TERBARU

Ketika Visa Jadi Penghalang, Pidato Presiden Palestina di PBB dan Kekuatan Teknologi

Ketika Visa Jadi Penghalang, Pidato Presiden Palestina di PBB dan Kekuatan Teknologi


Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menghadapi kendala untuk hadir langsung di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB mendatang. Amerika Serikat menolak permohonan visanya, namun PBB berupaya mencari solusi agar suara Palestina tetap terdengar.

Penolakan Visa dan Solusi dari PBB

Penolakan visa oleh AS menuai sorotan. Muncul pertanyaan tentang komitmen negara tuan rumah dalam memfasilitasi partisipasi seluruh anggota PBB. Walau begitu, PBB bergerak cepat. Mereka mengumumkan bahwa Presiden Abbas akan menyampaikan pidatonya melalui rekaman video yang akan diputar di Ruang Sidang Umum. Langkah ini diambil agar pandangan Palestina tetap menjadi bagian penting dari diskusi global.

"Negara Palestina dapat mengirimkan pernyataan Presidennya yang telah direkam sebelumnya, yang akan diputar di Ruang Sidang Umum," demikian pernyataan resmi PBB.

Teknologi Jadi Jembatan: Pidato Direkam

Keputusan menggunakan rekaman video menunjukkan bagaimana inovasi teknologi berperan dalam diplomasi modern. Di era ketika perjalanan fisik terkadang sulit, kemampuan berkomunikasi melalui video dan platform digital menjadi semakin krusial. Solusi ini juga memberikan fleksibilitas dalam logistik dan keamanan. Tim Presiden Abbas dapat memastikan pesan disampaikan dengan jelas tanpa gangguan, sebelum akhirnya ditransmisikan ke PBB.

Momentum Solusi Dua Negara dan Sorotan Gaza

Sidang Majelis Umum PBB kali ini bertepatan dengan upaya menghidupkan kembali solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Pertemuan yang diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi bertujuan membangun konsensus global mengenai pentingnya solusi yang adil dan berkelanjutan. Pidato Presiden Abbas diharapkan memberikan dorongan baru bagi proses perdamaian.

Situasi di Gaza juga diperkirakan menjadi isu utama. Konflik yang berkepanjangan telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah dan mengancam stabilitas regional.

"Gaza adalah isu nomor satu di Majelis Umum PBB," ungkap Editor Diplomatik Al Jazeera, James Bays, dari New York.

Kecaman dari Duta Besar Palestina

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengecam keras penolakan visa tersebut. Ia menyebutnya sebagai penyalahgunaan wewenang dan hukuman yang tidak pantas. Mansour menegaskan bahwa Palestina tidak akan menyerah dalam upayanya untuk berpartisipasi penuh dalam kegiatan PBB.

"Penolakan visa ini adalah pelanggaran terhadap prinsip-prinsip PBB dan upaya untuk membungkam suara Palestina," tegas Duta Besar Mansour.

Jadwal dan Agenda Debat Umum Tingkat Tinggi PBB

Debat Umum Tingkat Tinggi PBB dijadwalkan mulai 23 September di New York. Rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-80 telah dibuka sejak 9 September lalu. Agenda debat akan mencakup berbagai isu global, termasuk perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, hak asasi manusia, dan perubahan iklim.

Bays menambahkan, "Semua pemimpin datang ke sini dan menyampaikan pidato mereka. Namun pada kesempatan ini... visa Mahmud Abbas ditolak... yang sangat tidak biasa." Ia juga menyoroti bahwa dukungan mayoritas agar Abbas dapat berpidato melalui video mencerminkan opini internasional terkait Palestina dan Gaza, menunjukkan bahwa hanya sedikit negara yang mendukung Israel dan AS.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment