TERBARU

Prabowo Diminta Lantang Bela Palestina di Forum Dunia, Kenapa?

Prabowo Diminta Lantang Bela Palestina di Forum Dunia, Kenapa?


Menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat lantang menyuarakan dukungan bagi kemerdekaan dan kedaulatan Palestina. Berbagai pihak meyakini, forum internasional ini adalah panggung penting bagi Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina. Kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80 ini dipandang sebagai momen krusial untuk menegaskan posisi Indonesia yang teguh membela Palestina.

Momentum Sidang Umum PBB ke-80

Sidang Umum PBB ke-80 menjadi sorotan. Di tengah gejolak geopolitik dunia, suara Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan anggota G20, sangat diperhitungkan.

Harapan dari DPR RI

Amelia Anggraini, Anggota Komisi I DPR RI, menyampaikan harapannya terkait pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB. "Saya memandang rencana pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB mendatang sebagai momentum strategis untuk menegaskan kembali posisi konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina," ujarnya pada Senin (22/9/2025). Ia berharap Prabowo dengan tegas mengakui kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat.

Politik Bebas Aktif dan Pembelaan Palestina

Indonesia sejak dulu berpegang pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. Prinsip ini, menurut Amelia, mewajibkan Indonesia untuk aktif memperjuangkan kemerdekaan Palestina. "Harapan besar kami, agar Presiden menyuarakan secara tegas pengakuan atas kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat penuh, serta mendorong PBB dan masyarakat internasional untuk mengambil langkah konkret menghentikan praktik pendudukan dan pelanggaran yang terus terjadi," tambahnya.

Peran Strategis Indonesia di Dunia

Indonesia punya sejarah panjang dalam diplomasi internasional, khususnya dalam upaya menciptakan perdamaian dan menyelesaikan konflik. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam mendorong solusi damai bagi masalah Palestina.

Jembatan Dialog dan Solidaritas

Indonesia diharapkan menjadi jembatan dialog antara pihak-pihak yang terlibat konflik Palestina-Israel. Sebagai negara demokrasi besar dan anggota G20, Indonesia memiliki legitimasi untuk memfasilitasi perundingan dan mencari solusi yang adil. "Diplomasi internasional Indonesia harus memainkan peran sebagai jembatan dialog, promotor perdamaian, sekaligus penggerak solidaritas global," tegas Amelia.

Deklarasi Jakarta dan New York: Bukti Komitmen

Komitmen Indonesia terhadap perjuangan Palestina tercermin dalam berbagai forum internasional. "Komitmen Indonesia juga tercermin dalam berbagai forum internasional, termasuk Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), di mana DPR RI secara konsisten mendorong penguatan solidaritas parlemen negara-negara Islam untuk mendukung Palestina dengan mengeluarkan Deklarasi Jakarta 2025," jelas Amelia. Deklarasi Jakarta dan New York 2025 yang diinisiasi dalam forum internasional, memperkuat mandat moral dan politik bahwa perjuangan Palestina adalah isu kemanusiaan universal yang membutuhkan aksi nyata.

Dukungan Penuh DPR RI

DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap langkah diplomasi Presiden Prabowo untuk menjadikan Sidang Umum PBB sebagai wadah memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. "Kami di DPR RI mendukung penuh langkah diplomasi Presiden Prabowo untuk menjadikan forum Sidang Umum PBB sebagai ruang memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional, sekaligus memastikan bahwa perjuangan Palestina tetap menjadi agenda utama diplomasi luar negeri kita," ungkap Amelia.

Kehadiran Prabowo Setelah 10 Tahun

Kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB menjadi momen penting karena ini adalah kali pertama seorang Presiden RI hadir dalam forum tersebut dalam 10 tahun terakhir. Presiden Joko Widodo sebelumnya tidak pernah hadir secara langsung. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintahan Prabowo untuk terlibat aktif dalam isu-isu global dan memperkuat posisi Indonesia.

Tema Sidang Umum PBB ke-80

Tema Sidang Umum PBB ke-80 adalah "Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights." Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan pada Jumat (19/9) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, bahwa tema ini adalah momentum untuk memperbarui semangat multilateralisme di tengah situasi global saat ini. Isu Palestina, dengan kompleksitasnya, sangat relevan dengan tema ini, karena penyelesaiannya membutuhkan kerja sama dari berbagai negara dan organisasi internasional.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment