Trump Terkesan, Prabowo dan Rencana Bantuan RI untuk Gaza

Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, menyampaikan apresiasinya terhadap rencana Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk turut serta dalam upaya perdamaian di Gaza. Ungkapan terima kasih ini muncul di tengah situasi yang kembali memanas antara Israel dan Palestina.
Apresiasi Trump untuk Peran Indonesia
Trump secara terbuka mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia atas inisiatif mengirimkan bantuan kemanusiaan dan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza. Melalui akun media sosialnya, Trump menyatakan bahwa dukungan Indonesia sangat berarti, terutama di tengah situasi yang sulit ini. "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada negara Indonesia yang besar dan kuat, serta pemimpinnya yang luar biasa, atas semua bantuan yang telah mereka tunjukkan dan berikan kepada Timur Tengah, dan kepada AS," tulis Trump.
Latar Belakang Pernyataan Trump
Pernyataan Trump ini dilontarkan setelah sebelumnya ia mengisyaratkan bahwa beberapa negara di Timur Tengah menawarkan pengiriman pasukan ke Gaza untuk menekan kelompok Hamas. Trump menuding Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober 2025. Meskipun tidak menyebutkan nama negara-negara tersebut, Trump secara khusus menyinggung Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto. "Banyak sekutu besar kita yang sekarang di Timur Tengah, dan wilayah di sekitar Timur Tengah, telah secara eksplisit dan tegas, dengan antusiasme yang besar, memberi tahu saya bahwa mereka akan menyambut baik kesempatan, atas permintaan saya, untuk memasuki Gaza dengan kekuatan besar dan 'meluruskan Hamas kita' jika Hamas terus bertindak buruk, yang melanggar perjanjian mereka dengan kita," ungkap Trump di Truth Social.
Rencana Indonesia Kirim Bantuan ke Gaza
Pemerintah Indonesia telah menyatakan kesiapannya mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza sebagai bagian dari kontribusi menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut. Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, telah menyampaikan komitmen ini di berbagai forum internasional. "Indonesia selalu siap untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian di manapun. Pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Gaza adalah salah satu bentuk komitmen kami," tegas Prabowo dalam sebuah konferensi pers. Saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk PBB dan negara-negara anggota lainnya.
Fokus Bantuan RI: Keamanan dan Kemanusiaan
Fokus utama kehadiran pasukan penjaga perdamaian Indonesia adalah membantu memulihkan keamanan dan stabilitas di Gaza, serta mendukung upaya-upaya kemanusiaan. Pasukan ini akan bertugas memantau pelaksanaan gencatan senjata, melindungi warga sipil, dan membantu penyaluran bantuan.
Respons Internasional dan Harapan Trump
Selain Indonesia, sejumlah negara lain juga menawarkan bantuan untuk Gaza, baik dalam bentuk kemanusiaan maupun dukungan politik.
Trump juga menyampaikan harapannya agar Hamas mematuhi kesepakatan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk kekerasan. Ia memperingatkan bahwa jika Hamas terus melanggar perjanjian, konsekuensi yang dihadapi akan sangat berat. "Jika mereka tidak melakukannya, akhir bagi Hamas akan cepat, gemilang, & brutal!" tegas Trump.
Situasi Terkini di Gaza
Walaupun gencatan senjata telah disepakati sejak 10 Oktober 2025, situasi di Gaza dilaporkan masih sangat rapuh. Aljazeera melaporkan adanya pelanggaran gencatan senjata oleh kedua belah pihak. Israel telah membunuh hampir 100 warga Palestina sejak gencatan senjata diberlakukan.