Momen Kontroversial, Bendera Palestina Hilang di Pertandingan Italia Lawan Israel

Laga Italia vs. Israel di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Diwarnai Aksi Protes dan Upaya Penyingkiran Bendera Palestina
Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Israel pada Rabu (15/10/2025) dini hari WIB, yang digelar di Bluenergy Stadium, Udine, tak hanya menyajikan drama di lapangan hijau, namun juga diwarnai insiden kontroversial di luar dan di dalam stadion. Upaya penyingkiran bendera Palestina dari dalam stadion menjadi sorotan utama, di tengah gelombang protes yang berlangsung di luar arena.
Kemenangan Italia Ternoda Isu Politik
Italia berhasil mengamankan kemenangan 3-0 atas Israel, berkat dua gol dari Mateo Retegui dan satu gol dari Gianluca Mancini. Kemenangan ini penting bagi Azzurri dalam upaya mereka untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Namun, fokus pertandingan justru teralihkan oleh isu politik yang sensitif.
Sejak awal, laga ini diprediksi akan berlangsung dengan tensi tinggi. FIGC, PSSI-nya Italia, bahkan telah mengeluarkan pernyataan resmi beberapa hari sebelumnya, mengimbau para suporter untuk menjaga ketertiban dan menghindari provokasi politik. Faktor keamanan pun diperketat demi mengantisipasi sentimen publik terkait konflik di Timur Tengah.
Aksi Protes Warnai Laga
Beberapa jam sebelum kick-off, ratusan demonstran berkumpul di jalan-jalan sekitar stadion, menyuarakan protes menentang penyelenggaraan pertandingan. Mereka membawa spanduk dan meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina, menganggap laga ini sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.
Situasi sempat memanas ketika bentrokan antara demonstran dan aparat kepolisian tak terhindarkan. Polisi dilaporkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang dianggap anarkis, menambah keruh suasana pertandingan.
Bendera Palestina Jadi Target di Dalam Stadion
Di dalam stadion, sejumlah suporter berusaha mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas. Pihak keamanan stadion dengan cepat berupaya merebut dan menyita bendera-bendera tersebut. Aksi ini menuai kritik dari berbagai pihak yang menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi.
Video dan foto yang beredar di media sosial memperlihatkan petugas keamanan terlibat adu argumen dengan suporter yang berusaha mempertahankan bendera Palestina mereka. Beberapa suporter dilaporkan diamankan dan diinterogasi oleh pihak kepolisian. Insiden ini menjadi viral dan memicu gelombang protes di media sosial dengan tagar #FreePalestine dan #BoycottIsrael.
Komentar Pelatih Israel, Gennaro Gattuso
Pelatih Israel, Gennaro Gattuso, mengakui ketidaknyamanan timnya dengan situasi yang terjadi di dalam dan di luar stadion. "Tidak ada gunanya menyembunyikannya, hari ini tidak mudah, baik bagi kami maupun bagi Anda," ujar Gattuso seperti dikutip dari France 24.
Gattuso mengungkapkan kekhawatirannya, "Ada kemungkinan kami tidak akan bermain di pertandingan itu. Kami datang ke sini tahu suasananya tidak akan meriah, dan kami merasakannya." Ia berharap situasi akan mereda di masa mendatang, "Saya harap keadaan akan sedikit lebih tenang di masa mendatang. Saya rasa begitu, saya tidak tahu masalah apa lagi yang mungkin muncul."
Minimnya Suporter dan Posisi Tim di Klasemen
Hanya sekitar 10.000 penonton yang hadir di Bluenergy Stadium, jauh dari kapasitas maksimal stadion. Di antara mereka, sekitar 100 orang memberikan dukungan kepada timnas Israel. Sepinya tribun penonton menjadi indikasi dampak dari aksi protes dan kekhawatiran akan keamanan. Pihak keamanan meningkatkan pengawasan di pintu masuk stadion, melarang masuknya atribut pro-Palestina.
Kemenangan atas Israel menempatkan Italia di posisi kedua klasemen Grup I dengan 15 poin, terpaut tiga poin dari Norwegia yang memimpin klasemen. Sementara itu, Israel berada di posisi ketiga dengan sembilan poin dan dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Insiden kontroversial di pertandingan Italia vs. Israel ini menjadi pengingat bahwa sepak bola tidak bisa sepenuhnya dipisahkan dari politik. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya menghormati kebebasan berekspresi, sambil tetap menjaga ketertiban dan keamanan di dalam stadion.