedua belah pihak terlibat dalam proses ini untuk memastikan identifikasi dan penanganan jenazah sesuai protokol. Proses ini diharapkan menjadi langkah awal membangun kepercayaan.
Jumlah Jenazah yang Diserahkan
Sejak kesepakatan gencatan senjata disetujui, Israel telah menyerahkan total 90 jenazah warga Palestina kepada pihak berwenang Gaza. Proses ini dilakukan bertahap, dimulai dengan penyerahan 45 jenazah. Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan, "Pengembalian jenazah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menghormati kesepakatan." Identifikasi jenazah masih berlangsung untuk memastikan setiap jenazah dikembalikan ke keluarga yang tepat. AFP melaporkan berita ini pada Rabu, 15 Oktober 2024.
Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata
Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi secara internasional mencakup penghentian pertempuran, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, pertukaran tahanan, dan pengembalian jenazah. Kesepakatan ini bertujuan menciptakan kondisi kondusif untuk perundingan damai. Meskipun demikian, implementasi kesepakatan tidak selalu mulus dan beberapa kali terjadi pelanggaran.
Pertukaran Jenazah dan Sandera: Proses Sensitif
Kesepakatan gencatan senjata juga mencakup pertukaran jenazah dan sandera antara Hamas dan Israel. Proses ini menjadi salah satu aspek paling sensitif dan rumit.
Penyerahan Sandera oleh Hamas
Hamas telah menyerahkan tiga jenazah warga Israel dan satu jenazah warga negara Nepal sebagai bagian dari kesepakatan. Sebelumnya pada hari Selasa, 14 Oktober, juga diserahkan tiga warga Israel yang meninggal dan satu jenazah yang belum teridentifikasi, di mana menurut pihak militer bukan merupakan salah satu sandera yang tewas. Penyerahan ini dipantau ketat oleh pihak internasional.
Pembebasan Tahanan Palestina
Sebagai imbalan, Israel telah membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina. Pembebasan ini disambut dengan sukacita oleh keluarga dan kerabat.
Tekanan Domestik dan Ancaman dari Israel
Implementasi kesepakatan gencatan senjata menghadapi tekanan domestik di Israel. Beberapa kelompok masyarakat dan politisi menuntut pemerintah lebih tegas terhadap Hamas.
Tuntutan Terkait Jenazah Sandera
Terdapat tekanan kuat agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaitkan bantuan ke Gaza dengan nasib jenazah sandera. Keluarga sandera mendesak pemerintah melakukan segala upaya untuk mengembalikan jenazah anggota keluarga mereka.
Ancaman Pemutusan Bantuan ke Gaza
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengancam akan memutus pasokan ke Gaza jika Hamas tidak mengembalikan jenazah para tentara yang masih ditahan. "Kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris," tegas Ben-Gvir.
Situasi di Perbatasan Gaza
Situasi di perbatasan Gaza masih tegang. Pada Rabu, 15 Oktober 2024, penyeberangan perbatasan dilaporkan masih ditutup, menghambat masuknya bantuan kemanusiaan.
Penutupan Penyeberangan Perbatasan
Penutupan ini mempersulit pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan warga Gaza.
Negosiasi Pembukaan Jalur Bantuan
Israel bersikeras agar Hamas menyerahkan jenazah para sandera yang meninggal sebagai syarat pembukaan kembali jalur bantuan. Di sisi lain, Hamas menuntut Israel mencabut blokade terhadap Gaza. Negosiasi terus berlanjut dengan mediasi internasional. Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat penutupan perbatasan, dengan kebutuhan mendesak akan makanan, air bersih, dan obat-obatan.