Apakah disyariatkan bertakbir ketika turun sujud tilawah & bangkit dari sujud tilawah yang dilakukan dalam shalat?

Apakah disyariatkan bertakbir ketika turun sujud tilawah & bangkit dari sujud tilawah yang dilakukan dalam shalat

Qumedia - Tentang kaifiat turun sujud tilawah ada syariat membaca takbir, şeperti disebutkan dalam hadis shahih:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَال: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ عَلَيْنَا الْقُرْآنَ، فَإِذَا مَرَّ بِالسَجْدَةِ، كَبَّرَ وَسَجَدَ وسَجَدْنَا

Dari Ibnu Umar berkata: Nabi SAW pernah membacakan Al Quran kepada kami. Lalu, Apabila sampai ayat sajdah beliau takbir dan sujud. Maka kami juga ikut sujud. (Hr. Abu Dawud, Al Baihaqi dan Al Hakim, Nailul-Author : II/148)

Dalam hadis tersebut tidak disebutkan dalam shalat atau bukan, artinya hal ini berlaku secara umum di dalam & di luar shalat.

Adapun bangkit dari sujud tilawah dalam shalat kaifiatnya mengikuti kepada dalil umum tentang cara Rasulullah bangkit dari sujud dalam Ishalat, sebab ia dilakukan dalam rangkaian shalat:

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، » كَانَ يُكَبِّرُ فَقُلْنَا يَا أَبَا الصَّلَاةِ كُلَّمَا رَفَعَ وَوَضَعَ«، هُرَيْرَةَ مَا هَذَا التَّكْبِيرُ؟ قَالَ: «إِنَّهَا لَصَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم

Dari Abu Salamah, sesungguhnya Abu Hurairah suka bertakbir dalam shalat ketika bangkit dan ketika turun, kemudian kami bertanya: "wahai Abu Hurairah, takbir apa ini?" ia menjawab : "sesungguhnya ini adalah shalatnya Rasulullah (shahih Muslim bisyarh Nawawi IV/91 no. 392)

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، "كَانَ يُكَبِّرُ فِي كُلِّ صَلَاةٍ مِنَ المكْتُوبَةِ، وَغَيْرِهَا فِي رَمَضَانَ وَغَيْرِهِ، فَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُولُ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، ثُمَّ يَقُولُ: رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ قَبْلَ أَنْ يَسْجُدَ، ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُ أَكْبَرُ چينَ يَهْوِي سَاجِدًا، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودٍ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ.

Sesungguhnya Abu Hurairah suka bertakbir dalam setiap shalat baik wajib atau sunat, di bulan Ramadhan atau di luar ramadhan. Ia bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika ruku', lalu men- gucap samiallahu liman hamidah, lalu berkata rabbana walakal hamdu sebelum sujud, lalu mengatakan Allahu akbar ketika turun sujud, lalu bertakbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud, kemudian bertakbir ketika (turun) sujud, lalu bertakbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud. (Hr. al Bukhari, Fathul-Baari II/403 no. 803)

Demikianlah penjelasan mengenai kaifiat turun sujud tilawah dan bangkit dari sujudnya, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Dari pembahasan ini dapat dipahami bahwa syariat Islam sangat rinci dalam mengatur setiap gerakan ibadah agar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. 

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita mempelajari dan mengamalkan tuntunan tersebut dengan sebaik-baiknya. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hukum-hukum seputar sujud tilawah dan menjadi pengingat untuk senantiasa beribadah sesuai sunnah. Wallahu A'lam. Qumedia

Daftar Pustaka