Portugal Ikutan, Negara Mana Saja yang Sekarang Dukung Palestina?

Portugal baru-baru ini mengambil langkah signifikan dalam dunia diplomasi dengan menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Keputusan ini menambah daftar panjang negara-negara yang telah lebih dulu menunjukkan solidaritas serupa, memicu diskusi tentang implikasi dan alasan di balik dukungan internasional yang terus menguat ini. Dukungan ini muncul di tengah seruan global yang semakin mendesak untuk solusi damai dalam konflik yang berkepanjangan.
Gelombang Dukungan Global untuk Palestina
Pengakuan terhadap Palestina sebagai sebuah negara terus bergulir di berbagai penjuru dunia. Tindakan ini merefleksikan pandangan politik dan nilai-nilai kemanusiaan terhadap isu krusial ini. Negara-negara yang mengakui Palestina meyakini bahwa langkah ini adalah fondasi penting menuju perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.
Daftar Negara yang Telah Mengakui Kedaulatan Palestina
Jumlah negara anggota PBB yang secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara terus bertambah. Portugal menjadi salah satu negara terbaru yang menyatakan dukungan resminya, mengikuti jejak negara-negara seperti Swedia, Islandia, dan beberapa negara Eropa Timur.
Hingga April tahun ini, tercatat sekitar 147 negara—atau sekitar 75% dari seluruh anggota PBB—telah mengakui Palestina. Sebagian besar negara ini berasal dari kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Pengakuan ini bukan sekadar simbolis; ia membuka peluang bagi kerja sama bilateral di berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga pendidikan dan budaya.
Australia, Kanada, Prancis, dan Inggris juga menunjukkan indikasi positif untuk mengakui Palestina. Seorang diplomat Eropa yang enggan disebutkan namanya menyatakan, "Ini adalah langkah yang diperlukan untuk mewujudkan solusi dua negara." Jika langkah ini terealisasi, posisi Palestina di panggung internasional akan semakin kokoh.
Reaksi Dunia Internasional
Keputusan pengakuan ini memicu berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Israel dan Amerika Serikat, yang dikenal sebagai sekutu dekat, secara konsisten menentang pengakuan sepihak terhadap Palestina. Mereka berpendapat bahwa pengakuan seperti itu seharusnya menjadi hasil dari negosiasi langsung antara kedua belah pihak.
"Pengakuan sepihak hanya akan memperburuk keadaan dan menghalangi proses perdamaian," tegas seorang pejabat senior pemerintahan AS. Pejabat tersebut menekankan pentingnya dialog yang konstruktif untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Namun, banyak negara berpendapat bahwa pengakuan terhadap Palestina adalah langkah vital untuk menciptakan keseimbangan dan memberikan harapan bagi rakyat Palestina. Mereka percaya bahwa dengan status negara yang diakui, Palestina akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam perundingan damai di masa depan.
Mengapa Dukungan untuk Palestina Terus Meningkat?
Berbagai faktor menjadi pendorong dukungan terhadap Palestina, mulai dari pertimbangan kemanusiaan hingga kalkulasi politik. Negara-negara yang mendukung Palestina seringkali menekankan pentingnya keadilan dan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina yang telah lama hidup di bawah pendudukan.
Faktor Kemanusiaan: Krisis yang Memprihatinkan
Kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina, terutama di Gaza, menjadi perhatian utama banyak negara. Blokade yang berkepanjangan, konflik bersenjata, dan akses terbatas terhadap kebutuhan dasar telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang sangat serius.
"Rakyat Palestina berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan aman," ujar seorang perwakilan dari organisasi kemanusiaan internasional. Laporan dari PBB dan berbagai lembaga kemanusiaan lainnya secara konsisten menyoroti dampak buruk pendudukan dan konflik terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat Palestina.
Dukungan terhadap Palestina seringkali diwujudkan dalam bentuk bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina. Negara-negara donor memberikan bantuan makanan, obat-obatan, dan dukungan lainnya untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang rentan.
