TERBARU

Palestina Diakui, Kabar Baik dari Inggris, Kanada, dan Australia?

Palestina Diakui, Kabar Baik dari Inggris, Kanada, dan Australia?


Palestina kembali mendapatkan harapan baru dalam perjuangannya untuk diakui sebagai negara berdaulat. Kabar baik ini datang dari beberapa negara, termasuk Inggris, Australia, dan Kanada, yang baru-baru ini secara resmi menyatakan pengakuan mereka terhadap Palestina. Langkah ini dipandang sebagai momentum penting untuk mewujudkan solusi dua negara dan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah. Diharapkan, pengakuan ini membuka jalan bagi dialog yang lebih konstruktif dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama antara Palestina dan Israel.

Inggris Resmi Mengakui Palestina

Inggris menjadi salah satu negara yang secara tegas menyatakan pengakuan terhadap negara Palestina. Pengumuman penting ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, sebagai wujud komitmen untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian di wilayah tersebut. Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Inggris terkait isu Palestina-Israel.

Seorang diplomat senior Inggris yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, "Pengakuan ini adalah langkah penting untuk mendukung aspirasi rakyat Palestina dan mendorong terciptanya solusi dua negara. Kami percaya bahwa Palestina berhak memiliki negara sendiri yang berdaulat dan aman."

Pengakuan Inggris ini diharapkan dapat memberikan dorongan moral dan politik bagi Palestina di panggung internasional, serta memicu negara-negara lain untuk melakukan hal serupa dan meningkatkan tekanan terhadap Israel agar kembali ke meja perundingan. Starmer menyampaikan pengumuman tersebut melalui platform X pada Minggu (21/9/2025).

Australia Ikuti Jejak Inggris

Australia menyusul Inggris dengan mengumumkan pengakuan resminya terhadap negara Palestina. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, bersama Menteri Luar Negeri Penny Wong, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap aspirasi rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri yang merdeka dan berdaulat. Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang dan konsultasi dengan berbagai pihak.

"Australia selalu mendukung solusi dua negara sebagai cara terbaik untuk mencapai perdamaian abadi antara Palestina dan Israel," demikian pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Australia. "Pengakuan ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan visi tersebut."

Langkah Australia ini juga dilihat sebagai bagian dari upaya internasional terkoordinasi untuk membangun momentum baru bagi proses perdamaian, dengan harapan dapat mendorong gencatan senjata di Gaza dan pembebasan para sandera yang ditahan sejak peristiwa 7 Oktober 2023.

Kanada Bergabung dalam Pengakuan

Kanada turut bergabung dengan Inggris dan Australia dalam mengakui negara Palestina. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengumumkan pengakuan resmi tersebut, seraya menyatakan harapan bahwa langkah ini dapat berkontribusi pada solusi damai dan mengakhiri konflik yang berkepanjangan. Pemerintah Kanada juga menawarkan kemitraan dalam membangun masa depan yang damai bagi Palestina dan Israel.

"Kanada meyakini bahwa pengakuan ini adalah langkah penting untuk mendukung stabilitas dan perdamaian di kawasan," ujar seorang pejabat senior pemerintah Kanada. "Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan." Carney juga menyampaikan pengumuman tersebut melalui platform X.

Pengakuan Kanada ini mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan di Palestina, yang melihatnya sebagai bentuk dukungan moral yang kuat dan pengakuan atas hak-hak rakyat Palestina.

Reaksi dan Implikasi Pengakuan Palestina

Pengakuan dari Inggris, Australia, dan Kanada terhadap negara Palestina menuai beragam reaksi dari berbagai pihak. Otoritas Palestina menyambut gembira langkah ini dan menyatakan terima kasih kepada negara-negara yang telah mendukung perjuangan mereka. Seorang juru bicara Otoritas Palestina menyebutnya sebagai "hari bersejarah bagi rakyat Palestina" dan berharap langkah ini akan mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal serupa.

Sebaliknya, beberapa pihak di Israel mengecam pengakuan tersebut dan menyebutnya sebagai "hadiah untuk Hamas," berpendapat bahwa hal itu hanya akan memperkuat kelompok-kelompok radikal dan menghambat proses perdamaian.

Namun, banyak pengamat menilai bahwa pengakuan ini justru dapat memberdayakan pihak-pihak yang menginginkan koeksistensi damai dan meminggirkan kelompok-kelompok seperti Hamas. Seorang pejabat senior pemerintah Kanada menegaskan bahwa pengakuan ini bukan untuk mengkonfrontasi atau menghukum Israel, melainkan untuk mendukung solusi dua negara dan mendorong semua pihak untuk kembali ke meja perundingan.

Lebih lanjut, pengakuan ini diyakini dapat memberikan dampak positif bagi Palestina di berbagai bidang, termasuk meningkatkan legitimasi internasional dan membuka akses ke bantuan pembangunan dan investasi yang lebih besar.

Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi Palestina masih sangat besar, termasuk konflik yang terus berlanjut dengan Israel dan situasi kemanusiaan di Gaza yang masih memprihatinkan. Oleh karena itu, dukungan internasional yang berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk membantu Palestina membangun negara yang berdaulat dan sejahtera.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment