Perdana Menteri Palestina Desak Tekanan Global untuk Hentikan Agresi Israel
![]() |
Perdana Menteri Palestina Desak Tekanan Global untuk Hentikan Agresi Israel |
Qumedia - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, menyerukan peningkatan tekanan internasional terhadap Israel guna menghentikan serangan yang terus berlangsung terhadap warga Palestina serta membuka kembali seluruh perlintasan di Gaza.
Seruan ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Luksemburg, Xavier Bettel, pada Senin (10/3/2025) di Ramallah, wilayah pendudukan Tepi Barat.
Dalam pertemuan tersebut, Mustafa menegaskan bahwa negara-negara Uni Eropa harus lebih aktif dalam menekan Israel untuk menghentikan serangan militer, mengizinkan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta mempercepat masuknya pasokan penting seperti tempat tinggal sementara dan material rekonstruksi.
Situasi Gaza Pasca Gencatan Senjata
Seruan Mustafa datang setelah berakhirnya fase pertama gencatan senjata serta kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dengan dukungan Amerika Serikat.
Kesepakatan tersebut berakhir pada 1 Maret 2025, dan sejak saat itu Israel kembali menutup semua perlintasan Gaza, memperketat blokade serta menghambat masuknya bantuan kemanusiaan dalam upaya menekan Hamas.
Menurut pernyataan dari kantor Mustafa, serangan militer Israel di Tepi Barat bagian utara telah menyebabkan kehancuran besar terhadap infrastruktur, rumah warga, serta fasilitas publik, memaksa ribuan orang mengungsi. Sejak 21 Januari 2025, serangan tersebut telah merenggut nyawa sedikitnya 65 warga Palestina.
Uni Eropa dan Rencana Rekonstruksi Gaza
Perdana Menteri Palestina juga mengapresiasi dukungan Uni Eropa terhadap rencana rekonstruksi Gaza yang telah disepakati dalam pertemuan puncak darurat Liga Arab di Kairo pada 4 Maret 2025 serta pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Rencana ini memperkirakan biaya rekonstruksi sebesar 53 miliar dolar AS (sekitar Rp870,5 triliun) dalam lima tahun, dengan jaminan bahwa warga Palestina tidak akan diusir dari tanah mereka.
Namun, Israel serta Amerika Serikat menolak rencana ini dan tetap berpegang pada proposal yang diajukan Presiden AS Donald Trump sejak 25 Januari 2025, yang bertujuan untuk memindahkan warga Palestina di Gaza ke Mesir dan Yordania.
Proposal tersebut mendapat penolakan keras dari kedua negara tersebut serta negara-negara Arab dan berbagai lembaga internasional.
Dukungan Internasional terhadap Palestina
Xavier Bettel, dalam pernyataannya setelah pertemuan dengan Mustafa, menegaskan pentingnya segera mengakhiri penderitaan warga Palestina, terutama di Gaza.
Luksemburg mendukung upaya gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, serta reformasi pemerintahan Palestina guna memastikan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.
Sementara itu, Israel, di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, masih enggan melanjutkan fase kedua kesepakatan gencatan senjata. Pemerintah Israel menuntut lebih banyak pembebasan sandera tanpa memberikan komitmen terhadap penghentian perang atau penarikan penuh pasukan dari Gaza.
Di sisi lain, Hamas menyatakan bahwa mereka tetap berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dan siap untuk memulai negosiasi tahap kedua.
Ketegangan di Palestina terus berlanjut dengan meningkatnya serangan Israel serta tertutupnya akses bantuan kemanusiaan di Gaza.
Seruan Mohammad Mustafa kepada komunitas internasional menyoroti perlunya tekanan global yang lebih kuat untuk menghentikan agresi Israel, membuka perlintasan Gaza, serta mempercepat proses rekonstruksi.
Dukungan Uni Eropa dan negara-negara lainnya menjadi faktor krusial dalam menentukan masa depan Gaza dan Palestina secara keseluruhan. Qumedia
Referensi
Antara. (2025, 11 Maret). Perdana Menteri Palestina Serukan Tekanan Global untuk Menghentikan Agresi Israel. Suara Surabaya. Diakses dari https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2025/perdana-menteri-palestina-serukan-tekanan-global-untuk-menghentikan-agresi-israel/
Liga Arab. (2025). Deklarasi Kairo: Rencana Rekonstruksi Gaza dan Komitmen Internasional. Kairo: Sekretariat Jenderal Liga Arab.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). (2025). Resolusi tentang Bantuan Kemanusiaan dan Rekonstruksi Gaza. Jeddah: OKI.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (2025). Laporan tentang Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat. New York: PBB.
Uni Eropa. (2025). Kebijakan Uni Eropa terhadap Konflik Palestina-Israel dan Upaya Gencatan Senjata. Brussels: Dewan Uni Eropa.
Pemerintah Palestina. (2025). Pernyataan Resmi Perdana Menteri Mohammad Mustafa tentang Situasi di Gaza dan Tepi Barat. Ramallah: Kantor Perdana Menteri Palestina.
Amnesty International. (2025). Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan Palestina. London: Amnesty International.
Human Rights Watch. (2025). Blokade Gaza dan Dampaknya terhadap Hak Asasi Manusia. New York: Human Rights Watch.
Al Jazeera. (2025). Palestinian PM Calls for Global Pressure to Stop Israeli Attacks. Diakses dari https://www.aljazeera.com
Middle East Monitor. (2025). Palestinian Leaders Demand Action Against Israeli Aggression. Diakses dari https://www.middleeastmonitor.com