Top 5 Headline Dunia yang Bikin Kamu Nggak Ketinggalan Berita
Akhir pekan lalu, Brussels, Belgia, menjadi lautan manusia. Puluhan ribu orang tumpah ruah ke jalan-jalan, menyuarakan dukungan untuk perjuangan rakyat Palestina. Aksi yang menarik perhatian dunia ini terjadi beberapa hari setelah Menlu Belgia mengkritik pedas Uni Eropa, menyebut kredibilitasnya "runtuh" akibat respon yang dianggap lambat terhadap situasi di Timur Tengah. Simak rangkuman lima berita internasional terpopuler berikut ini:
Menhan Israel Beri Ultimatum: Hamas Harus Menyerah atau Musnah!
Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel, kembali mengeluarkan pernyataan keras. Ia memberi ultimatum kepada Hamas: menyerah sepenuhnya atau menghadapi kehancuran total di Jalur Gaza, termasuk seluruh anggotanya. Ultimatum ini muncul setelah Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan "peringatan terakhir" kepada Hamas untuk segera membebaskan sandera yang masih mereka tahan.
"Waktu untuk main-main sudah habis. Hamas harus memahami konsekuensi dari tindakan mereka," tegas Katz melalui akun X miliknya, Senin (8/9/2025). Pernyataan ini semakin meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah lama dilanda konflik. Katz juga memperingatkan kelompok-kelompok lain yang terlibat pertempuran melawan militer Israel di Jalur Gaza selama hampir dua tahun terakhir. Konflik yang berkepanjangan ini memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, berdampak pada ribuan warga sipil.
Trump Beri Peringatan Keras ke Perusahaan Asing Pasca Penggerebekan Pabrik Hyundai
Presiden AS, Donald Trump, mengirimkan pesan tegas kepada perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Amerika Serikat. Peringatan ini dilayangkan setelah otoritas imigrasi AS melakukan penggerebekan di sebuah pabrik baterai Hyundai-LG yang sedang dibangun di Georgia. Sekitar 475 orang ditahan dalam operasi tersebut, sebagian besar merupakan pekerja asal Korea Selatan (Korsel).
"Amerika Serikat adalah negara hukum. Semua perusahaan yang beroperasi di sini harus menghormati hukum imigrasi kami," ujar Trump melalui pernyataan yang dipublikasikan di media sosial. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mentolerir pelanggaran hukum imigrasi, dan perusahaan yang melanggar akan menghadapi konsekuensi serius. Penggerebekan ini menjadi operasi tunggal terbesar yang dilakukan di bawah kebijakan anti-imigran Trump. Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan komunitas bisnis internasional mengenai iklim investasi di AS.
Trump Geram Rusia Terus Gempur Ukraina, Ancam Sanksi Lebih Banyak
Donald Trump, Presiden AS, menunjukkan kekesalannya atas serangan udara yang terus menerus dilancarkan Rusia ke wilayah Ukraina. Sebagai respon, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Moskow. Serangan rudal dan drone Rusia menghantam berbagai wilayah Ukraina pada Minggu (7/9) dini hari, menewaskan setidaknya empat orang dan menyebabkan kebakaran di kantor-kantor pemerintahan di Kyiv.
"Saya sangat tidak senang dengan situasi ini. Serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima," kata Trump kepada wartawan, Senin (8/9/2025). Ia menegaskan bahwa AS akan terus mendukung Ukraina dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menekan Rusia agar menghentikan agresinya. Sanksi baru yang akan dijatuhkan diperkirakan akan menyasar sektor-sektor ekonomi utama Rusia, seperti energi dan keuangan. Ketegangan antara AS dan Rusia terus meningkat seiring berjalannya konflik di Ukraina.
Kesaksian Tahanan: Israel Gempur Penjara Iran yang Terkenal Kejam
Penjara Evin di Iran, yang dikenal sebagai salah satu penjara paling mengerikan di negara itu, menjadi target serangan militer Israel pada 23 Juni lalu. Motahareh Goonei, seorang aktivis politik yang pernah ditahan di sel isolasi di Penjara Evin, membagikan kesaksiannya tentang peristiwa tersebut. "Bagi saya, neraka bukanlah saat Israel menyerang; neraka adalah saat mereka tidak mau membuka pintu untuk kami," ungkap Goonei dalam wawancara eksklusif.
Goonei menceritakan bagaimana para tahanan hidup dalam ketakutan dan kepanikan saat serangan terjadi. Menurutnya, tindakan petugas penjara yang tidak membuka pintu sel semakin memperburuk situasi. Investigasi lebih lanjut oleh berbagai pihak, termasuk analisis foto satelit dan rekaman terverifikasi, mengungkap detail baru mengenai serangan tersebut, termasuk jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. Serangan ini memicu kecaman internasional dan menyoroti kembali kondisi hak asasi manusia di Iran.
Solidaritas untuk Palestina: Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan di Brussels
Pada hari Minggu (7/9), puluhan ribu orang berkumpul di Brussels, Belgia, untuk menunjukkan dukungan mereka bagi perjuangan Palestina. Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas global terhadap rakyat Palestina dan menyerukan diakhirinya kekerasan dan pendudukan. Pihak kepolisian memperkirakan jumlah peserta mencapai 70.000 orang, sementara penyelenggara mengklaim bahwa lebih dari 120.000 orang turun ke jalan.
Para demonstran membawa bendera Palestina, spanduk dengan pesan-pesan dukungan, dan kartu merah sebagai simbol seruan untuk tindakan yang lebih tegas terhadap Israel. Aksi ini mencerminkan kekecewaan terhadap respon Uni Eropa terhadap konflik Israel-Palestina. Gelombang dukungan internasional untuk Palestina terus meningkat, dengan aksi demonstrasi serupa diadakan di berbagai kota di seluruh dunia. Tekanan terhadap komunitas internasional untuk mencari solusi damai bagi konflik yang berkepanjangan ini semakin besar.