Javier Bardem Lantang Bela Palestina di Emmy Awards, Aksinya Tuai Sorotan

Javier Bardem, aktor peraih Oscar, membuat pernyataan yang kuat di Emmy Awards dengan mengenakan syal bermotif bendera Palestina. Aksesori ini bukan sekadar fashion, melainkan simbol dukungan Bardem terhadap Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza. Aksi ini tentu saja memicu berbagai reaksi dari publik, mulai dari dukungan luas hingga kritik tajam.
Aksi Javier Bardem di Emmy Awards: Lebih dari Sekadar Simbol
Menyatakan Sikap: Kecaman terhadap "Genosida di Gaza"
Usai acara penghargaan, Bardem tidak hanya menyampaikan dukungannya melalui syal. Ia juga secara terbuka mengecam apa yang disebutnya sebagai "genosida di Gaza". Bahkan, ia menyatakan penolakannya untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Israel yang berkecimpung di industri film Hollywood.
"Hari ini saya di sini untuk mengecam genosida di Gaza. Saya berbicara tentang IAGS, Asosiasi Internasional Cendekiawan Genosida, yang telah mempelajari genosida secara mendalam dan menyatakannya sebagai genosida," tegas Bardem usai acara, seperti dikutip dari Variety pada Senin (15/9/2025). "Itulah sebabnya kami menuntut blokade komersial dan diplomatik, serta sanksi terhadap Israel, untuk menghentikan genosida. Palestina Merdeka!" serunya.
Pernyataan Bardem ini mencerminkan keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza. Kecaman serupa memang bukan hal baru dari figur publik, namun pengaruh dan popularitas Bardem di industri hiburan membuat suaranya terdengar lebih lantang.
Solidaritas Hollywood: Dukungan untuk Deklarasi
Aksi Bardem sejalan dengan gerakan yang lebih luas di Hollywood. Ribuan bintang film telah menandatangani deklarasi yang menolak bekerja sama dengan lembaga dan perusahaan Israel yang dianggap terlibat dalam tindakan genosida. Deklarasi ini diinisiasi oleh kelompok bernama Film Workers for Palestine, yang berhasil mengumpulkan lebih dari empat ribu tanda tangan dari berbagai kalangan, mulai dari aktor dan sutradara hingga kru teknis.
"Di masa krisis yang mendesak ini, di mana banyak pemerintah kita memfasilitasi pembantaian di Gaza, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mengatasi keterlibatan dalam kengerian yang tak henti-hentinya itu," bunyi pernyataan bersama dari Film Workers for Palestine.
Nama-nama besar seperti Emma Stone, Olivia Colman, Mark Ruffalo, Cynthia Nixon, Tilda Swinton, Joe Alwyn, Josh O'Connor, Ayo Edebiri, Lily Gladstone, Hannah Einbinder, Peter Sarsgaard, Aimee Lou Wood, Paapa Essiedu, Gael Garcia Bernal, dan Riz Ahmed juga turut serta. Dukungan dari kalangan selebritas ini menunjukkan meningkatnya kesadaran dan kepedulian terhadap isu Palestina di Hollywood.
Reaksi terhadap Aksi Bardem: Terbelah Dua
Dukungan dari Ribuan Bintang Hollywood: Kekuatan Bersatu
Deklarasi Film Workers for Palestine, yang didukung oleh Bardem, menjadi bukti nyata solidaritas di kalangan pekerja film terhadap Palestina. Gerakan ini terus menguat sejak pertama kali diumumkan pada 8 September. Pada 12 September, menjelang Emmy Awards, daftar tanda tangan telah mencapai ribuan nama, termasuk para peraih penghargaan Oscar, BAFTA, dan Emmy.
Dukungan ini bukan hanya sekadar simbol, melainkan menunjukkan kesediaan para pelaku industri film untuk mengambil sikap tegas terhadap isu yang mereka yakini. Mereka berharap, dengan menyuarakan pendapat, dapat meningkatkan kesadaran publik dan mendorong pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk mencari solusi damai.
Kecaman dari Paramount: Suara yang Berbeda
Namun, tidak semua pihak setuju dengan aksi Bardem dan deklarasi Film Workers for Palestine. Paramount, salah satu studio film besar di Hollywood, justru mengecam aksi boikot tersebut. Mereka berpendapat bahwa tindakan tersebut membungkam seniman hanya karena identitas mereka sebagai orang Israel. Kecaman ini mencerminkan adanya perbedaan pendapat yang signifikan di industri hiburan terkait isu Palestina.
Perdebatan ini menyoroti kompleksitas isu Israel-Palestina dan dampaknya pada berbagai sektor, termasuk industri film. Kebebasan berekspresi dan hak untuk mengkritik kebijakan pemerintah menjadi pusat perdebatan.
Klarifikasi dari Javier Bardem: Meluruskan Kesalahpahaman
Fokus pada Perusahaan, Bukan Individu
Menanggapi berbagai reaksi yang muncul, Javier Bardem memberikan klarifikasi terkait target dari deklarasi Film Workers for Palestine. Ia menegaskan bahwa gerakan ini tidak bertujuan untuk memboikot individu berdasarkan identitas mereka. Fokusnya adalah pada perusahaan dan institusi film yang dianggap melakukan whitewashing atau membenarkan tindakan yang dianggap sebagai genosida oleh Israel.
"Film Workers for Palestine tidak menargetkan individu manapun berdasarkan identitas," tegas Bardem. "Targetnya adalah perusahaan dan institusi film yang terlibat melakukan whitewashing atau membenarkan genosida Israel, dan itu adalah rezim kami," tambahnya.
Klarifikasi ini penting untuk mencegah kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat pernyataan Bardem sebelumnya. Ia ingin memastikan bahwa aksi yang dilakukan adalah untuk menekan perusahaan dan institusi yang terlibat dalam konflik, bukan untuk mendiskriminasi individu berdasarkan kewarganegaraan atau identitas.