TERBARU

Gaza di Ambang Kelaparan, Dunia Bereaksi Keras!

Gaza di Ambang Kelaparan, Dunia Bereaksi Keras!


Gaza kini menghadapi ancaman kelaparan yang sangat nyata, dan dunia internasional pun bereaksi. Situasi kemanusiaan yang memilukan ini menjadi perhatian utama, terutama setelah PBB secara resmi menyatakan bencana kelaparan di wilayah tersebut. Akses bantuan yang sangat terbatas dan konflik yang tak kunjung usai, membuat ratusan ribu warga sipil terancam nyawanya.

Reaksi Internasional: Arab Saudi Mengecam Keras

Arab Saudi termasuk negara yang paling lantang menyuarakan keprihatinannya. Melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri pada Sabtu, 23 Agustus 2025, Riyadh mengecam sekeras-kerasnya tindakan yang menyebabkan bencana kelaparan di Gaza. Kerajaan Arab Saudi memandang situasi ini sebagai pelanggaran kemanusiaan yang berat.

"Kejahatan genosida yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil yang tak berdaya di Gaza tidak bisa dibenarkan," tegas pernyataan tersebut. Arab Saudi menyerukan tindakan segera dari komunitas internasional untuk menghentikan penderitaan warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza tanpa hambatan. Mereka juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban atas kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Pernyataan PBB: Skala Kelaparan Sangat Mengkhawatirkan

Para pakar PBB memperkirakan bahwa ratusan ribu warga Gaza kini berada di ambang kelaparan. Laporan dari badan-badan PBB menggambarkan situasi kemanusiaan yang terus memburuk. Tom Fletcher, Kepala Bantuan PBB, mengatakan bahwa bencana ini sebenarnya bisa dicegah. "Makanan tidak dapat sampai ke wilayah Palestina tersebut karena hambatan sistematis," ujarnya, menyoroti kendala besar dalam pendistribusian bantuan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melaporkan lonjakan kasus malnutrisi akut, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil. Data menunjukkan bahwa lebih dari separuh fasilitas kesehatan di Gaza tidak berfungsi karena kerusakan atau kekurangan pasokan medis. Kondisi ini menciptakan lingkaran setan, di mana kekurangan pangan melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat penduduk rentan terhadap penyakit, dan memperparah krisis kemanusiaan secara keseluruhan. PBB telah meningkatkan seruan untuk gencatan senjata segera dan akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan untuk mencegah bencana yang lebih besar.

Respons Israel: Bantahan Adanya Kelaparan

Pemerintah Israel membantah adanya bencana kelaparan di Gaza. Mereka mengecam laporan PBB dan menuduhnya didasarkan pada informasi yang tidak akurat. Kementerian Luar Negeri Israel merilis pernyataan yang menyebut laporan tersebut "didasarkan pada kebohongan Hamas yang 'dicuci' melalui organisasi-organisasi yang memiliki kepentingan pribadi."

Israel mengklaim telah melakukan upaya signifikan untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, tetapi menuduh Hamas menghalangi distribusi bantuan tersebut kepada warga sipil yang membutuhkan. Mereka menuduh Hamas mencuri bantuan dan menggunakannya untuk kepentingan sendiri, bukan untuk membantu penduduk Gaza. Pernyataan tersebut juga menyoroti bahwa laporan PBB mengabaikan upaya Israel untuk memastikan pasokan makanan dan air yang cukup bagi warga sipil di Gaza. Meski begitu, bantahan Israel ini mendapat kecaman dari berbagai organisasi kemanusiaan dan pemerintah asing, yang tetap menekankan perlunya tindakan segera untuk mengatasi krisis kelaparan yang semakin parah.

Laporan IPC: Bencana Kelaparan Terkonfirmasi

Panel Integrated Food Security Phase Classification (IPC) secara resmi menyatakan bencana kelaparan telah terjadi di sebagian wilayah Gaza. Laporan ini memperkuat kekhawatiran tentang krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. IPC, sebuah konsorsium internasional yang melibatkan PBB dan organisasi non-pemerintah, menyatakan bahwa "per 15 Agustus 2025, bencana kelaparan (IPC Fase 5) -- dengan bukti yang memadai -- telah terkonfirmasi di wilayah administrasi Gaza", khususnya Kota Gaza yang mencakup sekitar 20 persen wilayah Jalur Gaza.

Fase 5 IPC adalah tingkat tertinggi dalam klasifikasi kelaparan, yang menunjukkan situasi di mana kematian, malnutrisi akut, dan kekurangan pangan sangat parah dan meluas. Laporan IPC menyoroti bahwa akses terbatas ke makanan, air bersih, dan layanan kesehatan, ditambah dengan konflik yang terus berlanjut, telah mendorong wilayah tersebut ke ambang kehancuran. Data yang dikumpulkan oleh IPC menunjukkan bahwa puluhan ribu orang menghadapi kematian setiap hari akibat kelaparan dan penyakit terkait kekurangan gizi. Laporan ini menyerukan tindakan segera untuk menghentikan konflik, memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan secara besar-besaran, dan menyediakan perawatan medis bagi mereka yang membutuhkan. Tanpa intervensi segera, IPC memperingatkan bahwa bencana kelaparan dapat menyebar ke seluruh wilayah Gaza dan menyebabkan kematian massal.

Organisasi kemanusiaan terus berupaya memberikan bantuan kepada warga Gaza, namun menghadapi tantangan besar, termasuk akses terbatas, pembatasan oleh pihak berwenang, dan kurangnya dana. Palang Merah Internasional (ICRC) telah meningkatkan operasinya di Gaza, memberikan bantuan medis dan makanan kepada ribuan keluarga. "Situasinya sangat mengerikan," kata juru bicara ICRC. "Kami berupaya sekuat tenaga untuk membantu, tetapi kami membutuhkan akses yang lebih baik dan dukungan yang lebih besar dari komunitas internasional." ICRC menyatakan bahwa bantuan yang diberikan masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

Beberapa negara telah mengumumkan bantuan keuangan tambahan untuk Gaza. Uni Eropa telah menjanjikan bantuan senilai jutaan Euro, sementara Amerika Serikat juga mengumumkan paket bantuan kemanusiaan. Namun, efektivitas bantuan ini bergantung pada kemampuan untuk mengirimkan bantuan tersebut ke Gaza dan mendistribusikannya kepada mereka yang membutuhkan.

Berdasarkan data terbaru, lebih dari 80% penduduk Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Konflik yang terus berlanjut telah menghancurkan infrastruktur vital, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air bersih. Akibatnya, jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan terpaksa tinggal di tempat penampungan sementara yang penuh sesak dan tidak layak.

Prospek jangka panjang untuk Gaza tetap suram. Tanpa solusi politik yang komprehensif dan upaya rekonsiliasi, wilayah tersebut akan terus menghadapi konflik, kemiskinan, dan kekurangan pangan. Komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama mengakhiri konflik, memberikan bantuan kemanusiaan, dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Gaza. Hanya dengan begitu, harapan dapat diberikan kepada rakyat Gaza dan dapat mencegah bencana kelaparan di masa depan. Kondisi saat ini memerlukan perhatian segera dan tindakan nyata untuk mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment