TERBARU

Saatnya Indonesia Bersuara Lebih Keras untuk Palestina

Saatnya Indonesia Bersuara Lebih Keras untuk Palestina


Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam membela kemerdekaan Palestina, menyerukan agar suara dukungan semakin lantang di forum internasional.

Dukungan Global untuk Palestina Meningkat, Tapi...

Gelombang dukungan internasional bagi kemerdekaan Palestina semakin kuat. Lebih dari 150 negara kini secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, menandakan perubahan signifikan dalam pandangan dunia. Terbaru, Malta, Portugal, Inggris, Australia, Jerman, Perancis, Kanada, Belgia, Meksiko, dan Armenia menyatakan dukungannya di Sidang Umum PBB. Hal ini tentu menambah tekanan pada pihak-pihak yang selama ini menghalangi kemerdekaan Palestina.

"Hari ini kami bergabung dengan lebih dari 150 negara yang mengakui negara Palestina," tegas Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer. Menurutnya, langkah ini adalah "janji kepada rakyat Palestina dan Israel bahwa akan ada masa depan yang lebih baik." Dukungan ini tak hanya berupa pernyataan, tapi juga dorongan nyata di forum-forum internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB.

Veto AS dan Penolakan Israel Jadi Batu Sandungan

Namun, jalan menuju perdamaian dan kemerdekaan Palestina masih terjal. Amerika Serikat kembali menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza. Tindakan ini langsung menuai kritik keras, dengan banyak pihak menilai AS menghambat upaya perdamaian dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.

Senada dengan AS, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka menolak gagasan negara Palestina. Dalam video yang dirilis baru-baru ini, Netanyahu menyatakan bahwa negara Palestina "tidak akan terwujud" dan menyebut pengakuan negara lain sebagai "hadiah besar kepada terorisme." Penolakan ini semakin memperburuk situasi dan membuat prospek perdamaian semakin redup.

Indonesia di PBB: Momentum Penting untuk Palestina

Di tengah situasi pelik ini, Indonesia memiliki peran penting untuk mendorong solusi damai dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Presiden RI dijadwalkan berpidato di Sidang Umum PBB pada Selasa, 23 September 2025, pukul 20.00 WIB. Kehadiran Presiden RI di forum internasional ini menjadi momen krusial untuk menyuarakan aspirasi bangsa Indonesia dan membela kepentingan Palestina.

Amelia Anggraini, anggota Komisi I DPR RI, berharap Presiden dapat memanfaatkan momentum ini untuk menegaskan kembali posisi konsisten Indonesia dalam mendukung kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka. "Saya memandang rencana pidato Presiden di Sidang Umum PBB mendatang sebagai momentum strategis untuk menegaskan kembali posisi konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina," ujarnya.

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menambahkan bahwa Indonesia akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia yang lebih adil dan inklusif.

Bantuan Nyata Indonesia untuk Palestina Terus Mengalir

Dukungan Indonesia terhadap Palestina tak hanya sebatas di forum internasional. Pemerintah Indonesia telah berulang kali mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan obat-obatan melalui jalur udara. Selain itu, Indonesia juga telah membangun rumah sakit di wilayah konflik, memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Palestina yang membutuhkan. Bantuan ini merupakan wujud nyata solidaritas dan komitmen Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Indonesia secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan. Melalui diplomasi aktif, bantuan kemanusiaan, dan advokasi di forum internasional, Indonesia terus berupaya untuk menciptakan solusi damai dan berkelanjutan bagi konflik Israel-Palestina. Diharapkan, suara lantang Indonesia di PBB dapat memberikan dorongan baru bagi upaya perdamaian dan mewujudkan kemerdekaan Palestina. Kedepannya, peningkatan kerjasama ekonomi dan budaya juga perlu dipertimbangkan sebagai wujud dukungan yang lebih komprehensif. Implementasi solusi dua negara dengan perbatasan yang jelas dan aman bagi kedua belah pihak harus terus diupayakan, meski menghadapi tantangan yang berat.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment