Top 5 Headline Dunia yang Jangan Sampai Kamu Lewatkan Hari Ini

Inilah rangkuman lima berita utama dari berbagai penjuru dunia yang sayang jika Anda lewatkan hari ini:
Sanae Takaichi Berpeluang Pecahkan Rekor Jadi PM Wanita Pertama Jepang
Kabar dari Negeri Sakura, Sanae Takaichi, politisi berusia 64 tahun, muncul sebagai kandidat kuat Perdana Menteri Jepang. Takaichi berhasil memenangkan pemilihan internal Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa pada Sabtu (4/10/2025). Kemenangan ini membuka jalan lebar bagi Takaichi untuk mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin Jepang.
Dikenal dengan pandangan konservatifnya dan mengagumi sosok Margaret Thatcher, Takaichi diharapkan mampu membangkitkan kembali LDP yang tengah menghadapi tantangan popularitas, terutama di tengah menguatnya kelompok-kelompok anti-imigrasi.
"Ini adalah langkah strategis untuk masa depan," kata seorang analis politik yang menolak disebut namanya. "Takaichi mewakili suara yang kuat dan tegas, yang diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan publik pada LDP."
Penunjukan resmi Takaichi sebagai Perdana Menteri akan ditentukan melalui pemungutan suara di parlemen. Jika disetujui, ia akan menjadi Perdana Menteri kelima Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Media lokal memprediksi pemungutan suara tersebut akan digelar sekitar tanggal 13 Oktober mendatang.
Israel Intensifkan Serangan ke Gaza, Abaikan Seruan Trump
Ketegangan antara Israel dan Hamas kembali meningkat. Pasukan Israel dilaporkan terus menggempur Gaza pada Sabtu (4/10/2025), meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyerukan penghentian serangan.
Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara dan artileri Israel menargetkan berbagai wilayah di Kota Gaza dan Jalur Gaza secara keseluruhan. "Ini malam yang sangat keras," kata juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal.
Situasi ini memicu kekhawatiran global akan meningkatnya korban sipil dan potensi eskalasi konflik. Seruan untuk gencatan senjata dan perundingan damai semakin mendesak.
Pihak Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait kelanjutan serangan tersebut dan seruan dari Presiden Trump.
Iran Eksekusi Mati 6 Anggota Kelompok Teroris
Pemerintah Iran mengumumkan eksekusi mati terhadap enam orang yang teridentifikasi sebagai anggota kelompok teroris. Pengadilan Iran menyatakan keenamnya bersalah atas serangkaian serangan bersenjata dan pengeboman yang menargetkan keamanan di provinsi Khuzestan, wilayah barat daya Iran.
Eksekusi mati dilakukan pada Sabtu (4/10/2025) dini hari, menurut keterangan di situs web pengadilan Mizan. Identitas para terpidana dan rincian penangkapan serta proses hukum yang mereka jalani belum dipublikasikan.
"Hukuman ini merupakan peringatan keras bagi siapapun yang mencoba mengganggu stabilitas dan keamanan negara," tegas seorang pejabat pemerintah yang menolak disebutkan namanya.
Provinsi Khuzestan, yang kaya akan sumber daya minyak, telah menjadi lokasi beberapa serangan yang diklaim oleh kelompok-kelompok separatis dalam beberapa tahun terakhir.
Operasi AS Tewaskan 4 "Teroris Narkotika" di Perairan Venezuela
Sebuah operasi militer yang dilakukan Amerika Serikat di lepas pantai Venezuela menewaskan empat orang yang diklaim sebagai "teroris narkotika". Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengumumkan kejadian ini melalui media sosial X pada Sabtu (4/10/2025).
Hegseth menjelaskan bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah organisasi teroris yang telah ditetapkan, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai identitas organisasi tersebut atau lokasi pasti serangan. Tidak ada personel AS yang dilaporkan terluka dalam operasi tersebut.
Menurut Hegseth, target serangan adalah sebuah kapal yang "mengangkut narkotika dalam jumlah besar - menuju Amerika untuk meracuni rakyat kami." Pemerintah Venezuela belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini. Peristiwa ini semakin memperburuk hubungan yang tegang antara Amerika Serikat dan Venezuela.
Tragedi di Manchester: Polisi Inggris Diduga Tak Sengaja Tembak Korban Serangan Sinagoge
Sebuah insiden tragis terjadi di Manchester, Inggris, setelah polisi mengakui kemungkinan secara tidak sengaja menembak dua korban serangan di sebuah sinagoge, menyebabkan satu orang meninggal dunia. Serangan tersebut terjadi pada hari Kamis (2/10/2025) saat perayaan Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi.
Dua pria, Adrian Daulby (53) dan Melvin Cravitz (66), tewas setelah seorang pria keturunan Suriah menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki dan kemudian menikam beberapa orang di luar Sinagoge Jemaat Ibrani Heaton Park.
Polisi menyatakan bahwa dalam upaya mereka untuk melumpuhkan pelaku, tembakan mungkin mengenai korban secara tidak sengaja. Investigasi mendalam tengah dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya.
"Kami sangat menyesali kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga korban," ujar juru bicara kepolisian Manchester. Insiden ini memicu perdebatan publik mengenai penggunaan senjata oleh polisi dan prosedur penanganan situasi darurat.