TERBARU

Ketika Dukungan Justru Datang dari Arah Tak Terduga, Kisah CSR Perusahaan Pro Israel untuk Palestina

Ketika Dukungan Justru Datang dari Arah Tak Terduga, Kisah CSR Perusahaan Pro Israel untuk Palestina


Muncul fenomena menarik di tengah konflik berkepanjangan: sejumlah perusahaan yang terafiliasi dengan Israel justru gencar melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Palestina. Pertanyaannya, apa sebenarnya yang melatarbelakangi tindakan ini? Dukungan tulus atau sekadar taktik meredam gelombang boikot?

Strategi Perusahaan Pro-Israel Hadapi Boikot

Gelombang boikot produk-produk yang dikaitkan dengan Israel semakin kuat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini memaksa sejumlah perusahaan untuk memutar otak, mencari cara agar bisnis mereka tak terpuruk. Salah satu strategi yang terlihat adalah upaya mendekati komunitas Muslim dengan berbagai cara. Taktik ini dinilai sebagai manuver halus untuk mempertahankan pangsa pasar.

"Perusahaan-perusahaan ini sadar betul, citra negatif bisa memukul penjualan. Mereka mencoba membangun kembali kepercayaan dengan berbagai cara," ujar Imam Addaruqutni, Wakil Ketua Umum Dewan Pakar Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), pada Leaders Forum di Jakarta, Rabu (3/9/2025). Ia menambahkan, langkah ini adalah kalkulasi bisnis yang wajar dalam situasi sulit.

Pendekatan Halus ke Komunitas Muslim

Pendekatan ke komunitas Muslim menjadi fokus utama strategi perusahaan-perusahaan ini. Mereka tak hanya mendekati ulama dan tokoh masyarakat, tetapi juga menggunakan taktik yang lebih halus. Tujuannya jelas: menjalin hubungan baik dan meyakinkan bahwa perusahaan mereka tidak terlibat langsung dalam konflik atau mendukung agresi.

"Salah satu cara yang mereka gunakan adalah dengan memberi donasi untuk Palestina. Selain itu, mereka aktif menjadi sponsor dalam berbagai kegiatan keagamaan, terutama pada hari-hari besar umat Islam," jelas Imam. Strategi ini bertujuan membangun citra positif, seolah perusahaan peduli dan berpihak pada perjuangan Palestina, dengan harapan masyarakat berhenti memboikot produk mereka.

Donasi dan Sponsorship: Upaya Membangun Citra Positif

Selain pendekatan personal, perusahaan-perusahaan ini juga aktif memberikan donasi dan menjadi sponsor kegiatan keagamaan. Mereka menyalurkan bantuan untuk program pendidikan, kesehatan, dan sosial bagi masyarakat Muslim. Mereka juga tak ragu menjadi sponsor utama perayaan hari besar Islam.

Fatwa MUI dan Respons Perusahaan

Strategi perusahaan pro-Israel ini tak lepas dari Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 tentang dukungan terhadap perjuangan Palestina. Fatwa tersebut mengharamkan dukungan terhadap agresi Israel dan mewajibkan umat Islam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Inilah landasan moral bagi gerakan boikot yang semakin gencar.

Menanggapi fatwa ini, sejumlah perusahaan yang terindikasi terafiliasi dengan Israel berusaha meyakinkan masyarakat bahwa mereka tidak mendukung agresi dan berkomitmen pada perdamaian.

KH Cholil Nafis, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, membenarkan adanya upaya pendekatan dari perusahaan-perusahaan tersebut. Ia menceritakan bahwa beberapa perusahaan yang terindikasi pro-Israel mencoba menawarkan donasi kepada MUI. Sebagai imbalan, mereka berharap MUI mau menyatakan bahwa produk mereka tidak terafiliasi dengan Israel.

"MUI dengan tegas menolak semua tawaran itu. Kami sampaikan bahwa MUI fokus menyerukan pembelaan terhadap Palestina sebagai sebuah kewajiban," tegas KH Cholil Nafis.

Penolakan Donasi dan Upaya Klarifikasi

Meskipun demikian, upaya perusahaan-perusahaan tersebut tak selalu berjalan mulus. MUI dengan tegas menolak tawaran donasi dari beberapa perusahaan yang terindikasi pro-Israel.

Manipulasi Media Sosial dan Klarifikasi

Selain melalui donasi dan sponsor, perusahaan-perusahaan ini juga menggunakan media sosial untuk memperbaiki citra. Mereka gencar menyebarkan informasi positif tentang perusahaan dan membantah tuduhan afiliasi dengan Israel.

Periset media sosial, Ismail Fahmi, menemukan adanya peningkatan tren "klarifikasi" dari perusahaan-perusahaan yang diduga pro-Israel. Mereka gencar menyebarkan siaran pers dan konten yang seolah-olah menunjukkan keberpihakan pada Palestina. Di saat yang sama, ada juga upaya untuk merusak reputasi produk nasional dan lokal yang menjadi pesaing mereka.

Ajakan untuk Tetap Waspada dan Konsisten Boikot

Terlepas dari berbagai upaya perusahaan pro-Israel, aktivis pro-Palestina mengajak masyarakat tetap waspada dan konsisten memboikot. Mereka menekankan bahwa boikot adalah cara efektif menekan Israel secara ekonomi dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Aktivis pro-Palestina, Shafira Umm, mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terkecoh. Menurutnya, cara terbaik untuk melawan strategi ini adalah dengan terus konsisten menjalankan gerakan boikot. "Masyarakat bisa melawan dengan cara berhenti membeli produk dari perusahaan yang jelas-jelas terafiliasi dengan Israel," pungkasnya.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment