TERBARU

Scroll TikTok Bikin Nagih, Kenapa Baca Artikel Jadi Ngantuk?

Scroll TikTok Bikin Nagih, Kenapa Baca Artikel Jadi Ngantuk?

Scroll TikTok Bikin Nagih, Kenapa Baca Artikel Jadi Ngantuk?

Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak gini: lagi santai, buka TikTok, eh, nggak kerasa udah berjam-jam aja scrolling video lucu, tips masak, atau joget-joget nggak jelas? Tapi giliran mau baca artikel, baru beberapa paragraf mata udah berat kayak habis begadang semalaman. Kenapa ya bisa gitu? Padahal kan, sama-sama baca. Nah, ini dia yang mau kita bahas! Kenapa kita bisa betah banget scrolling TikTok tanpa capek, sementara baca artikel aja bisa bikin ngantuk? Penasaran kan? Yuk, kita bedah bareng-bareng.

Daya Tarik Scroll Tak Terbatas di TikTok

Gini deh, TikTok itu emang jago banget bikin kita kecanduan. Seriusan. Nggak percaya? Coba aja itung berapa menit atau bahkan jam yang kamu habiskan di TikTok setiap hari. Pasti lumayan kan? Ada beberapa alasan kenapa platform ini begitu bikin nagih.

Algoritma dan Konten Singkat yang Adiktif

Pertama, algoritma TikTok itu bener-bener pinter. Dia kayak cenayang yang tahu persis apa yang kita suka. Video yang muncul di FYP (For You Page) kita itu bukan video sembarangan. Itu adalah video yang dipilih secara khusus berdasarkan minat dan perilaku kita sebelumnya. Jadi, setiap kali kita buka TikTok, kita langsung disuguhi video yang kemungkinan besar bakal kita tonton sampai habis. Belum lagi durasi videonya yang rata-rata pendek. Sekali scroll, udah ganti video baru. Nggak ada waktu buat bosen! Ibaratnya kayak makan cemilan, sekali buka bungkus, susah berhentinya kan?

Dopamin dan Kepuasan Instan

Nah, ini dia kunci utamanya: dopamin. Pernah denger kan istilah ini? Dopamin itu neurotransmitter di otak yang berperan dalam sistem penghargaan. Setiap kali kita ngeliat video lucu, video yang bikin kita terinspirasi, atau bahkan video yang cuma sekadar aneh tapi bikin kita ketawa, otak kita melepaskan dopamin. Pelepasan dopamin ini bikin kita ngerasa seneng dan puas. Nah, karena TikTok nyediain konten yang beragam dan selalu update, kita terus-terusan dapet “dosis” dopamin yang bikin kita pengen terus scroll dan scroll lagi. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, nagih banget!

Mengapa Membaca Artikel Bisa Membosankan?

Sekarang, mari kita bahas kenapa membaca artikel bisa terasa membosankan dan bikin ngantuk. Padahal kan, informasi yang kita dapet dari artikel juga penting dan bermanfaat. Tapi kenapa kok susah banget ya buat fokus?

Kurangnya Stimulasi Visual dan Audio

Salah satu alasannya adalah kurangnya stimulasi visual dan audio. Artikel biasanya cuma berisi teks, tanpa video, animasi, atau suara yang menarik. Jadi, otak kita nggak dapet stimulasi yang cukup buat tetap terjaga dan fokus. Beda banget sama TikTok yang isinya video pendek dengan efek visual yang keren dan musik yang bikin semangat. Jujur aja, aku juga sempat mikir, kenapa artikel nggak dibikin kayak TikTok aja ya? Pasti lebih seru! Tapi ya, beda platform, beda juga tujuannya.

Fokus dan Konsentrasi yang Dibutuhkan

Selain itu, membaca artikel membutuhkan fokus dan konsentrasi yang lebih tinggi daripada scrolling TikTok. Kita harus mencerna setiap kata dan kalimat, memahami makna yang tersirat, dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah kita miliki. Ini butuh effort lebih, dan otak kita gampang capek kalau dipaksa kerja terlalu keras. Apalagi kalau artikelnya panjang dan bahasanya berat, wah, bisa langsung tidur deh! Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak gitu? Aku sih sering banget.

Dampak Negatif Scroll TikTok Berlebihan

Oke, emang scrolling TikTok itu seru dan bikin happy. Tapi, jangan sampai kebablasan ya. Soalnya, kalau terlalu sering dan lama scrolling TikTok, ada dampak negatifnya juga lho. Nggak main-main, ini bisa ngefek ke kesehatan mental dan fisik kita.

Kesehatan Mental dan Kualitas Tidur

Scroll TikTok berlebihan bisa bikin kita jadi insecure dan minder. Soalnya, di TikTok, kita sering ngeliat orang-orang yang hidupnya kayaknya sempurna banget. Rumahnya mewah, badannya bagus, pacarnya ganteng/cantik, pokoknya serba ada deh. Nah, kalau kita terus-terusan ngeliat hal kayak gitu, bisa bikin kita ngerasa nggak puas sama diri sendiri dan iri sama orang lain. Selain itu, scrolling TikTok sebelum tidur juga bisa bikin kualitas tidur kita menurun. Cahaya biru dari layar HP bisa mengganggu produksi hormon melatonin, yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur kita. Alhasil, kita jadi susah tidur dan pas bangun tidur ngerasa nggak seger.

Perkembangan Otak Remaja

Yang lebih parah lagi, scrolling TikTok berlebihan bisa berdampak negatif pada perkembangan otak remaja. Soalnya, otak remaja itu masih berkembang dan rentan terhadap pengaruh lingkungan. Kalau remaja terlalu sering terpapar konten yang nggak berkualitas atau bahkan berbahaya, bisa mengganggu perkembangan kognitif dan emosional mereka. Ini seriusan lho. Makanya, penting banget buat orang tua buat ngawasin penggunaan media sosial anak-anaknya.

Tips Menyeimbangkan Penggunaan Media Sosial dan Membaca

Terus, gimana dong caranya biar kita bisa menyeimbangkan penggunaan media sosial dan membaca? Biar kita tetep bisa happy scrolling TikTok, tapi juga tetep bisa dapet informasi dan pengetahuan dari artikel? Tenang, ada kok caranya.

Pertama, batasi waktu penggunaan media sosial. Kita bisa set timer di HP kita atau pakai aplikasi yang bisa ngawasin penggunaan media sosial kita. Kedua, cari waktu khusus buat membaca. Kita bisa baca artikel di pagi hari sebelum mulai kerja atau di malam hari sebelum tidur. Ketiga, pilih artikel yang sesuai dengan minat kita. Kalau kita suka masak, ya baca artikel tentang resep masakan. Kalau kita suka traveling, ya baca artikel tentang destinasi wisata. Intinya, cari artikel yang bikin kita tertarik dan semangat buat baca. Keempat, jangan lupa istirahat. Kalau udah baca beberapa paragraf, istirahat sebentar. Kita bisa jalan-jalan, minum kopi, atau ngobrol sama temen. Yang penting, jangan dipaksain.

Jadi, intinya sih, ya gitu… TikTok emang seru, tapi jangan sampai bikin kita lupa sama pentingnya membaca. Keduanya punya manfaat masing-masing, dan kita bisa kok menikmati keduanya dengan seimbang. Coba deh terapin tips-tips tadi, dan rasakan perbedaannya. Siapa tahu, baca artikel jadi nggak ngantuk lagi deh! Gimana, berani coba? Share juga ya pengalamanmu di kolom komentar!

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment