TERBARU

Duka di Jenin, Dua Remaja Palestina Kehilangan Nyawa

Duka di Jenin, Dua Remaja Palestina Kehilangan Nyawa


Jenin, Tepi Barat, kembali berduka. Dua remaja Palestina dilaporkan kehilangan nyawa akibat serangan pasukan Israel di kamp pengungsi, Senin (8/9/2025). Insiden tragis ini menambah panjang daftar korban jiwa konflik yang tak kunjung usai, menuai kecaman internasional, dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Serangan di Kamp Pengungsi Jenin

Serangan yang merenggut nyawa dua remaja ini terjadi saat pasukan Israel menggelar operasi di kamp pengungsi Jenin. Saksi mata menuturkan, operasi berlangsung intens dengan suara tembakan dan ledakan yang memekakkan telinga. Meski tujuan operasi belum dikonfirmasi secara resmi oleh militer Israel, diduga kuat terkait upaya penangkapan atau pengamanan wilayah.

Sayangnya, operasi ini berdampak fatal bagi warga sipil, termasuk anak-anak. Dampak serangan sangat terasa di kamp pengungsi yang padat penduduk, di mana infrastruktur terbatas dan kondisi kehidupan yang serba sulit semakin memperparah situasi.

Identitas Korban

Dua remaja yang menjadi korban tewas adalah Islam Abdel Aziz Nouh Majarmeh dan Muhammad Sari Omas Masqala, keduanya masih berusia 14 tahun. Kepergian mereka meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan seluruh masyarakat Jenin. Tragedi ini kembali menyoroti dampak kemanusiaan dari kekerasan yang berkelanjutan, terutama bagi anak-anak yang hidup di zona konflik.

Selain dua korban jiwa, seorang remaja berusia 17 tahun dilaporkan mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kondisinya dilaporkan stabil, namun tetap membutuhkan pemantauan medis lebih lanjut.

Keterangan Pihak Terkait

Kementerian Kesehatan Palestina

Kementerian Kesehatan Palestina telah mengonfirmasi kematian kedua remaja tersebut dan mengecam keras tindakan pasukan Israel. Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia. "Kami mengutuk keras agresi Israel terhadap warga sipil tak berdosa, khususnya anak-anak. Tindakan brutal ini tidak dapat dibenarkan," tegas pernyataan tersebut.

Kementerian juga mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan kekerasan dan memberikan perlindungan bagi warga sipil Palestina, serta berjanji akan terus memberikan bantuan medis dan dukungan psikologis kepada para korban dan keluarga mereka.

Militer Israel

Menanggapi laporan tersebut, militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka melepaskan tembakan setelah sekelompok "tersangka" mendekati mereka di area yang tengah dalam "perintah penutupan". Menurut militer, kelompok tersebut tidak mengindahkan seruan untuk menjauhkan diri dan dianggap "menimbulkan ancaman" bagi pasukan.

Kendati demikian, militer Israel belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut atau penyelidikan yang akan dilakukan. Pihak militer menegaskan komitmen mereka untuk meminimalkan dampak terhadap warga sipil selama operasi berlangsung, namun juga menekankan hak mereka untuk membela diri dari ancaman. Pernyataan ini memicu kontroversi dan menimbulkan pertanyaan mengenai proporsionalitas penggunaan kekuatan dalam situasi tersebut.

Kantor Berita Wafa

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, memberikan laporan berbeda, menyebutkan bahwa kedua remaja tersebut tewas setelah tentara Israel "menembakkan tembakan ke arah sekelompok warga sipil yang berusaha memeriksa rumah mereka di kamp dan mengambil beberapa barang milik mereka". Laporan ini memicu kemarahan di kalangan masyarakat Palestina dan meningkatkan ketegangan dengan pihak Israel.

Wafa juga melaporkan bahwa seorang remaja berusia 17 tahun terluka dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat insiden tersebut. Informasi yang diberikan oleh Wafa seringkali menjadi sumber utama berita bagi media lokal dan internasional mengenai peristiwa yang terjadi di wilayah Palestina.

Situasi Terkini di Tepi Barat

Penutupan dan Penggerebekan di Kota-Kota Lain

Pasca-insiden di Jenin, militer Israel dilaporkan mendirikan pos-pos pemeriksaan di Tepi Barat, memperketat akses keluar masuk ke sejumlah kota. Selain itu, penggerebekan juga terjadi di beberapa kota lain, termasuk Biddu dan Abu Dis.

Di Biddu, pasukan Israel menembakkan peluru tajam dan granat kejut, namun tidak ada laporan mengenai korban luka. Sementara itu, di Abu Dis, video yang beredar di media sosial menunjukkan petugas militer memukuli seorang pemuda dengan keras, memicu kecaman dari berbagai pihak. Penangkapan juga dilaporkan terjadi di kota Qatanna, di mana gas air mata menghalangi ambulans mencapai lokasi penggerebekan. Tindakan ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan dan meningkatkan ketegangan di seluruh Tepi Barat.

Situasi di Tepi Barat saat ini sangat tegang, dan dikhawatirkan akan terjadi eskalasi lebih lanjut. Insiden di Jenin dan tindakan militer di kota-kota lain meningkatkan risiko bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina. Komunitas internasional terus menyerukan de-eskalasi dan solusi politik yang adil untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini. Masa depan Tepi Barat masih suram, dan harapan akan perdamaian yang berkelanjutan tampaknya semakin menjauh. Para analis politik memperingatkan bahwa tanpa upaya serius untuk mengatasi akar penyebab konflik, kekerasan akan terus berlanjut dan siklus penderitaan akan terus berulang.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment