Spanyol Lantang, Stop Libatkan Israel dalam Kompetisi!
 
           
         Spanyol kini lantang menyuarakan seruan agar Israel diisolasi dari seluruh kompetisi internasional. Langkah ini diambil sebagai wujud protes keras atas tindakan militer Israel di wilayah Palestina, terutama di Jalur Gaza. Bahkan, aksi protes ini sampai mengganggu kelancaran ajang olahraga bergengsi.
Aksi Protes Spanyol terhadap Keikutsertaan Israel
Seruan Lantang dari Wakil PM Spanyol
Penolakan terhadap partisipasi Israel dalam berbagai kompetisi semakin menggema di Spanyol, dipicu oleh konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Wakil Perdana Menteri Spanyol, Yolanda Diaz, menjadi salah satu suara terdepan. Ia secara terbuka menyatakan bahwa Israel "tidak boleh diizinkan berpartisipasi dalam forum apa pun selama terus melakukan tindakan yang mendekati genosida." Pernyataan keras ini mencerminkan keprihatinan mendalam masyarakat Spanyol terhadap situasi kemanusiaan di Palestina.
"Partisipasi dalam kompetisi internasional, termasuk olahraga, adalah representasi sebuah bangsa. Jika bangsa tersebut melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang berat, maka keikutsertaannya harus dipertanyakan," tegas Diaz melalui media sosial, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Spanyol. Ia juga menambahkan bahwa dunia internasional punya tanggung jawab moral untuk mengambil tindakan tegas terhadap negara-negara yang melanggar hukum internasional dan norma kemanusiaan.
Pembatalan Etape La Vuelta a Espana 2025 di Madrid
Gelombang protes ini berdampak langsung pada dunia olahraga. Etape penutup ajang balap sepeda La Vuelta a Espana 2025, yang rencananya akan digelar di Madrid, terpaksa dibatalkan karena aksi demonstrasi pro-Palestina. Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalanan, membanjiri rute balap dan menyuarakan tuntutan isolasi Israel dari panggung internasional.
"Kami tidak bisa mentolerir bahwa olahraga digunakan sebagai alat untuk menutupi kejahatan terhadap kemanusiaan," seru salah satu koordinator aksi di Madrid, seperti yang dilaporkan oleh seorang koresponden. "Kami menyerukan kepada seluruh komunitas internasional untuk mengambil sikap yang sama dan menolak segala bentuk kerja sama dengan rezim yang melanggar hak asasi manusia."
Meski etape terakhir dibatalkan, panitia tetap menetapkan Jonas Vingegaard sebagai juara La Vuelta a Espana 2025 untuk pertama kalinya, berdasarkan akumulasi hasil dari etape-etape sebelumnya.
Dukungan Pemerintah Spanyol terhadap Aksi Protes
Kebanggaan PM Pedro Sanchez atas Aksi Warganya
Aksi protes masyarakat Spanyol yang berani menentang kebijakan Israel di Palestina mendapat dukungan moral dari pemerintah. Perdana Menteri Pedro Sanchez secara terbuka menyatakan kebanggaannya terhadap aksi-aksi tersebut, melihatnya sebagai bentuk solidaritas tulus terhadap perjuangan rakyat Palestina.
"Saya ingin menyampaikan pengakuan dan rasa hormat saya kepada para atlet yang berkompetisi dalam La Vuelta. Namun, saya juga ingin menyampaikan kekaguman saya kepada masyarakat Spanyol yang bergerak untuk tujuan yang adil, seperti membela hak-hak rakyat Palestina," ujar Sanchez dalam sebuah konferensi pers. "Spanyol hari ini bersinar sebagai contoh dan sumber kebanggaan bagi komunitas internasional. Kita telah mengambil langkah maju dalam membela hak asasi manusia."
Pernyataan Sanchez ini menggarisbawahi komitmen Spanyol untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan internasional, serta mencerminkan perbedaan pandangan yang mendalam antara Spanyol dan Israel terkait penyelesaian konflik di Timur Tengah.
Gangguan Terhadap Jalannya La Vuelta a Espana 2025
Etape ke-11 di Bilbao Terhenti Akibat Demonstrasi
Aksi protes tidak hanya terjadi di Madrid. Sebelumnya, etape ke-11 La Vuelta a Espana di Bilbao juga mengalami gangguan serius akibat demonstrasi pro-Palestina. Puluhan pengunjuk rasa memadati jalanan dekat garis finish, mengibarkan bendera Palestina dan berusaha menerobos barikade polisi. Akibatnya, balapan etape ke-11 terpaksa dihentikan sebelum mencapai garis finish, dan tidak ada pemenang yang diumumkan untuk etape tersebut.
"Kami sangat menyayangkan gangguan yang terjadi. Namun, kami memahami bahwa ada isu-isu yang lebih besar yang menjadi perhatian masyarakat," kata juru bicara panitia La Vuelta a Espana 2025 dalam sebuah pernyataan resmi. "Kami menghormati hak setiap orang untuk menyampaikan pendapatnya secara damai, namun kami juga berharap agar aksi protes tidak membahayakan keselamatan para pembalap dan penonton."
Menurut data kepolisian setempat, lebih dari 50 orang diamankan terkait aksi demonstrasi di Bilbao. Pihak berwenang juga melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa dalang di balik aksi tersebut.
Sementara itu, sejumlah pihak mengkritik keras aksi demonstrasi yang mengganggu jalannya La Vuelta, berpendapat bahwa olahraga seharusnya tidak dicampuradukkan dengan politik. "Olahraga adalah tentang persaingan dan persahabatan. Mencampurkan politik ke dalamnya hanya akan merusak semangat olahraga," kata Miguel Indurain, mantan juara Tour de France asal Spanyol.
Aksi protes masyarakat Spanyol ini menunjukkan besarnya kepedulian mereka terhadap isu kemanusiaan global, serta mencerminkan peran Spanyol sebagai negara yang aktif menyuarakan aspirasi masyarakat sipil dan membela hak asasi manusia di panggung internasional. Diharapkan dialog antar berbagai pihak dapat terus dilakukan untuk mencari solusi damai bagi konflik di Timur Tengah. Sementara itu, dampak dari aksi-aksi ini terhadap hubungan bilateral antara Spanyol dan Israel masih akan terus berkembang.
.png)