Reaksi Keras Anwar Abbas, Dunia Harus Bertindak atas Blokade Gaza!

Gelombang kecaman terus mengalir menyusul blokade Gaza oleh Israel. Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, dengan nada lantang mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan nyata, termasuk menjatuhkan embargo ekonomi, sebagai respons atas tindakan yang dianggapnya sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia dan kejahatan kemanusiaan. Seruan ini bergema di tengah kekhawatiran dunia yang meningkat soal kondisi kemanusiaan yang kian memburuk di Gaza.
Kecaman Keras Anwar Abbas
Anwar Abbas tidakMain-main dalam menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap tindakan Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla, sebuah konvoi yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menyebut tindakan itu sebagai agresi terang-terangan dan pelanggaran hukum internasional yang tak bisa ditoleransi. Menurutnya, dunia internasional punya tanggung jawab moral untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina.
Seruan Embargo Ekonomi dan Pemutusan Hubungan Diplomatik
"Negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina seharusnya tidak ragu untuk mengambil sikap tegas terhadap Israel, salah satunya dengan memberlakukan embargo ekonomi," ujar Anwar Abbas kepada wartawan pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Ia bahkan menambahkan, "Jika perlu, ancam dengan pemutusan hubungan diplomatik!" Seruan ini didasari keyakinan bahwa tekanan ekonomi dan politik dapat memaksa Israel mengakhiri blokade dan menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Tindakan Israel: Pelanggaran HAM yang Menyayat Hati
Anwar Abbas menilai tindakan Israel di Gaza sebagai sebuah kejahatan yang merobek-robek hak asasi manusia. Dengan tegas ia menuduh Israel melakukan pembersihan etnis dan bahkan genosida terhadap warga Palestina. "Hanya mereka yang hatinya telah membatu yang tidak akan merasa sedih dan terenyuh melihat penderitaan rakyat Gaza," ungkapnya dengan nada prihatin. Kondisi kemanusiaan di Gaza memang memprihatinkan, dengan laporan mengenai kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang terus membanjiri.
Ajakan Mengucilkan Israel dan Menyeret Netanyahu ke ICC
Lebih lanjut, Anwar Abbas menyerukan kepada seluruh masyarakat dunia untuk mengisolasi Israel dari pergaulan internasional. Ia juga mendesak agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diadili di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. "Kita berharap dunia bersatu padu mengucilkan Israel dan menyeret Benjamin Netanyahu ke pengadilan kriminal atau ICC," tegasnya. Ia menambahkan bahwa "Netanyahu dan Donald Trump adalah dalang dari semua tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina, terutama warga Gaza." Pernyataan ini mencerminkan kemarahan mendalam dan kekecewaan atas impunitas yang selama ini dirasakan Israel.
Pencegatan Armada Global Sumud Flotilla
Sebelumnya, angkatan laut Israel mencegat armada Global Sumud Flotilla yang berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Tindakan ini mengakhiri upaya sejumlah kapal internasional untuk menerobos blokade Israel atas wilayah Palestina yang dilanda konflik.
Upaya Mematahkan Blokade Gaza
Armada Global Sumud terdiri dari sekitar 45 kapal yang mengangkut politisi, aktivis, dan bantuan kemanusiaan. Armada ini berangkat dari Spanyol bulan lalu, dengan tujuan utama mematahkan blokade Israel atas Gaza. Upaya ini didasari keprihatinan mendalam terhadap kondisi kemanusiaan yang semakin parah di wilayah tersebut.
Tanggapan Israel: Penahanan dan Deportasi Aktivis
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa para aktivis yang ditahan akan dideportasi ke Eropa setelah dibawa ke pelabuhan Ashdod. Pemerintah Israel berdalih bahwa pencegatan tersebut dilakukan demi menjaga keamanan negara dan mencegah masuknya barang-barang ilegal ke Gaza. Namun, tindakan ini menuai kecaman dari berbagai organisasi hak asasi manusia yang menilai Israel melanggar hukum internasional dan menghalangi upaya bantuan kemanusiaan.
Marinette Dicegat: Akhir dari Upaya Armada
Marinette, salah satu kapal dalam armada tersebut, menjadi kapal terakhir yang dicegat setelah bertekad melanjutkan perjalanan ke Jalur Gaza. Israel sebelumnya mengklaim kapal itu berlayar di posisi yang jauh dari pasukan mereka, dan bersumpah akan mencegahnya mendekati Jalur Gaza. Pencegatan Marinette menandai berakhirnya upaya armada Global Sumud untuk menembus blokade dan memberikan bantuan langsung kepada warga Gaza. Insiden ini semakin memperkuat seruan untuk mengakhiri blokade dan memberikan akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Situasi di Gaza terus menjadi sorotan serius bagi komunitas internasional. Sementara bantuan kemanusiaan terus diupayakan melalui berbagai cara, blokade Israel terus menghambat upaya pemulihan dan pembangunan di wilayah tersebut. Dampak jangka panjang dari konflik dan blokade terhadap kesehatan mental dan fisik penduduk Gaza, terutama anak-anak, sangat memprihatinkan. Ke depan, tekanan internasional dan negosiasi diplomatik yang intensif diperlukan untuk mencapai solusi yang berkelanjutan dan menjamin masa depan yang lebih baik bagi warga Gaza.