Pertimbangan Politik: Mencari Solusi Permanen
Selain faktor kemanusiaan, dukungan terhadap Palestina juga dipicu oleh pertimbangan politik. Banyak negara percaya bahwa mendukung Palestina adalah cara untuk mendorong solusi dua negara dan mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah.
Pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat dipandang sebagai langkah penting untuk memberikan rakyat Palestina hak untuk menentukan nasib sendiri. Ini juga dapat membantu menciptakan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut dan mengurangi ketegangan antara Israel dan Palestina.
Namun, pertimbangan politik juga dapat menjadi penghalang bagi beberapa negara untuk mengakui Palestina. Tekanan dari Israel dan Amerika Serikat, serta kekhawatiran tentang stabilitas regional, dapat membuat beberapa negara ragu untuk mengambil langkah tersebut.
Konsekuensi Pengakuan Palestina: Apa Dampaknya?
Pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat memiliki dampak signifikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak ini mencakup pengaruh terhadap negosiasi perdamaian, konsekuensi diplomatik dan ekonomi, serta implikasi bagi stabilitas regional.
Pengaruh Terhadap Negosiasi Perdamaian: Posisi yang Lebih Kuat
Pengakuan terhadap Palestina dapat memberikan rakyat Palestina posisi yang lebih kuat dalam negosiasi perdamaian dengan Israel. Sebagai negara yang diakui, Palestina memiliki hak untuk terlibat dalam negosiasi atas dasar kesetaraan dan untuk menuntut hak-haknya berdasarkan hukum internasional.
Namun, dampak pengakuan terhadap negosiasi perdamaian juga bergantung pada sikap Israel dan masyarakat internasional. Jika Israel menolak untuk mengakui Palestina atau untuk bernegosiasi dengan pemerintah Palestina, proses perdamaian dapat terhambat.
Konsekuensi Diplomatik dan Ekonomi: Untung dan Rugi
Pengakuan terhadap Palestina dapat memiliki konsekuensi diplomatik dan ekonomi bagi negara-negara yang mengakui Palestina. Israel dan Amerika Serikat dapat mengambil tindakan balasan, seperti membatasi hubungan diplomatik atau mengurangi bantuan ekonomi.
Namun, pengakuan terhadap Palestina juga dapat meningkatkan hubungan dengan negara-negara lain yang mendukung Palestina. Negara-negara yang mengakui Palestina dapat memperoleh akses ke pasar baru dan investasi dari negara-negara tersebut.
Perkembangan Terbaru dan Sorotan Dunia
Perkembangan situasi di Gaza terus dipantau oleh dunia internasional. Laporan PBB yang menyebutkan indikasi genosida dalam perang Israel di Gaza menjadi perhatian serius. Data menunjukkan puluhan ribu orang meninggal dan ratusan ribu lainnya terluka sejak konflik dimulai pada Oktober 2023. Situasi ini semakin mendesak negara-negara di dunia untuk mengambil sikap tegas dan mendukung solusi damai yang adil bagi rakyat Palestina.
Langkah Portugal dan Harapan untuk Masa Depan
Portugal secara resmi mengakui negara Palestina mulai Minggu, 21 September 2025, bertepatan dengan sehari sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai kenegaraan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).
"Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa Portugal akan mengakui negara Palestina," tulis kementerian itu dalam pernyataan resmi di situs webnya.
Keputusan ini diambil setelah konsultasi antara Perdana Menteri Luis Montenegro dengan presiden dan parlemen, menandai akhir dari perdebatan panjang selama 15 tahun.
Beberapa hari sebelumnya, penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa Andorra, Australia, Belgia, Luksemburg, Malta, dan San Marino juga akan mengakui Palestina. Kanada dan Inggris juga telah menyatakan sikap serupa.
Langkah ini mendapat penolakan keras dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang menyebutnya sebagai keputusan sembrono.
Dukungan Portugal terhadap Palestina, bersama dengan dukungan dari negara-negara lain, menunjukkan tren peningkatan pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina. Perkembangan ini diharapkan dapat mendorong proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah. Namun, tantangan tetap ada, dan diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mencapai solusi yang langgeng.