Sykes-Picot, Awal Mula Konflik Timur Tengah yang Belum Usai?

Sykes-Picot. Pernah denger nama itu? Kayaknya sih, nggak asing ya buat yang suka ngikutin berita soal Timur Tengah. Soalnya, perjanjian yang udah berumur lebih dari seabad ini, masih aja nyangkut di berbagai konflik yang terjadi di sana. Banyak yang bilang, gara-gara Sykes-Picot inilah Timur Tengah jadi nggak stabil. Seriusan? Emang apa sih Sykes-Picot itu? Dan kenapa kok dampaknya masih kerasa banget sampai sekarang? Yuk, kita obrolin santai aja.
Apa Itu Perjanjian Sykes-Picot?
Latar Belakang dan Isi Perjanjian
Jadi gini, bayangin deh, lagi Perang Dunia I, negara-negara Eropa lagi rebutan pengaruh. Nah, Inggris sama Prancis ini, diem-diem bikin perjanjian rahasia. Namanya Perjanjian Sykes-Picot, ditandatangani Mei 1916. Intinya apa? Bagi-bagi wilayah Kekaisaran Ottoman yang lagi lemah. Kebayang kan, kayak lagi bagi-bagi kue gitu. Padahal, kue-nya ini isinya negara-negara berdaulat, bukan sekadar tanah kosong.
Pembagian Wilayah Kekaisaran Ottoman
Terus, gimana tuh pembagiannya? Wilayah yang sekarang jadi Turki, Suriah, Irak, Lebanon, sama Palestina, itu diacak-acak. Inggris dapet jatah Irak selatan, termasuk Baghdad, sama akses ke pelabuhan-pelabuhan di Haifa dan Acre. Prancis kebagian Suriah sama Lebanon. Palestina? Karena dianggap tanah suci, rencananya mau dikelola sama rezim internasional. Tapi ya gitu deh, rencana tinggal rencana.
Mengapa Sykes-Picot Kontroversial?
Pengingkaran Janji Kemerdekaan Arab
Yang bikin perjanjian ini jadi kontroversial adalah, Inggris sebelumnya udah janjiin kemerdekaan ke bangsa Arab, buat ngelawan Kekaisaran Ottoman. Jadi, bisa dibilang, ini tuh kayak PHP. Udah dikasih harapan, eh, malah dikhianatin. Bangsa Arab ngerasa dibohongin, dan wajar aja kalau akhirnya pada kesel. Jujur aja, aku juga sempat mikir, kok bisa ya negara sekuat Inggris ngelakuin hal kayak gitu?
Dampak Jangka Panjang Terhadap Timur Tengah
Nah, dari sinilah mulai muncul masalah yang berkepanjangan. Batas-batas negara yang dibuat seenaknya sendiri sama Inggris dan Prancis ini, nggak memperdulikan etnis, agama, atau budaya yang ada di sana. Akibatnya? Perpecahan antar kelompok, konflik berkepanjangan, dan ketidakstabilan politik. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi nggak dateng-dateng. Lama banget!
Relevansi Sykes-Picot di Masa Kini
Sentimen Anti-Imperialisme dan Perpecahan Regional
Sampai sekarang, sentimen anti-imperialisme itu masih kuat banget di Timur Tengah. Banyak yang ngeliat Sykes-Picot sebagai simbol penjajahan dan campur tangan asing. Perjanjian ini juga bikin perpecahan regional makin parah. Negara-negara di Timur Tengah jadi susah bersatu, karena merasa batas wilayah mereka itu hasil rancangan negara-negara Barat, bukan hasil kesepakatan bersama.
Peringatan Erdogan: "Sykes-Picot Baru"
Bahkan, Presiden Turki, Erdogan, pernah ngingetin negara-negara Islam buat waspada terhadap "Sykes-Picot Baru". Maksudnya apa? Ya, jangan sampai ada lagi perjanjian rahasia yang bikin kacau Timur Tengah. Erdogan khawatir, kalau negara-negara Islam nggak bersatu, bakal ada kekuatan asing yang memanfaatkan situasi buat ngebagi-bagi wilayah lagi. Serem juga ya, kalau kejadian beneran.
Intinya sih, Perjanjian Sykes-Picot ini emang punya dampak yang gede banget buat Timur Tengah. Pembagian wilayah yang nggak adil, pengingkaran janji kemerdekaan, dan sentimen anti-imperialisme, semuanya jadi faktor yang bikin kawasan ini nggak stabil sampai sekarang.
Jadi, gimana menurut kamu? Apakah Sykes-Picot ini beneran jadi akar masalah konflik di Timur Tengah? Atau ada faktor lain yang lebih penting? Boleh dong, bagiin pendapat kamu di kolom komentar! Siapa tahu, dari obrolan santai ini, kita bisa dapet pencerahan baru. Dan yang paling penting, semoga Timur Tengah bisa damai suatu hari nanti. Aamiin.