TERBARU

Saatnya Bicara, Airbnb dan Booking.com Diduga Bikin Pariwisata Palestina Makin Runyam?

Saatnya Bicara, Airbnb dan Booking.com Diduga Bikin Pariwisata Palestina Makin Runyam?

Saatnya Bicara, Airbnb dan Booking.com Diduga Bikin Pariwisata Palestina Makin Runyam?

Pernah nggak sih kamu kepikiran, liburan impian yang kamu rencanain dengan susah payah, eh, ternyata malah berkontribusi pada masalah yang lebih besar? Jujur aja, aku juga sempat mikir gitu pas denger kabar ini. Jadi gini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini tuh kayak nyindir halus Airbnb dan Booking.com. Katanya, mereka ini masuk daftar perusahaan yang "untung" dari situasi yang nggak enak di Gaza. Intinya sih, dua platform raksasa ini dituding ikut-ikutan nawarin "wisata idaman" di tanah yang, ya, kamu tau lah, sebenarnya lagi dirampas dari warga Palestina. Seriusan?

Airbnb dan Booking.com Dituding Mendukung Pendudukan Ilegal

Jadi gini ceritanya, bayangin deh, kamu buka Airbnb atau Booking.com, terus nemu vila kece dengan kolam renang pribadi, teras super nyaman, bahkan ada pianonya segala! Promosinya pun bikin ngiler, "Saksikan matahari terbit dari kamar utama dengan pemandangan pegunungan Yudea yang memukau!" Wah, langsung pengen booking kan? Tapi, tunggu dulu…

Di balik semua kemewahan itu, ada fakta yang disembunyiin. Vila-vila itu, jeng jeng jeng, ternyata berdiri di permukiman ilegal! Permukiman yang, secara hukum internasional, ya nggak bener lah. Ibaratnya kayak kamu lagi numpang di rumah orang tanpa izin, terus malah bikin pesta. Nggak enak kan? Ironisnya, warga Palestina sendiri malah susah banget buat masuk ke kawasan itu. Mereka cuma bisa jadi buruh dengan izin khusus. Kan nggak adil!

Praktik Promosi yang Menyesatkan

Nah, yang bikin miris lagi, promosi-promosi di Airbnb dan Booking.com ini kayak nutupin fakta sebenernya. Mereka nggak pernah tuh nyebutin kalo properti yang mereka tawarin itu dibangun di atas tanah yang diambil paksa, bahkan dengan kekerasan dan pengusiran. Jadi, wisatawan tuh kayak nggak sadar gitu lho, kalo mereka sebenernya lagi liburan di atas penderitaan orang lain. Pernah ngerasa ketipu pas beli barang online yang ternyata nggak sesuai ekspektasi? Nah, ini lebih parah!

Laporan The Guardian Mengungkap Fakta Tersembunyi

The Guardian, salah satu media ternama, pernah bikin laporan yang ngebongkar semua ini. Judulnya aja udah nampol, "Dirampas, Diduduki, Disewakan: Bagaimana Airbnb dan Booking.com Menghasilkan Uang dari Tanah Palestina yang Dicuri". Gila nggak tuh? Mereka nemuin ratusan kamar hotel, apartemen, dan properti sewa liburan lainnya di permukiman ilegal. Bahkan, di kawasan Tekoa, yang listingnya paling banyak, kekerasan tuh makin parah sejak perang di Gaza pecah. Lebih dari seratus warga Palestina udah diusir sejak 2023! Kayak lagi nonton sinetron, tapi ini kenyataan.

Dampak Terhadap Pariwisata Palestina

Udah gitu, industri pariwisata Palestina sendiri jadi kayak mati suri. Padahal, hampir 40% situs wisata di Israel tuh sebenernya ada di wilayah pendudukan. Tapi, cuma 0,3% pemandu wisatanya yang warga Palestina. Kasihan banget nggak sih? Pariwisata mereka terpuruk karena pembatasan dan kekerasan. Ibaratnya, mereka punya potensi, tapi nggak dikasih kesempatan.

Keuntungan Berpihak Pada Siapa?

Sementara itu, perusahaan kayak Airbnb dan Booking.com malah terus meraup keuntungan. Airbnb aja, listingnya naik dari 139 di 2016 jadi 350 di 2025! Komisi mereka bisa sampai 23%. Uang itu ngalir ke ekonomi permukiman yang memperkuat sistem yang nggak adil itu. Jadi, ya, intinya sih, keuntungan berpihak pada mereka yang udah kaya, sementara yang lemah makin terpinggirkan.

Tanggapan Booking.com

Terus, gimana tanggapan Booking.com soal ini? Mereka bilang prihatin sama situasi di kawasan itu. Tapi, mereka juga ngeles, katanya cuma pengen memudahkan traveler nyari penginapan. Katanya lagi, "Keputusan ke mana seseorang ingin bepergian sepenuhnya ada di tangan traveler. Bukan wewenang kami untuk memutuskan siapa yang boleh atau tidak boleh bepergian ke suatu tempat." Hmm, ya, ada benernya juga sih. Tapi, apa iya mereka nggak punya tanggung jawab moral untuk nggak mendukung praktik ilegal?

Intinya sih, ya gitu… bisnis memang bisnis, tapi jangan sampai kita jadi buta sama nilai-nilai kemanusiaan. Kamu ngerti lah maksudnya. Ini bukan cuma soal liburan, tapi juga soal keadilan dan kemanusiaan. Gimana menurut kamu? Coba deh, lain kali kalo mau booking penginapan, riset dulu deh lokasinya. Jangan sampai liburan kita malah jadi bagian dari masalah. Siapa tau, dengan lebih bijak memilih, kita bisa ikut berkontribusi buat dunia yang lebih baik.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment