Kata Putra Mahkota Saudi, Gaza Itu...

Sorotan tajam tertuju pada Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, yang baru-baru ini angkat bicara mengenai situasi terkini di Gaza. Penegasan sikap ini muncul di tengah konflik yang belum mereda, menarik perhatian dunia dan mempertegas posisi Arab Saudi dalam isu krusial ini.
Gaza adalah Palestina: Penegasan Pangeran Mohammed bin Salman
Dengan nada tegas, Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan bahwa Gaza adalah tanah Palestina, dan hak-hak rakyatnya tidak dapat dirampas oleh agresi apapun. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada Rabu (10/9), bertepatan dengan pembukaan tahun kedua sidang kesembilan Dewan Syura. "Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari Palestina," ujarnya, "dan kami tidak akan mentolerir upaya apapun untuk mengubah status atau demografinya."
Kecaman Keras Arab Saudi Terhadap Aksi Israel
Kerajaan Arab Saudi secara terbuka mengecam "serangan-serangan" yang dilakukan Israel di wilayah tersebut. Kecaman ini bukan hal baru, mengingat Arab Saudi secara konsisten membela hak-hak rakyat Palestina dan menentang segala bentuk agresi. "Kami mengecam keras tindakan militer yang tidak proporsional, yang menyebabkan penderitaan yang tak terhitung bagi warga sipil," tegas Pangeran Mohammed dalam pidatonya.
Kabinet Saudi Tuding Israel Lakukan "Pembersihan Etnis"
Bahkan, Kabinet Arab Saudi melontarkan tudingan serius terhadap Tel Aviv, menyebut tindakan mereka sebagai "pembersihan etnis" terhadap warga Palestina. Pernyataan keras ini muncul dalam rapat kabinet yang dipimpin langsung oleh Pangeran Mohammed bin Salman, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri. Rapat tersebut digelar di NEOM. "Tindakan Israel merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan," demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh Saudi Press Agency (SPA) pada Selasa (12/8) lalu. Kabinet juga menyoroti bahwa kegagalan komunitas internasional menghentikan agresi ini telah merusak kredibilitas sistem internasional.
Menurut analis politik Timur Tengah, Dr. Faisal Al-Mutairi, pernyataan keras dari Kabinet Saudi mencerminkan kekhawatiran mendalam atas eskalasi konflik dan dampaknya terhadap stabilitas regional. "Ini adalah sinyal yang jelas bahwa Arab Saudi tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Palestina dan pelanggaran hukum internasional," jelasnya.
Solidaritas Arab Saudi untuk Qatar
Tak hanya menyoroti situasi di Gaza, Pangeran Mohammed bin Salman juga mengecam serangan Israel terhadap Qatar. Dukungan penuh Kerajaan Saudi pun dinyatakan untuk negara tersebut. "Agresi brutal terhadap negara saudara kita, Qatar, membutuhkan tindakan Arab, Islam, dan internasional," tegas Pangeran Mohammed.
Dukungan ini kembali ditegaskan melalui percakapan telepon antara Pangeran Mohammed dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pada Selasa (9/9). Dalam percakapan tersebut, Pangeran Mohammed menegaskan solidaritas penuh Kerajaan Saudi dengan Qatar dan mengutuk keras serangan Israel. "Kerajaan (Saudi) mengerahkan seluruh kemampuannya" untuk mendukung Qatar dalam menjaga keamanan dan kedaulatannya, demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis SPA.
Para pengamat menilai dukungan Saudi terhadap Qatar sebagai langkah strategis untuk memperkuat aliansi regional dan menghadapi tantangan keamanan bersama. "Ini adalah pesan yang jelas kepada dunia bahwa negara-negara Arab bersatu dalam membela kepentingan mereka dan menentang agresi," kata Dr. Layla Hassan, seorang pakar hubungan internasional.